JGSN Merayakan Adven Dan Natal 2014

Dalam rangka merayakan minggu-minggu Adven, Natal dan Akhir Tahun 2014 di Jemaat Gunung Sinai Naikolan, Tim Perayaan akan melaksanakan berbagai kegiatan. Tim Perayaan diketuai oleh Drs. Ady E. Mandala, M.Si....

JGSN Dalam Lensa dan Peristiwa 2013 (4): Pembentukan PAUD GSN 2013

PAUD GSN secara resmi mulai beroperasi sejak 16 Juli 2013 (Tahun Ajaran 2013-2014) dengan jumlah siswa 30 siswa.

Sidang Awal Tahun MJGSN (Sidang Lanjutan: Minggu, 2 Februari 2014

Sidang tersebut akhirnya berhasil menyelesaikan pembahasan dan penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Jemaat GSN.

JGSN Dalam Lensa dan Peristiwa 2013: Pembagunan Gedung Serba Guna JGSN

“Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan....."

Jemaat Gunung Sinai Naikolan

Jemaat Gunung Sinai Naikolan (JGSN) adalah jemaat yang berada dalam lingkup pelayanan Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Rayon IV Klasis Kota Kupang.

Minggu, 27 April 2014

JGSN, Kebaktian Utama Minggu, 27 April 2014


Persekutuan Orang Percaya

                Kebaktian Utama Minggu 27 April 2014 di Jemaat Gunung Sinai Naikolan dipimpin oleh Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol. (Ketua Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan), dengan jumlah kehadiran jemaat 196 orang (L: 95, P: 101) dan majelis 47 orang (L: 19, P: 28).

Pembacaan Nats Pembimbing terambil dari: Yohanes 20:29 dan Firman Tuhan menurut: Yohanes 20:24-31 dengan sub judul: “Yesus menampakkan dirikepada Tomas”.

Dalam khotbahnya, Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, SSi.Teol. menekankan tentang persekutuan orang percaya dalam menghadapi krisis kepercayaan.

Alkitab menyaksikan penampakan Yesus kepada Tomas dan murid-murid-Nya di dalam sebuah rumah dengan pintu-pintu dalam keadaan terkunci. Dari peristiwa kematian Yesus, murid-murid merasa takut terhadap orang-orang Yahudi. Rasa takut yang mengakibatkan krisis kepercayaan. Bagaimana tidak?

Yudas, salah satu murid Yesus yang juga sebagai bendahara telah mengkhianati Yesus. Petrus pun, seorang murid dengan karakter dan pendirian yang kokoh telah menyangkali Yesus.  Disamping mereka juga terintimidasi karena mereka adalah pengikut Kristus. Hal-hal inilah yang menjerumuskan mereka dalam suasana krisis kepercayaan.

Maka tidak heran jika Tomas tidak percaya tentang kebangkitan Yesus yang diceritakan oleh perempuan-perempuan dan murid-murid lainnya, sebelum ia melihat dengan mata kepalanya sendiri. Namun Yesus memberi perhatian pada orang-orang yang kritis seperti Tomas yang menginginkan fakta (pembuktian) dan kebenaran.

Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, SSi.Teol. juga menyoroti kehidupan kekristenan dewasa ini yang dipenuhi dengan atribut-atribut kekristenan, namun tidak berbanding lurus dengan kehidupan keber-iman-an kita. Pengenaan atribut kekristenan seharusnya diikuti dengan perbuatan, tutur kata yang baik dan benar sehingga atribut (simbol-simbol) tersebut menjadi lebih dan semakin bermakna dalam kehidupan kekristenan kita.

Bagaimana seharusnya hidup orang yang mengaku mengikut Kristus tapi mengalami krisis kepercayaan?

Yesus berkata: “……Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”

Tugas gereja adalah mengabarkan Injil untuk pengampunan. Gereja perlu terlebih dahulu membuktikan sebagai persekutuan orang percaya. Rasa saling percaya menghindarkan kita dari rasa saling curiga satu sama lain. Karena saling curiga adalah pangkal perpecahan dari persekutuan orang percaya.

