JGSN Merayakan Adven Dan Natal 2014

Dalam rangka merayakan minggu-minggu Adven, Natal dan Akhir Tahun 2014 di Jemaat Gunung Sinai Naikolan, Tim Perayaan akan melaksanakan berbagai kegiatan. Tim Perayaan diketuai oleh Drs. Ady E. Mandala, M.Si....

JGSN Dalam Lensa dan Peristiwa 2013 (4): Pembentukan PAUD GSN 2013

PAUD GSN secara resmi mulai beroperasi sejak 16 Juli 2013 (Tahun Ajaran 2013-2014) dengan jumlah siswa 30 siswa.

Sidang Awal Tahun MJGSN (Sidang Lanjutan: Minggu, 2 Februari 2014

Sidang tersebut akhirnya berhasil menyelesaikan pembahasan dan penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Jemaat GSN.

JGSN Dalam Lensa dan Peristiwa 2013: Pembagunan Gedung Serba Guna JGSN

“Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan....."

Jemaat Gunung Sinai Naikolan

Jemaat Gunung Sinai Naikolan (JGSN) adalah jemaat yang berada dalam lingkup pelayanan Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Rayon IV Klasis Kota Kupang.

Sabtu, 31 Desember 2016

Biarlah Semuanya Memuji-muji TUHAN


Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol.
“Biarlah Semuanya Memuji-muji TUHAN! Begitulah kira-kira inti Mazmur 148 yang baru saja kita baca! Kalau kita perhatikan baik-baik, Mazmur ini berisi ajakan untuk memuji TUHAN. Mula-mula adalah ajakan untuk semua penghuni langit; matahari, bulan, bintang-bintang untuk memuji TUHAN. Alasannya, Tuhan memberi perintah pada semua yang tercipta. IA memberi ketetapan yang tidak bisa dilanggar. IA tetapkan matahari terbit di Timur dan terbenam di Barat. IA tetapkan matahari bersinar di waktu siang dan bulan-bintang di waktu malam. Dan semuanya berjalan sesuai dengan yang TUHAN tetapkan.”

Kamis, 29 Desember 2016

Karena Nama-NYA (Refleksi Akhir Tahun 2016)


Oleh: Cavik. Messakh Mangngi, S.Th.

Telah banyak dilalui begitu banyak lensa peristiwa yang kita alami di tahun ini yang penghujung sebantar lagi kita akan lewati dan memasuki kehidupan di tahun yang baru. Ada peristiwa yang menggembirakan dan ada juga yang membuahkan air mata, itu semua telah menjadi lika liku dalam kehidupan umat manusia yang sementara melakukan perjalanan ziarah imannya dalam dunia panggung sandiwara ini. Kita sering bergulat dengan diri kita sendiri untuk melawan godaan manusiawi. Bergulat dengan diri untuk menghindari jebakan roh zaman ini yang cenderung mencari kenyamanan hidup melulu bagi diri sendiri. Bergulat untuk tetap setia berpegang pada panggilan yang Allah berikan kepada kita, dan bergulat untuk berpegang pada panggilan menjadi berkat. Bergulat untuk tidak mencari berkat bagi diri sendiri tetapi menjadi berkat bagi dunia dan manusia.

Untuk itu, sambil sadar akan diri kita sebagai pembawa berkat yang seringkali gagal menjadi pembawa berkat baiklah di ujung akhir tahun 2016 ini kita melihat pada Allah yang tak pernah sudi gagal dalam kegagalan kita. Kita terpesona mengalami bahwa sekalipun kita seringkali gagal menjadi berkat kepada manusia dan dunia melalui karya kita namun Allah tidak pernah gagal mengurus dan merawat kita. 

