JGSN Merayakan Adven Dan Natal 2014

Dalam rangka merayakan minggu-minggu Adven, Natal dan Akhir Tahun 2014 di Jemaat Gunung Sinai Naikolan, Tim Perayaan akan melaksanakan berbagai kegiatan. Tim Perayaan diketuai oleh Drs. Ady E. Mandala, M.Si....

JGSN Dalam Lensa dan Peristiwa 2013 (4): Pembentukan PAUD GSN 2013

PAUD GSN secara resmi mulai beroperasi sejak 16 Juli 2013 (Tahun Ajaran 2013-2014) dengan jumlah siswa 30 siswa.

Sidang Awal Tahun MJGSN (Sidang Lanjutan: Minggu, 2 Februari 2014

Sidang tersebut akhirnya berhasil menyelesaikan pembahasan dan penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Jemaat GSN.

JGSN Dalam Lensa dan Peristiwa 2013: Pembagunan Gedung Serba Guna JGSN

“Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan....."

Jemaat Gunung Sinai Naikolan

Jemaat Gunung Sinai Naikolan (JGSN) adalah jemaat yang berada dalam lingkup pelayanan Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Rayon IV Klasis Kota Kupang.

Kamis, 27 Februari 2014

RUMAH MUGER: Musik Pengiring & Puji-Pujian Jemaat

Pietro T. M. Netti
RUMAH MUGER: Musik Pengiring & Puji-Pujian Jemaat: DILARANG SALING MENDAHULUI!             “Saya bingung, musik pengiring yang harus mengikuti puji-pujian yang dilakukan jemaa...

Minggu, 23 Februari 2014

JGSN Minggu, 23 Februari 2014

“Jemaat & Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya Bpk. Musa L. Hendrik, SH. (23 Februari 2014)! Kiranya TUHAN senantiasa memberi kekuatan dan penghiburan kepada keluarga yang ditinggalkan!"
Cavik. Messakh Mangngi, S.Th.

HIDUP DALAM KEBERSAMAAN

Kebaktian Utama Minggu, 23 Februari 2014, di Jemaat Gunung Sinai Naikolan dengan jumlah kehadiran jemaat 332 orang (Jemaat L: 102, P:183, Majelis L:24, P:23) mengambil tema: “HIDUP DALAM KEBERSAMAAN”. Kebaktian yang dipimpin oleh Cavik. Messakh Mangngi, S.Th. menggunakan Liturgi Kebaktian Utama Minggu Model 2 dengan Nyanyian Jemaat yang terambil dari Pelengkap Kidung Jemaat (PKJ); Buka: PKJ 4:1, 2; Nats Pembimbing (1 Korintus 3:11): PKJ 129:1, 2; Persembahan: PKJ 145 & 150; Pengutusan: PKJ 136:1, 3.

Khotbah diawali dengan 2 pertanyaan reflektif: “Sebagai orang Kristen, kita lebih memilih beribadah atau sekedar kumpul-kumpul (cerita-cerita, dll)? Dan “Sebagai orang Kristen apa yang menjadi dasar hidup?”

“Sebagaimana pembacaan Firman Tuhan yang terambil dari 1Korintus 3:10-23, ada dua tema yang tersurat dan tersirat, yakni: Dasar & Bangunan! Bangunan bisa berdiri kokoh di atas dasar/fondasi yang kuat!” tegas Cavik Messakh Mangngi, S.Th. diawal khotbahnya.

“Hidup dalam kebersamaan (hidup berjemaat), setiap orang memiliki peran.  Pertama, menurut Paulus, peran kita harus didasari dengan memahami aktifitas ALLAH. ALLAH yang mengambil inisiatif terhadap kehidupan manusia/kita mulai dari awal penciptaan sampai pada pengampunan di dalam Yesus (ayat 11). Maka adalah kewajiban kita untuk terus menerus memeriksa aksi & hasil. Kita harus bisa menghasilkan!” jelasnya.

“Kedua”, lanjutnya, “ALLAH telah menjadikan gereja sebagai sahabat sekerja ALLAH, padahal sebelumnya kita adalah pelawan-pelawan ALLAH (pemberontak, admin). Menjadi sahabat sekerja ALLAH adalah status sangat mulia yang diberikan oleh ALLAH!”