Di akhir khotbahnya, Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, SSi.Teol. menegaskan: “Kita harus saling percaya dalam mengemban tugas-tugas yang diberikan Allah! AMIN!”

Kebaktian Utama Minggu kali ini juga diisi oleh puji-pujian solo oleh Kezia Pasutan (Rayon 6), Donar Ndun (Rayon 6) dan Gabriel Mau (Rayon 2), dan Paduan Suara Perempuan GMIT JGSN.  Organis + Kantoria: Pietro T. M. Netti + Schola Cantorum GSN (Mimi dkk). [Admin]

Selamat Hari Minggu! Tuhan Yesus berkati!

Senin, 21 April 2014

Uraian Pelayanan Baptisan Kudus


Berikut ini adalah petikan uraian tentang Pelayanan Baptisan Kudus yang terdapat di dalam Liturgi Syukur Paskah dan Pelayanan Baptisan Kudus, Senin, 21 April 2014:

INTROITUS:

PELAYAN: Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Pelayanan Baptisan Kudus memeteraikan Perjanjian Allah, dan merupakan tanda penyatuan orang percaya yang dibaptis dengan jemaat Tuhan. Pelayanan Sakramen Baptisan didasarkan atas perintah Tuhan Yesus Kristus sebagai berikut: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.” (Matius 28:19-20)

WARTA SUKACITA:

PELAYAN: Sebagai hamba Yesus Kristus, saya memberitakan bahwa baptisan Kudus memeteraikan penyucian dosa kita oleh Yesus Kristus. Oleh sebab itu kita dibaptiskan dengan nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Dibaptiskan dengan nama Bapa memeteraikan perjanjian anugerah Allah, yang menjadikan kita anak-anak-Nya yang mewarisi kehidupan kekal. Dibaptiskan dengan Anak memeteraikan kematian dosa-dosa kita di dalam kematian Kristus, sehingga di dalam kebangkitan-Nya, kita memperoleh kehidupan yang baru. Dibaptiskan dengan Roh Kudus memeteraikan karya Roh Kudus yang mengaruniakan kita hidup baru tiap-tiap hari melalui persekutuan kita dengan Kristus.

AMANAT HIDUP BARU:

PELAYAN: Oleh batisan, Allah menasehati kita supaya senantiasa melakukan hukum-hukum-Nya, seperti yang diperintahkan oleh Yesus Kristus:
JEMAAT: “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu!”
PELAYAN: Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua yang sama dengan itu ialah:
JEMAAT: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!”
PELAYAN: Pada kegua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

PENGAJARAN TENTANG BAPTISAN ANAK:

PELAYAN: Walaupun anak-anak kita tidak memahami arti baptisan, tetapi kita tidak boleh lalai membaptiskan mereka, sebab Allah telah memanggil mereka ke dalam anugerah-Nya, sesuai janji-Nya kepada Abraham, bapa segala orang percaya, dan karena itu kepada kita dan anak-anak kita, sebagaimana tertulis dalam Kitab Kejadian (17:7), demikian:
JEMAAT: “Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dengan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.”
PELAYAN: Rasul Petrus juga bersaksi tentang hal itu ketika berkata:
JEMAAT: “Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita.”
PELAYAN: Tuhan Yesus sendiri menyambut anak-anak kecil yang dibawa kepada-Nya, dan berfirman:
JEMAAT: “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.”
PELAYAN: Itulah sebabnya anak-anak kecil yang adalah anak-anak Allah pewaris-pewaris Kerajaan serta perjanjian-Nya wajib dibaptiskan.