Allah sendiri menjaminkan nama baik-Nya, Allah tidak mau gagal dengan karya-Nya, juga dalam diri kita dan melalui kita untuk nenjadi berkat bagi orang lain. Allah menjaminkan nama baik-Nya untuk memelihara kita senantiasa agar kita selalu bisa dibawa kembali pada jalan keselamatan-Nya. Dibawa kembali bukan untuk secara rakus menikmati keselamatan Allah bagi diri sendiri. Dibawah kembali bukan untuk menjadikan kita sombong rohani lalu merendahkan orang lain, merendahkan gereja lain, merendahkan agama lain. Bukan!!! Ia selalu membawa kita kembali kepada jalan keselamatan "karena nama-Nya" agar kita belajar tahu rendah hati, belajar tahu menghargai rahmat ALLAH yang bekerja dalam diri kita untuk keselamtan orang lain.

**Sambutlah tahun yang baru dengan harapan yang baru. Tuhan Yesus memberkati!

Sabtu, 24 Desember 2016

Hari Ini Telah Lahir Bagimu Juruselamat

Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol


“Hari Ini Telah Lahir Bagimu Juruselamat, Yaitu Kristus, Tuhan, Di Kota Daud” adalah Tema Kebaktian Malam Natal di Jemaat Gunung Sinai Naikolan (JGSN), Sabtu, 24 Desember 2016.

Kebaktian menyambut Natal yang dimulai pukul 18.00 wita ini dipimpin oleh Ketua Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan, Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol. dengan mengambil bacaan Firman dari Lukas 2:8-20 (“Gembala-gembala”).

Sabtu, 10 Desember 2016

JGSN Bermazmur 2016: “Berjumpa Dengan ALLAH Dalam Nada & Irama”



Ketua Klasis Kota Kupang, Pdt. E. V. Manu-Nalle, S.Th.

Demikianlah Tema JGSN Bermazmur 2016, Lomba Pujian Solo antar Presbiter/Majelis, Koster dan Calon Vikaris (Cavik) se-Klasis Kota Kupang.

Lomba dalam rangka memperingati dan merayakan hari raya Adven dan Natal ini berlangsung di Rumah Kebaktian Jemaat Gunung Sinai Naikolan (JGSN) selama 3 (tiga) malam berturut-turut (6-8 Desember 2016).

Rabu, 27 Januari 2016

Latar Belakang, Dasar, Tujuan, Saran, Peserta, Jadwal dan Acara Persidangan JGSN



Latar Belakang

Tidak terasa dengan berbagai suka dan duka sebagai bagian dari tanggungjawab menjadi pelayan Tuhan, kita telah melewati tahun pelayanan 2015. Kesepakatan yang telah kita bangun bersama untuk menata pelayanan yang lebih baik, akan dievaluasi kinerjanya dengan menggunakan cara penilaian melalui pengukuran kinerja kegiatan, sasaran, biaya dan keputusan-keputusan.

Rencana pelayanan terdiri dari program utama yang selanjutnya dijabarkan dalam kegiatan-kegiatan yang terukur, akan menjadi jalan masuk dalam penilaian kinerja pelayanan kita. Maksudnya, apa yang kita rencanakan, itulah yang akan kita evaluasi, apakah berhasil atau gagal. Rencana kinerja pelayanan Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan tahun 2015 terdiri dari 31 program dan 72 kegiatan yang telah direncanakan, diputuskan dan ditetapkan bersama.

Keberhasilan atau kegagalan dalam pelayanan kita, menjadi cermin sekaligus motivasi untuk melayani dengan rajin dan tekun. Tentu saja keberhasilan diindikasi oleh kepuasan segenap jemaat yang menikmati pelayanan kita, dan kegagalan diindikasi oleh banyaknya keluhan atau complain terhadap pelayanan yang telah kita lakukan. Bukan oleh sikap saling mempersalahkan di antara kita yang menyandang jabatan pelayanan (Pendeta, Penatua, Diaken, Pengajar) maupun jabatan organisasi (MJH, BPPJ, UPPJ, BP Kategorial/Fungsional) yang dipercayakan Tuhan untuk melakukan musyawarah dan mufakat, membuat keputusan dan menetapkan Program Pelayanan dan RAPBJ. Bagaimana pun hati nurani kita tidak dapat menipu diri kita sendiri. Untuk itu, marilah kita dari hati yang tulus, kita mengoreksi diri kita masing-masing untuk mengatakan apakah kita berhasil atau gagal.