“Dan yang ketiga, ALLAH bekerja/sedang bekerja di dalam setiap aktifitas kita, baik sebagai pendeta, cavik, penatua, diaken, jemaat atau sebagai apapun, dan kita bekerja untuk ALLAH!” 

Cavik Messakh Mangngi, S.Th. juga mengingatkan bahwa dalam hidup berjemaat, seringkali kita tidak bisa menjadi sahabat sekerja ALLAH. Terkadang kita melupakan ALLAH dengan semua kesibukan kita. 

“Bagaimana kita menjadi sahabat sekerja ALLAH sekaligus menjadi sahabat sekerja bagi ALLAH?”

“Kita diharapkan untuk bisa saling mendengarkan & didengarkan, memaafkan & dimaafkan, mengampuni & diampuni agar bisa menjadi sahabat sekerja bagi ALLAH tanpa ada permusuhan dan perselisihan!” himbau Cavik Messakh Mangngi, S.Th. menutup khotbahnya. 

Majelis yang bertugas pada Kebaktian Utama Minggu 23 Februari 2014 adalah Majelis Rayon 6. Organis & Kantoria: Pietro T. M. Netti & Schola Cantorum GSN (Mimi dkk). [Admin]

Rabu, 19 Februari 2014

JGSN Dalam Lensa & Peristiwa 2013 (3): Pembangunan Gedung Serba Guna

Pembangunan Gedung Serba Guna JGSN

Pembangunan Gedung Serba Guna Jemaat Gunung Sinai Naikolan (JGSN) mulai dilaksanakan pada bulan Juli 2013. Pembentukan Tim Kerja Pembangunan Jemaat Gunung Sinai Naikolan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan No: 09/KEP/MJ GSN-GMIT/2013, tanggal 2 Juni 2013.

Pelaksanaan kegiatan awal pembangunan dilakukan secara gotong royong (kerja bakti) oleh jemaat di bawah koordinasi Tim Kerja Pembangunan Gedung Serba Guna (Ketua: Bpk. Nathaniel Lapenangga), Pembina (Ketua Majelis Jemaat Gunung Sinai: Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol.), dan Pengarah (Wakil Ketua III MJ GSN: Drs. Ady Endezon Mandala, M.Si. dan Ketua Unit Pembantu Pelayanan Pembangunan: Dkn. Melky Edyson Illu). Kegiatan kerja bakti oleh jemaat dilakukan mulai dari pembersihan lokasi, penggalian dan pembuatan fondasi sampai dengan pengerjaan pembesian. 

Pembangunan fisik gedung mulai dikerjakan ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Walikota Kupang, Jonas Salean, SH, M.Si, yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Politik, Pemerintahan dan Pembangunan Setda Kota Kupang, Drs. Otniel J. Pello, pada Minggu, 26 Mei 2013 selepas Kebaktian Utama Minggu.  Firman Tuhan yang melandasi Pembangunan Gedung Serba Guna Jemaat Gunung Sinai Naikolan (JGSN) ini adalah: 

“Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.” (Efesus 2:21-22)

                Sesuai rencana, Pembangunan Gedung Serba Guna dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan akan ruangan sebagai berikut:

  1. Aula (Ruang Serba Guna) GSN,
  2. PAUD GSN,
  3. Klinik GSN, dan
  4. Koperasi GSN.
Foto Kerja Bakti (Pembesian):

Minggu, 16 Februari 2014

JGSN Minggu, 16 Februari 2014


UMAT PILIHAN ALLAH

Kebaktian Utama Minggu di Jemaat Gunung Sinai Naikolan (JGSN) pada Minggu, 16 Februari 2014 dipimpin oleh Pdt. L. P. F. de Haan, Sm.Th. (Ketua Majelis Klasis Kota Kupang). Kebaktian berlangsung dengan menggunakan Liturgi Kebaktian Utama Minggu Model 1 dengannyanyian-nyanyian jemaat yang terambil dari himpunan Kidung Jemaat:

Buka: KJ 242:1, 4;
Nats Pembimbing: KJ 49:1, 4, 5;
Persembahan: KJ 289 + KJ 363:1;
Pengutusan: KJ 356:1, 2.

“Salam kasih dari mata-mata jemaat klasis kota Kupang dan keluarga kepada anak-anak Tuhan di Gunung Sinai Naikolan!” Demikian sapaan awal Pdt. L. P. F. de Haan, Sm.Th. memulai khotbahnya.