NASIHAT DAN PERNYATAAN KESANGGUPAN:

PELAYAN: Baptisan Kudus adalah tanda yang memeteraikan perjanjian anugerah Allah kepada kita dan kepada anak-anak kita. Sebab itu baptisan dipakai untuk maksud itu dan bukan karena kebiasaan atau kepercayaan yang sia-sia.
JEMAAT: Kiranya Tuhan menolong kami supaya hidup kami senantiasa diperuntukkan bagi Tuhan serta mewujudkan anugerah-Nya dalam hidup kami sehari-hari.
PELAYAN: Para orangtua dan saksi diwajibkan mengajar anak-anakmu tentang makna baptisan, agar sesudah dewasa mereka menyatakan pengakuan percayanya.
JEMAAT: Kami menyerahkan anak-anak kami kiranya senantiasa hidup dalam rahmat Tuhan, dan dapat menjadi orang percaya yang baik dan bertanggungjawab.
PELAYAN: Supaya menjadi nyata kehendak hatimu demikian, para orang tua dan saksi berdiri dan menjawab pertanyaan yang berikut di hadapan Allah dan Jemaat.

  1. Apakah saudara-saudara percaya bahwa berdasarkan janji Allah, maka anak-anakmu diterima dalam perjanjian-Nya dan sebab itu harus dibaptis?
  2. Apakah saudara-saudara berjanji akan mendidik mereka di dalam iman akan Yesus Kristus dan dalam ketaatan kepada Dia sesuai dengan Alkitab dan Pengakuan Iman yang baru-baru kita ikrarkan?

Apakah jawabmu orang tua (dan saksi) dari………(nama anak)……
                ORANG TUA + SAKSI: KAMI PERCAYA DAN BERJANJI!

Syukur Paskah dan Baptisan Kudus, Senin, 21 April 2014



Mati Dan Bangkit Dengan Kristus

                Ibadah Syukur Paskah dan Pelayanan Baptisan Kudus (Senin, 21 April 2014) yang berlangsung di Jemaat Gunung Sinai Naikolan mengambil tema “Mati dan bangkit dengan Kristus” sesuai dengan pembacaan Firman Tuhan menurut Roma 6:1-14. Nats Pembimbing terambil dari 1 Petrus 3:21.

Dalam khotbahnya, Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol. (Ketua Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan) menekankan tentang arti/makna dan tujuan baptisan menurut Alkitab.

Baptisan Kudus berhubungan dengan kematian dan kebangkitan Kristus. Hal mendasar yang patut diperhatikan dalam Baptisan adalah penghapusan dosa dalam kematian Kristus, bukan cara (percik atau selam?) sebagaimana yang dipersoalkan oleh banyak kalangan. Baptisan adalah akta gereja/akta iman sekali seumur hidup. Oleh sebab itu kita diharapkan untuk tidak meragukan dan mempermainkan karya penebusan Kristus.

Kita yang sudah dibaptis percaya bahwa kemanusiaan kita ikut disalibkan di atas kayu salib. Baptisan bukan hanya sekedar lambang/tanda melainkan perubahan/pembaharuan hidup yang bertumbuh karena  kematian dan kebangkitan Kristus. Namun walaupun telah dibaptis, dalam meraih perubahan/pembaharuan hidup, kita harus tetap dan selalu berjuang melawan dosa, dan memberi diri dipimpin oleh Roh Kudus untuk menjadi pewaris keselamatan kekal.  

Dalam ibadah kali ini yang diisi oleh puji-pujian dari V. G  Viadolorosa dan V. G. Kaum Bapak JGSN, dan P. S. Elim, juga dilaksanakan pelayanan Baptisan Kudus bagi 5 orang anak, antara lain: 1) Revan Otniel Jibrael Kiuk, 2) Elsa Selonia Maima, 3) Jovana Marly Daniela Pasutan, 4) Maria Oktoviana Betty, dan 5) Jonly Alpedi Maima.

Organis + Kantoria: Pietro T. M. Netti + Schola Cantorum GSN (Mimi dkk). [Admin]


Selamat merayakan Paskah 20 April 2014! Tuhan Yesus berkati!