Dasar

Dasar pelaksanaan persidangan Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan, ialah peraturan pokok Sinode GMIT tentang Jemaat, serta tuntutan rencana kinerja pelayanan tahunan Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan tahun 2015.

Tujuan

Tujuan dilaksanakannya persidangan Majelis Jemaat Gunung Sinai adalah:

  1. Mengetahui tingkat keberhasilan pelayanan kita selama satu tahun,
  2. Mengidentifikasi masalah-masalah pelayanan yang kita hadapi, untuk kemudian dicari solusinya, dan
  3. Menjadi bahan masukan dalam penyusunan rencana strategis kinerja pelayanan satu period eke depan dan pelayanan tahunan.


Sasaran

Sasaran persidangan Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan adalah semua program dan kegiatan pelayanan dari unit-unit pembantu pelayanan, rayon-rayon pelayanan serta keputusan-keputusan.

Peserta

Peserta persidangan adalah seluruh anggota Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan, BPPJ, UPPJ, Badan Pengurus Kategorial/Fungsional dan undangan lainnya.

Jadwal dan Acara

Jumat, 29 Januari 2015 (waktu pelaksanaan belum ditetapkan):


  1. Peserta sidang memasuki ruang sidang, mengisi daftar hadir dan Makan Minum Ringan (Mamiri).
  2. Sapaan Awal oleh sekretaris dilanjutkan dengan Ibadah Pembukaan oleh Calon Vikaris dan Suara Gembala oleh Pendeta/Ketua MJGSN sekaligus membuka persidangan.
  3. Persidangan dimulai, Pleno I: Penetapan Quorum, Penetapan Pimpinan Persidangan, Pembacaan Tata Tertib, dan Pengesahan Jadwal.
  4. Pleno II: Laporan Pertanggungjawaban Pelayanan Tahun 2015, Tanggapan Terhadap Laporan, dan Makan Siang (Maksi).


Sabtu, 30 Januari 2016 (waktu pelaksanaan belum ditetapkan):

  1. Persidangan dilanjutkan, Pleno III: Penjelasan Pembentukan Struktur Organisasi MJ, Pemilihan dan Hasil Pemilihan MJGSN 2016-2019.
  2. Pleno IV: Penjelasan Rapat Komisi dan Pembagian Kelompok, Rapat Komisi, dan Makan Minum Ringan (Mamiri).
  3. Pleno V: Persiapan dan Pengesahan Renstra Pelayanan (4 tahun) dan PP dan APBJ 2016.
  4. Persidangan selesai dan diakhiri dengan Suara Gembala Penutupan Sidang dan Makan Malam (Makalam).

Minggu, 24 Januari 2016

Allah memulihkan/memperbaharui dan membangun Yerusalem

Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh. S.Si.Teol

Kebaktian Utama Minggu di Jemaat Gunung Sinai Naikolan, 24 Januari 2016, dipimpin oleh Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol. Kebaktian yang berlangsung dengan menggunakan Liturgi Model 2 ini mengambil pembacaan Firman Tuhan dari Kitab Perjanjian Lama Nehemia 8:1-12.

“Berita yang dimuat dalam kitab Nehemia adalah Allah bermaksud untuk memulihkan atau memperbaharui apa yang sudah hilang dan membangun kembali apa yang sudah hancur. Hal lainnya adalah persyaratan-persyaratan tugas yang sukses bagi Allah adalah doa, kepedulian dan ketetapan hati.