Pembacaan Firman Tuhan terambil dari kitab Ulangan 10:12-22 (Orang Israel diperingatkan supaya taat dan bersyukur) dengan Nats Pembimbing 1 Samuel16:7b.

Tahun 2014 disebut sebagai tahun politik karena akan ada Pemilu (Pemilihan Umum) Legislatif dan Pemilu Presiden. Dalam rangka dikenal, seorang calon legislatif/presiden perlu memperkenalkan dirinya agar dapat dipilih pada Pemilu nantinya. Pemasangan baliho, poster, kartu-kartu nama marak terjadi dimana-mana. Bahkan tim-tim sukses dan/atau pihak keluarga pun bekerja keras mempromosikan diri sang calon dengan segala upaya.

“Semua tim sukses/keluarga sedang ‘jual kecap’. Tidak ada kecap nomor 2 (dua). Semua nomor 1 (satu)! Semua itu dilakukan dalam rangka dikenal orang lain!” Demikian ungkapan yang digunakan oleh Pdt. L. P. F. de Haan, Sm.Th. dalam menilai fenomena saat ini (menjelang Pemilu April dan Juni mendatang. “Itulah cara kita, berusaha tampil sebaik mungkin agar bisa dipilih!” lanjutnya.

Namun beda halnya dengan proses Allah dalam menentukan umat Israel (atau kita saat ini) sebagai umat pilihan. Israel/kita dipilih oleh ALLAH bukan karena Israel/kita baik di hadapan ALLAH. “Proses ALLAH memilih umat Israel dan kita bukan karena kebaikan kita tapi karena kedaulatan ALLAH, ALLAH memilih Israel dan kita menjadi kepunyaan-NYA!” tandasnya.

Pdt. L. P. F. de Haan, Sm.Th. juga mengingatkan bahwa ada syarat ikutan yang harus dilakukan oleh Israel agar ada keselamatan. Syarat ikutan tersebut adalah hidup takut akan Tuhan, hidup menurut ketetapan dan perintah, dan mengasihi sesama manusia (orang asing, janda dan yatim piatu) yang merupakan tema inti dari Alkitab. “Untuk bisa menjalankan syarat tersebut”, lanjutnya, “kita harus memiliki hati bersih (sunat hati; lihat ayat 16). Melakukan segala sesuatu dari hati!”

“Kita harus menolong sesama bukan agar supaya kita ditolong orang lain, tapi karena ALLAH sudah terlebih dahulu menolong kita! Jika kita mengasihi Tuhan, kita harus mengasihi sesama! Ketika kita tekun dengan Tuhan dan mengasihi sesama, kita akan diberkati! Ketika kita dekat dengan ALLAH, ALLAH akan dekat dengan kita! Oleh sebab itu, kita harus kembali kepada kebenaran Firman Tuhan!” demikian Pdt. L. P. F. de Haan, Sm.Th. mengakhiri khotbahnya.

Jemaat yang hadir pada Kebaktian Utama Minggu 16 Februari 2014 sebagai berikut: L: 103 orang, P: 183 orang, dan Majelis Jemaat L: 24 orang, P: 23 orang. Majelis yang bertugas adalah majelis Rayon 5 Jemaat Gunung Sinai Naikolan. Organis dan Kantoria yang bertugas: Pietro T. M. Netti dan Schola Cantorum Gunung Sinai (Mimi dkk). [Admin]


SELAMAT HARI MINGGU…!
               

Rabu, 12 Februari 2014

RUMAH MUGER: Spirit Musik & Puji-Pujian Pengiring Liturgi (1)

Pietro T. M. Netti
RUMAH MUGER: Spirit Musik & Puji-Pujian Pengiring Liturgi (1): NUANSA KUDUS & HIKMAT (PENDAHULUAN) Musik dan Puji-pujian Pengiring Liturgi adalah salah satu aspek penting dalam sebuah keba...

Minggu, 09 Februari 2014

JGSN Minggu, 9 Februari 2014

Cavik. Welly Oematan, S.Th.