Minggu, 20 April 2014

Kebaktian Paskah (Minggu, 20 April 2014)


Carilah Perkara Yang Di Atas


“Tuhan sudah bangkit..! Sungguh Dia sudah bangkit…! Dia membebaskan kita dari belenggu dosa…!” Demikian sapaan orang Kristen mula-mula di saat Paskah.               

                Kebaktian Paskah, Minggu 20 April 2014, di Jemaat Gunung Sinai Naikolan dipimpin oleh Pdt. Dr. Adriana Dukabain-Tunliu (Pendeta GMIT) dengan menggunakan Liturgi Paskah yang disusun oleh Majelis Sinode Rayon IV Klasis Kota Kupang yang mengusung Tema Perayaan: “MERAYAKAN ALLAH YANG HIDUP” dan Sub Tema: “Mengucap Syukur Dengan Merayakan Paskah”.

                Pembacaan Nats Pembimbing terambil dari Lukas 24:5b-6a dan pembacaan Firman Tuhan menurut Kolose 2:16-3:4 dengan sub judul: “Carilah perkara yang di atas”.

                “Tuhan sudah bangkit..! Sungguh Dia sudah bangkit..! Dia membebaskan kita dari belenggu dosa..!” Demikian ditegaskan sekali lagi oleh Pdt. Dr. Adriana Dukabain-Tunliu mengawali khotbahnya.

                Sebagai orang Kristen, kita hidup di antara dua dunia yakni sebagai warga dunia dan warga kerajaan Allah. Sebagai warga dunia karena kita masih hidup di dalam dunia.  Sebagai warga kerajaan Allah oleh karena Yesus. Karena Yesus Kristus, kita telah menjadi anak-anak Allah. Kita adalah putra-putri kerajaan Allah. Dengan demikian kita adalah bangsawan warga kerajaan sorga.

                Karena kita berada di dua zona, maka Rasul Paulus menganjurkan kepada kita untuk memilih menjadi warga kerajaan Allah. Kita dianjurkan agar memikirkan terus dan memilih hal-hal yang menyenangkan hati Tuhan, dan memfokuskan hidup kita pada Yesus yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Kita walaupun masih hidup di dunia, tapi kita hidup dengan cara-cara sorgawi.

                Hidup di dunia dengan cara sorgawi memang tidak mudah karena kita harus berjuang melawan pressure (tekanan) dari sesama.  Yesus yang berjuang juga menderita. Kita harus berjuang, mungkin kita harus menderita, mungkin kita harus gagal, tapi kita harus terus berjuang.

                Ibadah Paskah bukan hanya tentang kebangkitan Yesus, tetapi tentang kita yang datang untuk hidup di dalam diri Kristus, sehingga Kristus juga hidup di dalam diri kita. Sebagaimana Kristus telah bangkit, kita pun harus bangkit untuk hidup dengan cara sorgawi. Kita adalah tempat dimana Yesus yang telah bangkit itu didengar dan dilihat.

                Mengakhiri khotbahnya, Pdt. Dr. Adriana Dukabain-Tunliu kembali mengingatkan nasehat Rasul Paulus: “Pilih hal-hal yang menyenangkan hati Tuhan!”

                Kebaktian Paskah yang dimulai tepat pukul 07.00 wita dihadiri oleh Jemaat L: 102 orang, P: 158 orang, dan Majelis L: 21 orang, P:27 orang. Majelis Rayon yang bertugas adalah Majelis Rayon 2 JGSN. Vokal Grup yang mengisi Liturgi Paskah adalah VG Kaum Bapak JGSN  dan VG Yobel, dan Solo dari Majelis Jemaat Rayon 6: Dkn. Delila Pasutan. Organis dan Kantoria: Pietro T. M. Netti dan Schola Cantorum Gunung Sinai (Mimi dkk). [Admin]

Selamat Merayakan Hari Raya PASKAH 20 April 2014…!