Secara umum dalam pasal 1-7 mencatat peranan Nehemia sebagai gubernur dan pemimpin dalam membangun kembali tembok Yerusalem. Pasal 1 menyatakan dalamnya kerohanian Nehemia sebagai orang yang mengandalkan doa. Sementara melayani raja Persia, ia menerima berita mengenai keadaan Yerusalem yang menyedihkan dan mulai menaikkan doa syafaat secara sungguh kepada Allah memohon Allah turun tangan demi kota dan penduduknya. 

Kepemimpinan Nehemia yang tegas, bijaksana, dan tabah dalam mengerahkan penduduk Yerusalem untuk membangun kembali temboknya yang hancur hanya dalam 52 hari sekalipun terjadi perlawanan berat dari dalam dan dari luar kota itu. Hal ini berkaitan dengan tema utama kitab ini yang membahas tentang pembangunan kembali Yerusalem.

Bagian kedua kitab ini menguraikan pemulihan rohani umat di Yerusalem di bawah pimpinan Imam Ezra dan beberapa persoalan nasional yang ditangani Nehemia. Hal yang utama dalam pembaharuan rohani itu ialah pembacaan Hukum Allah di hadapan umum, pertobatan dari dosa, dan suatu tekad oleh kaum sisa untuk mengingat perjanjian mereka dengan Allah. Pasal terakhir mencatat beberapa pembaharuan yang dilaksanakan Nehemia sepanjang masa bakti kedua sebagai gubernur Yerusalem. 

Nehemia adalah contoh yang harus diteladani di Alkitab dari seorang pemimpin saleh dalam pemerintahan: orang bijaksana, berani, integritas tak tercela, iman yang kokoh, belas kasihan bagi yang tertindas, dan sangat berbakat besar dalam kepemimpinan dan organisasi. Amin." [Warta Pelayanan JGSN 24 Januari 2016]

“Selamat hari Minggu! Tuhan Yesus berkati!”

Sabtu, 23 Januari 2016

Pra Sidang Jemaat Gunung Sinai Naikolan, Sabtu, 23 Januari 2016

Foto Sidang Awal Tahun 2014

Pra Sidang Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan (MJGSN) dilaksanakan pada Sabtu, 23 Januari 2016. Pra sidang yang berlangsung di aula gedung serba guna JGSN “Tiara” ini dilakukan dalam rangka membahas rencana  dan persiapan untuk memasuki Persidangan Jemaat yang akan dilangsungkan pada 29-30 Januari 2016 mendatang.

Rapat dihadiri oleh segenap anggota Mejelis Jemaat GSN, BPPJ, UPPJ, Badan Pengurus Kategorial/Fungsional dan undangan lainnya. Pembahasan rencana dan persiapan memasuki Persidangan lebih ditekankan pada pertanggungjawaban terhadap kinerja pelayanan selama periode 2012-2015, dan laporan peranggungjawaban pelayanan Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan tahun pelayanan 2015 yang akan dibawa dalam Sidang Jemaat nanti.

Rapat (pra sidang) akhirnya berhasil merumuskan petunjuk/rancangan Laporan Pertanggungjawaban Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan tahun 2015 dalam 3 BAB.