GARAM DUNIA & TERANG DUNIA

“Apa pilihan kita bila sewaktu-waktu kita disuguhi 2 (dua) jenis hidangan yang satu adalah hidangan yang segar, baru dan enak, dan yang lain adalah hidangan lama, busuk dan basi?”
                                       
Demikian Cavik Welly Oematan, S.Th. mengawali khotbah pada Kebaktian Utama Minggu 9 Februari 2014 di Jemaat Gunung Sinai Naikolan. Kebaktian yang di hadiri oleh 404 jemaat (Jemaat L: 141 orang, P: 213 orang, dan Majelis L: 23 orang, P: 27 orang) mengambil pembacaan Nats Pembimbing dari 1 Korintus 2:12, dan pembacaan FirmanTuhan dari Matius 5:13-16; “Garam Dunia dan Terang Dunia”.

Pertanyaan di atas dimaksudkan untuk membuka wawasan kita (orang Kristen) untuk melihat kehidupan kita, dalam hal memilih menjalani kehidupan yang baik atau memilih kehidupan yang busuk.

Sesuai dengan pembacaan Firman Tuhan, tema yang diangkat oleh Cavik Welly Oematan, S.Th. dalam khotbahnya adalah “Menjadi Garam dan Terang Dunia dengan kekuatan Roh Kudus”.

Sebagaimana fungsi Garam yang menambah cita rasa makanan dan juga menjadi bahan pengawet untuk mencegah pembusukan, kita diajarkan untuk menjadi  Garam Dunia oleh Yesus. Kita harus menjadi seperti garam dengan segala fungsi yang melekat di dalamnya; memberi/menambah cita rasa bagi kehidupan dan mencegah pembusukan dalam kehidupan kita di dunia.

Begitu pula Terang, kita harus menjadi Terang Dunia; menjadi anak-anak terang yang memancarkan sinar dalam hidup/kehidupan agar baik kita maupun orang lain tidak terperangkap dalam kegelapan atau kesesatan hidup.

Di akhir khotbahnya, Cavik Welly Oematan, S.Th. menegaskan: “Untuk bisa menjadi Garam dan Terang Dunia, kita perlu meminta pertolongan Roh Kudus untuk bisa memampukan kita, agar kehidupan kita tidak busuk dan kita menjadi anak-anak terang!”

Kebaktian yang berlangsung dengan menggunakan Liturgi Kebaktian Model 1 ini mengambil puji-pujian jemaat dari himpunan Kidung Jemaat: Buka: KJ 242:1, 4; Nats Pembimbing: KJ 49:1, 4, 5; Persembahan: KJ 289 + 363; dan Pengutusan: KJ 356:1, 2. Majelis yang bertugas adalah Majelis Jemaat Rayon 4. Organis + Kantoria: Pietro Netti + Schola Cantorum GSN (Mimi dkk).

Minggu, 02 Februari 2014

Sidang Awal Tahunan MJGSN (Sidang Lanjutan: Minggu, 2 Februari 2014)

Pimpinan Sidang

Lanjutan Sidang Awal Tahunan Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan dilaksanakan pada Minggu, 2 Februari 2014 pukul 11.00 pagi bertempat di rumah kebaktian Jemaat Gunung Sinai Naikolan. Sidang yang merupakan lanjutan dari sidang tanggal 24 Januari 2014 lalu tersebut hanya melanjutkan pembahasan agenda tentang Anggaran Belanja dan penetapan Anggaran Pendapatan untuk tahun pelayanan 2014 di Jemaat Gunung Sinai Naikolan.

Sidang dihadiri oleh semua komponen pelayanan Jemaat Gunung Sinai Naikolan: (Majelis Jemaat (MJ) yang terdiri dari Penatua, Diaken dan Pengajar; Majelis Jemaat Harian (MJH); Badan-Badan Pembantu Pelayanan Jemaat (BPPJ) yang terdiri dari BPPPJ dan Panitia-Panitia; Unit-Unit Pembantu Pelayanan Majelis Jemaat (UPPMJ); Rayon-Rayon (1-6); dan Badan Pengurus Ketegorial/Fungsional). Sidang tersebut akhirnya berhasil menyelesaikan pembahasan dan penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Jemaat Gunung Sinai Naikolan (APBJ GSN) untuk tahun pelayanan 2014. 

Dengan demikian maka Sidang Awal Tahunan MJ GSN telah merampungkan seluruh agenda sidang mulai dari sidang hari pertama (24 Januari 2014) dan sidang hari kedua (2 Februari 2014). Sebagaimana diketahui bahwa sidang hari pertama (24 Januari 2014) membahas tentang:

  1. Pertanggungjawaban Pelaksanaan Program Pelayanan Jemaat, dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Jemaat (APBJ) Tahun Pelayanan 2013, 
  2. Laporan Hasil Pengawasan Pelayanan Tahun Pelayanan 2013 oleh Badan Pertimbangan dan Pengawasan Pelayanan Jemaat (BPPPJ), dan
  3. Penyusunan Program Pelayanan Jemaat, dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Jemaat (APBJ) Tahun Pelayanan 2014.