Paskah: Kebangkitan Yesus (JGSN Minggu, 20 April 2014)

Yesus menampakkan diri

Kebaktian Utama Minggu Paskah di Jemaat Gunung Sinai Naikolan (Minggu, 20 April 2014) berlangsung dengan Tema “MERAYAKAN ALLAH YANG HIDUP” dan Sub Tema: “Mengucap Syukur Dengan Merayakan Paskah”. Kebaktian dipimpin oleh Pdt. Dr. Adriana Dukabain-Tunliu (Pendeta GMIT), dengan mrngambil pembacaan Nats Pembimbing dari Lukas 24:5b-6a dan pembacaan Firman Tuhan menurut Kolose 2:16 & 3:4 dengan sub judul: “Carilah perkara yang di atas”.
               
                Kebaktian diawali dengan  sebuah adegan tentang “Kebangkitan Yesus” yang diperankan oleh anggota Jemaat Gunung Sinai Naikolan. Ada peran beberapa perempuan yang memegang rempah-rempah, peran malaikat yang menyampaikan kabar kebangkitan Yesus, dan peran penampakan Yesus. Semua adegan ini adalah bagian dari tahapan PANGGILAN BERIBADAH yang terdapat di dalam Liturgi Paskah Rayon IV Klasis Kota Kupang. Berikut cuplikannya:

NARATOR:
                Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar perempuan-perempuan pergi ke kubur Yesus dengan membawa rempah-rempah yang telah disediakan. Sampai di kubur, mereka mendapati batu sudah terguling dari kubur itu, dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus. Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal itu, tiba-tiba ada malaikat yang berpakaian putih berdiri dekat mereka dan berkata:

MALAIKAT:
                “Mengapa kamu mencari Dia yang hidup di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika masih di Galilea: Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga!” (Adegan Yesus yang telah bangkit menampakkan diri kepada permpuan-perempuan dan jemaat).    

JEMAAT:
                Maut telah ditelan.  Hai maut, dimanakah sengatmu..? Hai maut, dimanakah kemenanganmu..?

NARATOR:
                Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa adalah hukum taurat…, tetapi syukur kepada Allah yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus Tuhan kita.    

Selamat Merayakan Hari Raya PASKAH 20 April 2014…!

Sabtu, 19 April 2014

Perjamuan Kudus Jumat Agung (18 April 2014)


Ibadah Perjamuan Kudus Jumat Agung di Jemaat Gunung Sinai Naikolan berlangsung pada Jumat 18 April 2014 pukul 17.00 wita (jam 5 sore). Ibadah dipimpin oleh Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol. (Ketua Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan) dengan menggunakan Tata Ibadah Perjamuan Jumat Agung Rayon IV Klasis Kota Kupang.

Ibadah Perjamuan Kudus ini dihadiri oleh seluruh anggota sidi Jemaat Gunung Sinai Naikolan dan 31 anggota sidi baru yang baru dithabis dan diteguhkan pada Minggu, 13 April 2014 lalu. Tahapan-tahapan ibadah berlangsung dengan penuh hikmat.

Berikut ini adalah beberapa tahapan di dalam Tata Ibadah Perjamuan Jumat Agung Rayon IV Klasis Kota Kupang 18 April 2014:

SAAT TEDUH => INSTRUMEN LAGU,

PANGGILAN/UNDANGAN PERJAMUAN:

Penatua/Diaken: Para undangan Kristus yang berbahagia…! Berdiam dirilah di hadapan Allah, sebab hari ini …… sesungguhnya  Tuhan menyediakan perjamuan dari anak-Nya Yesus Kristus. Dan Ia telah menguduskan para undangan-Nya.

Jemaat: Berbahagialah mereka yang diundang ke Perjamuan Anak Domba Allah!

Penatuan/Diaken: Karena itu marilah kita berpesta bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan Roti yang tak beragi yaitu kemurnian dan kebenaran.

Jemaat: Kami datang dengan sukacita memenuhi undangan Kristus untuk merasakan Damai Sejahtera Tuhan.