BAB I: PENDAHULUAN yang terdiri dari

  1. Latar Belakang,
  2. Dasar,
  3. Tujuan,
  4. Sasaran,
  5. Peserta, dan
  6. Jadwal dan Acara.


BAB II adalah

  1. Pertanggungjawaban Kinerja Pelayanan yang ditampilkan dalam table-tabel yakni Pengukuran Kegiatan Tahun 2015 dari Unit-unit Pembantu Pelayanan (UPP PI/PD, UPP Ibadah/Muger, UPP PWG, UPP TU/Sekretariat, UPP PAR, UPP Pemuda, UPP Perempuan, UPP Bapak, UPP Diakonia, UPP Pembangunan, dan BPPJ).
  2. Pertanggungjawaban Kinerja Keuangan: Rekapitulasi Pendapatan dan Belanja Jemaat (APBJ) 2015 berupa Jenis Penerimaan dan/atau Pengeluaran, Target, Realisasi dan Prosentasi Tingkat Capaian.
  3. Capaian Kinerja Keputusan Kegiatan Non Program mengelompokkan capaian-capaian yakni Realisasi Kegiatan-Kegiatan Non Program berupa Tata Ibadah Minggu, Tata Ibadah Khusus, Penataan Wilayah Pelayanan, Pengadaan/Pemanfaatan Fasilitas, dan Keuangan Jemaat.
  4. Kegiatan Rutin Teritorial (Rayon 1-6) adalah kegiatan pelayanan di rayon-rayon JGSN; Realisasi Kegiatan-Kegiatan Majelis, UPP PAR, Pemuda, Perempuan dan Bapak dari Rayon 1-6, dan
  5. Kegiatan Rutin MJH dan Sekretariat JGSN: Realisasi Tugas MJH (Pendeta/Ketua Majelis, Wakil Ketua I, II, dan III, Sekretaris dan Wakil Sekretaris, Bendahara dan Wakil Bendahara, dan Anggota) dan Sekretariat JGSN (Tenaga Administrasi Umum dan Tenaga Administrasi Keuangan, dan Tenaga Magang Calon Vikaris).


BAB III adalah PENUTUP yang berisi Kesimpulan dan Saran.

Jumat, 08 Januari 2016

Perayaan Natal Lintas Agama Di Jemaat Gunung Sinai Naikolan


Foto Bersama Gubernur NTT, Walikota Kupang, & Para Pemimpin Umat di Rumah Kebaktian JGSN

Pernahkah kita membayangkan ada seorang Ustad atau Imam Masjid, Pedanda atau Pendeta Hindu yang memberikan ceramah/refleksi dan/atau berkhotbah di dalam sebuah kebaktian di Gereja? Pernahkah kita mendengarkan ucapan/perkataan/sapaan “Assalamualaikum Wr. Wb.” dan/atau “Om Santi Santi Om” kepada umat/jemaat yang hadir dalam sebuah kebaktian Gereja? Pernahkah kita melihat ada sekelompok pemuda/remaja Masjid yang membawakan/mengisi nyanyian Qasidah dalam sebuah tata ibadah di Gereja? Dan pernahkah kita menyaksikan ada sekelompok penari Bali yang mempersembahkan tarian penyembahan mereka kepada sang Pencipta di dalam sebuah prosesi ibadah di Gereja?
Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol.

Itulah beberapa pertanyaan yang mustahil untuk mendapatkan jawaban “Ya, pernah!” dari sebagian kita yang masih gemar mempermasalahkan dan/atau mempertentangkan perbedaan.

Namun, jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut baru saja terjawab di Kelurahan Naikolan-Kota Kupang-Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jawaban-jawabannya terlihat jelas dalam syukuran/perayaan Natal bersama lintas agama, acara Halal Bihalal Maulid Nabi Muhammad, dan peringatan hari raya Galungan pada Kamis, 7 Januari 2016. Perayaan yang sangat menjunjung tinggi toleransi tersebut dihadiri oleh segenap umat/jemaat lintas agama di wilayah Kelurahan Naikolan. 

Syukuran/perayaan yang berlangsung di Rumah Kebaktian Jemaat Gunung Sinai Naikolan ini diawali dengan kebaktian yang dipimpin oleh Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol. (Ketua Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan). Syukuran/perayaan dengan tema “Hidup Bersama Sebagai Keluarga ALLAH” ini mengahadirkan 4 (empat) pembicara/pengkhotbah/penceramah yang mewakili 4 agama di kelurahan Naikolan yakni Islam, Katholik, Hindu, dan Kristen Protestan. Renungan/khotbah di bawakan secara bergantian dalam satu tata ibadah yang berlangsung khusuk, hikmat dan penuh sukacita.