Dalam sidang hari kedua ini (2 Februari 22014) Majelis Jemaat Harian Gunung Sinai Naikolan (Ketua, Waket 1, 2, 3 MJH) selaku Pimpinan Sidang akhirnya memutuskan dan menetapkan   APBJ GSN dalam Surat Keputusan Majelis Jemaat Gunung Sinai  Naikolan Nomor 01/KEP/MJ GSN-GMIT/2014. Keputusan yang diambil mengacu pada Haluan dan Kebijakan Umum Pelayanan GMIT yang terdiri dari 5 (lima) bidang: KOINONIA, MARTURIA, DIAKONIA, LITURGIA, dan OIKONOMIA (biasa disebut sebagai Panca Program Pelayanan).

Dalam  keputusan Panca Program Pelayanan tahun 2014 ini, tergambar dengan jelas tujuan dan sasaran dari kegiatan-kegiatan baik kegiatan Program/Non Program yang akan dilaksanakan dan dicapai (Program dan Kegiatan dalam Tahun Pelayanan 2014 masih dalam konfirmasi, Admin), serta penggunaan anggaran/biaya yang dibutuhkan sebesar Rp. 692.000.000,- (Enam Ratus Sembilan Puluh Dua Juta Rupiah) untuk pelaksanaan program kegiatan tersebut. [Admin] 

Bersambung!
                                                                                                                                    
Klik Album:

JGSN Minggu, 2 Februari 2014

Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol.

PENGAJARAN DI BUKIT

Kebaktian Utama Minggu 2 Februari 2014 dipimpin oleh Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, SSi.Teol. (Ketua Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan) dengan mengambil tema “pengajaran di bukit”. Kebaktian yang dihadiri 309 jemaat (L:160, P:149) dan 40 majelis jemaat (L:19, P:21) mengambil pembacaan Firman dari Matius 5:1-12 dengan Nats Pembimbing dari 1 Korintus 1:28, 29.

Ketika Yesus mulai tampil dalam pelayanan-Nya, tema pokok pemberitaan adalah tentang Kerajaan Sorga; “Bertobatlah karena kerajaan sorga sudah dekat!”

Sesuai dengan pembacaan Firman, dari atas bukit Yesus menyampaikan dasar-dasar atau sikap-sikap yang berhubungan erat dengan Kerajaan Sorga. Sebagaimana Musa dari atas Gunung Sinai menyampaikan 10 Firman, Yesus juga dari atas bukit mengajarkan 10 Seruan Sukacita; 9 seruan dengan  kata “Berbahagialah”, dan 1 seruan dengan kata “Bersukacita dan bergembira”

10 seruan Yesus tersebut menunjukkan bahwa betapa Yesus sangat peduli kepada orang-orang miskin, susah, teraniaya dan lain-lain, yang jelas sangat berbeda dengan penguasa dunia yang lebih peduli dengan orang-orang yang berhasil dan berprestasi saja. Jika ada penguasa dunia yang peduli terhadap orang-orang miskin, susah, selalu diikuti dengan niat dan pamrih tertentu; mengharapkan balasan terhadap apa yang telah dibuatnya. Yesus melakukan hal yang berbeda. Yesus tidak melihat orang-orang susah untuk dieksploitasi, tetapi Yesus melihatnya sebagai orang-orang butuh perhatian.

Pengajaran Yesus tersebut tentunya perlu dimakanai oleh kita untuk melaksanakan sabda ALLAH dalam hidup sehari-hari;, di dalam rumah tangga, di lingkungan sekitar maupun di tempat kerja. “Jangan sampai kita memahami sabda bahagia, tapi kita sulit melakukannya!” tegas Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, SSi.Teol. menutup khotbahnya. 

Kebaktian yang menggunakan Liturgi Kebaktian Utama Minggu Model 2 juga berlangsung sakramen Baptisan Kudus kepada 2 orang anak: Kevin Sandri Sasi dan Dian Yuslizar Cleion Hendrawanto.