Penatua/Jemaat: Kita hendak menyatu dengan Tubuh dan Darah Kristus, agar kita dikenyangkan dan mengenang kasih-Nya.

Pujian: DSL 3:1, 3 “KU DENGAR TUHANKU” (Ragam KJ 33)

VOTUM/SALAM => INTROITUS:

Pelayan: Para undangan Kristus, tubuh Kristus telah dipecahkan dan darah-Nya sudah dicurahkan. Kita yang berdosa hidup karena Dia. Karena itu, Dia, kita peringati dalam perjamuan ini, seperti disaksikan rasul Petrus: “Sebab kamu tahu……” (I Petrus 1:18-19).

Pujian: KJ 362:1, 3 “AKU MILIKMU, YESUS TUHANKU”

                PENGAKUAN DOSA => BERITA ANUGERAH => TITAH PERJAMUAN KUDUS:

Pelayan: Kita bersyukur karena Bapa Yang Mahakudus selalu menyertai kita, dan Kristus mengundang kita untuk mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus ini. Kita yakin bahwa Roh Kudus telah dicurahkan atas kita, sehingga dalam iman kita mengalami kehadiran Kristus bersama kita di sini. Kristus, yang pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu mengucap syukur atasnya. Ia memecah-mecahkannya dan berkata: “Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu. Perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!”  Kristus, yang juga mengambil cawan sesudah makan lalu berkata: “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku. Perbuatlah ini setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!”

Jemaat: Kematian Kristus kita wartakan, Kebangkitan Kristus kita rayakan, Kedatangan Kristus kita nantikan.

Pujian: NYTB 274:1, 2 “KEAGUNGAN TUHAN”

                LITANI PERJAMUAN KUDUS:

Pelayan: Saudara/i…, kita merayakan Perjamuan Kudus karena Tuhan Yesus sendiri yang mentapkannya dan mengundang kita untuk melakukannya. Perjamuan Kudus ini diperunukkan bagi kita. Kita ingat bahwa Yesus Kristus telah diutus Bapa-Nya ke dalam dunia dan menjadi sama dengan manusia dalam semua hal kecuali dosa. Ia telah menanggung segala kutuk dosa kita dari awal sampai pada akhir hidup-Nya.

Jemaat: Supaya kita yang bersalah dibebaskan di hadapan penghukuman Allah.

Pelayan: Ia telah menanggung segala kutuk kita di atas kayu salib.

Jemaat: Supaya kita dipenuhi dengan berkat-Nya.

Pelayan: Ia telah menyaringkan suara-Nya: “Ya Allah, ya Allah, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”

Jemaat: Supaya kita diterima oleh Allah, dan sekali-kali tidak ditinggalkan-Nya.

Pelayan: Ia telah menamatkan pekerjaan-Nya dengan kematian-Nya, waktu berkata: “Sudah genap!” Tapi Allah telah membangkitkan-Nya dari antara orang mati dan mengaruniakan kepada-Nya suatu nama di atas segala nama.

Jemaat: Supaya dengan nama Yesus itu, segala lutut bertelut, dan segala lidah mengaku, Yesus Kristus adalah Tuhan.

Pelayan: Setiap kali kita merayakan Perjamuan Kudus, kita menerima itu selaku tanda dan meterai kasih setia Tuhan kepada kita.

Jemaat: Bahwa Ia telah memberikan tubuh-Nya dipakukan di kayu salib dan menumpahkan darah-Nya, supaya kita yang lapar dan berdahaga dikenyangkan dan disegarkan untuk beroleh hidup yang kekal.

Pelayan:  Setiap kali kita merayakan Perjamuan Kudus, kita memberitakan kepada dunia ini, tentang kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Kita merayakan Perjamuan Kudus sambil percaya atas janji Tuhan kita Yesus Kristus yang berbunyi:

Jemaat: “……Aku berkata kepadamu, mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai hari Aku meminumnya, yaitu yang baru bersama dengan kamu dalam kerajaan Bapa-Ku!”

