JGSN Merayakan Adven Dan Natal 2014

Dalam rangka merayakan minggu-minggu Adven, Natal dan Akhir Tahun 2014 di Jemaat Gunung Sinai Naikolan, Tim Perayaan akan melaksanakan berbagai kegiatan. Tim Perayaan diketuai oleh Drs. Ady E. Mandala, M.Si....

JGSN Dalam Lensa dan Peristiwa 2013 (4): Pembentukan PAUD GSN 2013

PAUD GSN secara resmi mulai beroperasi sejak 16 Juli 2013 (Tahun Ajaran 2013-2014) dengan jumlah siswa 30 siswa.

Sidang Awal Tahun MJGSN (Sidang Lanjutan: Minggu, 2 Februari 2014

Sidang tersebut akhirnya berhasil menyelesaikan pembahasan dan penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Jemaat GSN.

JGSN Dalam Lensa dan Peristiwa 2013: Pembagunan Gedung Serba Guna JGSN

“Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan....."

Jemaat Gunung Sinai Naikolan

Jemaat Gunung Sinai Naikolan (JGSN) adalah jemaat yang berada dalam lingkup pelayanan Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Rayon IV Klasis Kota Kupang.

Rabu, 31 Desember 2014

Nyanyian Musa dan Israel (Kebaktian Kunci Tahun di JGSN)

Membunyikan Terompet sebagai tanda melepas tahun 2014 & memasuki tahun 2015

Kebaktian Kunci Tahun, Rabu, 31 Desember 2014, di Jemaat Gunung Sinai Naikolan dipimpin oleh Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol (Ketua Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan). Kebaktian kunci tahun yan dihadiri oleh segenap Jemaat Gunung Sinai Naikolan dan sebagian jemaat tamu ini dilakukan sebagai ibadah tutup tahun, meninggalkan tahun 2014, untuk memasuki tahun yang baru, 2015.

Pembacaan Firman Tuhan pada ibadah kunci tahun kali ini berdasarkan kitab Keluaran 15:1-18; “Nayanyian Musa dan Israel”, dengan Nats Pembimbing terambil dari Wahyu 15:3.

Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol, dalam khotbahnya, menekankan tentang pentingnya nyanyian syukur kepada Tuhan sebagaimana yang dilakukan oleh Musa dan bangsa Israel pada masa lalu.

Salah satu manfaat bernyanyi adalah sebagai sarana mengungkapkan perasaan. Israel dikenal sebagai bangsa yang suka bernyanyi sebagai bentuk ekspresi dan ungkapan iman. Musa dan bangsa Israel melakukan nyanyian kemenangan karena baru saja mengalami pembebasan dari perbudakan di Mesir. Allah membebaskan Musa dan bangsa Israel dari kejaran pasukan Firaun yang dipenuhi dengan rasa permusuhan, dendam dan benci. Tangan Tuhan membantu umat Israel dengan membuat laut Teberau menjadi kering untuk dilewati oleh umat-Nya. Allah sendiri berpegang teguh akan janji setia-Nya kepada umat Israel.

Setelah lolos, Musa dan bangsa Israel bernyanyi mengagungkan kasih Allah. Mereka meyakini bahwa apa yang Allah perbuat adalah perbuatan ajaib Tuhan yang merupakan wujud kasih setia Tuhan kepada mereka sebagai umat pilihan-Nya.

Dalam rangka memasuki tahun 2015, kita yang juga sebagai umat pilihan Allah tidak perlu ragu/kuatir/takut memasuki kehidupan di tahun yang baru. Kita harus selalu berpegang teguh pada iman dan percaya kita kepada Tuhan, karena Tuhan sendiri yang menjadi/memberi kekuatan bagi umat-Nya dalam memasuki masa depan yang lebih baik.

Seperti yang dikatakan di dalam Nats Pembimbing (Wahyu15:3: ….. “Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!), bangsa Israel telah mengalami sendiri perbuatan Tuhan yang ajaib di laut Teberau. Memasuki tahun yang baru (tahun 2015), Tuhan telah membawa kita maka Tuhan akan menuntun kita di tahun yang baru.