Ustad Muchsin Thalib
Grup Qasidah Masjid Mujahidin Oepura
Mewakili umat Islam, Ustad Muchsin Thalib (Imam Masjid Mujahidin Oepura), menegaskan bahwa Tuhan menciptakan kita berbeda. Berbeda adalah anugerah (sebutan untuk orang Kristen) dan hidayah (sebutan untuk orang Islam). Keberadaan kita yang berbeda adalah berkah. Dalam perbedaan itu ada keindahan. Oleh sebab itu, mari kita bangun kebersamaan karena kita semua adalah umat Tuhan dan hamba-hamba Tuhan. Damailah bumi, damailah manusia, dan damailah pribadi-pribadi kita. Kita yang berbeda adalah satu keluarga. Mari kita hidup bersaudara karena kita adalah keluarga Allah!

Romo Constantinus Ntalung, SVD
PS. Voice of Carmel St. Joseph Naikoten
Pada kesempatan berikutnya, mewakili umat Katholik, Romo Contantinus Ntalung, SVD. mengatakan bahwa kita datang untuk berbagi kasih dan sukacita satu dengan yang lainnya. Kita semua yang hadir adalah satu keluarga umat manusia. Kiranya moment perayaan/syukuran ini menjadi tali pengikat persaudaraan dan kekeluargaan kita sebagai keluarga umat manusia yang tinggal di Kelurahan Naikolan, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Kita sesungguhnya adalah keluarga umat Allah, dan keluarga umat manusia yang sedang berziarah di muka bumi. 

Pedanda Anak Agung G. S. M. Putra
Grup Tari Sanggar Giri Agung Kertabuana
Pedanda Anak Agung G. S. M. Putra, mewakili umat Hindu (Parisada Hindu Dharma Indonesia) menekankan bahwa semua umat manusia adalah bersaudara, harus saling mencintai. Perbedaan agama adalah sebuah fakta. Berbeda bukan berarti bertentangan. Kita perlu mengembangkan ajaran cinta kasih yang bersumber dari agama kita masing-masing. Kita harus berdialog bukan hanya dengan diri kita sendiri tapi juga dengan sesaama kita yang berbeda. Dialog dilakukan bukan untuk mempertentangkan perbedaan sebagaimana debat yang lebih mementingkan kalah-menang, melainkan untuk memahami perbedaan yang ada. 

Pdt. Elisabeth Maramba-Kebang, S.Th. (Ketua MJ Bethania)
VG. Selemia Voice JGSN
Pendeta Elisabeth Maramba-Kebang, S.Th. (Ketua Majelis Jemaat Bethania-Naikolan), mewakili umat Kristen menegaskan bahwa kita sebagai umat manusia, sebagai warga negara adalah satu keluarga Allah. Kita adalah kawan sewarga yang adalah anggota keluarga Allah. Tidak ada di antara kita yang ingin dicap kafir atau pun tidak kudus. Kita adalah adalah anggota keluarga Allah yang harus hidup bersama dalam satu rumah. Oleh sebab itu, yang kita perlukan adalah solidaritas kekeluargaan, toleransi, hidup saling mengasihi dalam persaudaraan. 

Syukuran/perayaan yang berlangsung hikmat dalam keharmonisan ini juga dimeriahkan oleh puji-pujian dan tarian penyembahan dari Grup Qasidah Masjid Mujahidin Oepura, Paduan Suara VOICE OF CARMEL Gereja St. Joseph Naikoten, Vocal Group SELEMIA VOICE Jemaat Gunung Sinai Naikolan dan tarian Bali asuhan Sanggar Giri Agung Kertabuana Kupang. Acara syukuran/perayaan yang diselenggarakan oleh panitia perayaan Kelurahan Naikolan ini dihadiri oleh Walikota Kupang, Jonas Salean dan Gubernur Nusa Tenggara Timur, Frans Lebu Raya, dan sejumlah SKPD.