Pelayan: Kalau begitu, setiap kali kita makan roti dan minum anggur dalam Perjamuan Kudus, itu sebenarnya merupakan suatu tanda dan meterai dari kasih setia Tuhan kita Yesus Kristus kepada kita.

Pujian; KJ 183:1, 2 “MENJULANG NYATA ATAS BUKIT KALA”

                PENGAKUAN IMAN => PELAYANAN PERJAMUAN:

Pelayan: Ya Yesus, Surya Kehidupan, layakkanlah kami untuk makan di meja-Mu!

Pelayan+Jemaat: Arahkanlah hati dan pikiran kami pada Kristus Yesus, agar jangan sia-sia santapan-Mu yang kami terima, tapi menghayati kasih yang Kau bagikan, hingga kami dijamu nanti oleh Tuhan di sorga!

Pujian: KJ 368:1, 3 “PADA KAKI SALIBMU”

                UNDANGAN:

Pelayan: Sesungguhnya kepada kita telah disampaikan undangan kasih-Nya yang tak terhingga: “Marilah kepada-KU, semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.”

Pelayan+Jemaat: Ya Tuhan, segarkanlah iman kami dan kenyangkan kami dengan Roti hidup, oleh Roti dan Firman-Mu, dalam Yesus Kristus, Amin!

                SAKRAMEN:

Pelayan: Roti yang kami pecah-pecahkan dan bagi-bagikan ini adalah tanda persekutuan yang abadi dengan Tubuh Tuhan kita Yesus Kristus, Tubuh Perjanjian Baru! Karena itu, ambillah…!

Pujian: KJ 169 “MEMANDANG SALIB RAJAKU” (sambil roti diedarkan).

Pelayan: Terimalah dalam kasih, makanlah dalam percaya, sambil mengingat Tubuh Tuhan kita Yesus Kristus telah dipecahkan untuk keampunan yang sempurna bagi segenap dosa kita! (makan bersam-sama).

Pelayan: Piala Pengucapan Syukur yang atasnya kita ucapkan syukur adalah tanda peringatan kasih Kristus yang tak terukur. Telah tertuang dari piala kasih Allah yang jernih di atas punggung bukit Golgota, darah Anak Domba Allah yang patuh dan tulus. Karena itu, ambillah…!

Pujian: PKJ 157 “PERJAMUAN YANG KUDUS” (sambil anggur diedarkan).

Pelayan: Terimalah dalam kasih, minumlah dalam percaya, sambil mengingat bahwa Darah Tuhan kita Yesus Kristus telah dicurahkan untuk keampunan yang sempurna bagi segenap dosa kita! (minum bersama-sama).

                PEMBACAAN ALKITAB:

Pelayan: Membaca dari  Ibrani 10:19-25” setelah itu berkata: “Sejahtera Allah yang melebihi segala akal akan mengawali hati dan pikiranmu di dalam Kristus Yesus!”

Pujian: PKJ 255 “FIRMANMU KUPEGANG SELALU” (pelayan kembali ke mimbar).

                LITANI SYUKUR => PERSEMBAHAN SYUKUR => DOA SYAFAAT (diakhiri dengan Doa Bapa Kami),

PENGUTUSAN

Pelayan: Kamu telah ditebus oleh Tuhan dan beribadah kepada-Nya. Ingatlah, bahwa Yesus menebus kita di kayu salib bukan hanya sekedar menjembatani hancurnya hubunngan manusia dengan Allah, tapi juga memulihkan relasi kita dengan sesama. Ia menghendaki kita terus memancarkan itu dalam kehidupan kita setiap hari.

Pujian: KJ 424:1, 3 “YESUS MENGINGINKAN DAKU”

                BERKAT => SAAT TEDUH => SUARA GEMBALA, 

Pujian Bersama: “TIAP LANGKAHKU”

Yesus Dikuburkan (Ibadah Jumat Agung, 18 April 2014)


Yesus Dikuburkan

                Ibadah memperingati Hari Raya Jumat Agung, Jumat 18 April 2014 di Jemaat Gunung Sinai Naikolan dipimpin oleh Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol. (Ketua Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan). Ibadah diawali dari halaman Rumah Kebaktian Jemaat Gunung Sinai Naikolan dengan melakukan prosesi penyaliban Yesus yang diperankan oleh beberapa anggota jemaat Gunung Sinai Naikolan.

Pembacaan Nats Pembimbing terambil dari: Yohanis 12:32 dan Firman Tuhan menurut: Yohanis 19:38-42 dengan sub judul: “Yesus dikuburkan”.

Dalam khotbahnya, Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, SSi.Teol. menekankan tentang kematian Yesus di tangan orang-orang saleh.

Yang menginginkan kematian Yesus adalah orang-orang Yahudi; orang-orang yang sangat beragama. Orang-orang yang di satu pihak sangat mementingkan tentang kesucian, orang-orang yang sangat menaati aturan dan hukum.

Namun di lain pihak persekongkolan mereka melawan kesucian mereka sendiri dengan menginginkan kematian Kristus. Yesus Kristus mati bukan di tangan orang-orang jahat, melainkan di tangan orang baik-baik, yakni di tangan orang-orang saleh, dan di tangan orang-orang yang taat beragama.

Yesus dengan penuh ketaatan bersedia menjalani penderitaan, sengsara dan mati di kayu salib untuk menebus dosa kita. Ia mati bukan atas kehendak-Nya sendiri, melainkan komitmen-Nya pada kehendak Allah yang begitu mengasihi dunia ini.

Kebaktian Jumat Agung dihadiri sebanyak 590 orang (jumlah Jemaat; L: 212, P: 320 dan jumlah Majelis; L: 27, P:31). Liturgi Jumat Agung juga diisi oleh partisipasai puji-pujian solo, VG dan PS sebagai berikut: Voice of GSN, PS Perempuan GSN, PS Perempuan Rayon 2 , Solo dari Sisga Talas, Della Mapada dan Wati Mapada (jemaat tamu dari Pniel Sikumana), PS Elim, GSN Music Choir, dan PS Sangkakala. [Admin]

Selamat merayakan Hari Raya Jumat Agung...!

Penyaliban Yesus (Ibadah Jumat Agung, 18 April 2014)


Prosesi Penyaliban Yesus

Ibadah memperingati Hari Raya Jumat Agung, Jumat 18 April 2014 di Jemaat Gunung Sinai Naikolan dipimpin oleh Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, SSi.Teol. (Ketua Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan). Rangkaian kebaktian Jumat Agung kali ini berlangsung di halaman dan di dalam Rumah Kebaktian Jemaat Gunung Sinai Naikolan.

Kebaktian diawali dengan drama/prosesi Penyaliban Yesus yang berlangsung di halaman Rumah Kebaktian Jemaat Gunung Sinai Naikolan. Drama penyaliban yang diperankan oleh anggota Jemaat dan Pemuda Jemaat Gunung Sinai Naikolan berjalan khusuk dan penuh hikmat. Adegan-adegan yang diperankan sangat menyita perhatian jemaat yang menyaksikannya.

Yesus, Pilatus, para Prajurit, Perempuan-perempuan, Simon orang Kirene, Yusuf Arimatea dan Nikodemus diperankan dengan sangat indah dan menggugah penghayatan iman kita terhadap setiap tokoh yang dikisahkan.

Rasa sedih, haru dan iba sempat menghiasi wajah seluruh  peserta kebaktian di saat menyaksikan adegan demi adegan mulai dari penyiksaan yang dialami oleh Yesus hingga pada penyaliban dan dikuburkan. Setelah adegan jasad Yesus dikuburkan, kebaktian baru dilanjutkan di dalam Rumah Kebaktian. [Admin]

Selamat merayakan Hari Raya Jumat Agung..!