Kebaktian kunci tahun di Jemaat Gunung Sinai Naikolan juga ditandai dengan meniup/memadamkan lilin tahun 2014 oleh Ketua Majelis sebagai tanda berakhirnya tahun 2014, dan membunyikan terompet oleh 11 orang anggota Majelis sebagai tanda memasuki tahun yang baru, 2015, dengan harapan-harapan yang baru.

“Selamat Tahun Baru 1 Januari 2015! Tuhan Yesus memberkati kita semua!”

Minggu, 28 Desember 2014

“Keyakinan Iman” (Kebaktian Perjamuan Kudus Akhir Tahun JGSN)

Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol

Keyakinan Iman adalah judul perikop dalam pembacaan Firman Tuhan yang terambil dari Roma8:31-39 pada Kebaktian Perjamuan Kudus Akhir Tahun di Jemaat Gunung Sinai Naikolan. Kebaktian Perjamuan Akhir Tahun yang berlangsung pada hari Minggu, 28 Desember 2014 jam 17.00 Wita ini dipimpin oleh Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol (Ketua Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan). Kebaktian Perjamuan Kudus Akhir Tahun berlangsung dengan menggunakan  Liturgi Perjamuan Kudus yang dibuat oleh Majelis Klasis Kota Kupang-Rayon IV.
Ruang Kebaktian GMIT Jemaat Gunung Sinai Naikolan
Ketua MJ GSN & Majelis

Berikut ini adalah LITURGI PERJAMUAN KUDUS, RAYON IV-KLASIS KOTA KUPANG:

Natal (Mengenal Almanak Gereja 4)

Gambar: togastola

Natal adalah masa yang dimulai pada hari Natal dan berakhir selama 12 hari sampai tanggal 5 Januari malam, sebelum Epifania. Sejak akhir abad IV Natal dirayakan setiap tanggal 25 Desember sebagai peringatan kelahiran Kristus. Semula tanggal 25 Desember oleh dunia kafir dirayakan sebagai pesta Sol Invictus (matahari yang tak terkalahkan). Dengan merayakan 25 Desember sebagai kelahiran Kristus, gereja ingin menyatakan bahwa Terang yang baru, Matahari Kebenaran (Sol Institae), yang dinubuatkan nabi Maleakhi (Mal.4:2) adalah Kristus, Juru Selamat dunia yang datang dari Allah.

Warna liturgi untuk masa Natal: putih
Symbol                        : palungan dan pelangi
Warna dasar                : putih
Warna pelangi              : merah, kuning, hijau
Warna palungan           : kuning

Arti:

Pelangi merupakan symbol kesetiaan dan cinta kasih Allah kepada dunia; Allah tidak akan menghancurkan bumi lagi (ingat air bah pada jaman Nuh). Pelangi juga mengingatkan kita tentang kesungguhan Allah untuk memenuhi janjiNya. Palungan memberi arti lawatan Allah kepada manusia yang nyata dalam diri anak-Nya yang tunggal Yesus Kristus sebagai Juru Selamat manusia. Pelangi dan palungan mengungkapkan kasih dan kesetiaan Allah terhadap dunia.

Hidup Yang Memancarkan Keselamatan Dari Allah (KUM JGSN)

Cavik. Welly Oematan, S.Th.

Kebaktian Utama Minggu, 28 Desember 2014, di Jemaat Gunung Sinai Naikolan dipimpin oleh Cavik. Welly Oematan, S.Th. Kebaktian Utama Minggu kali ini mengambil tema: “Hidup Yang Memancarkan Keselamatan Dari Allah” sesuai dengan bacaan Firman Tuhan yang terambil dari kitab Yesaya 61:1-11Kabarselamat kepada Sion”. Kebaktian berlangsung dengan menggunakan Liturgi Model 2.

Renungan (Warta Pelayanan JGSN, Minggu, 28 Desember 2014):

Jemaat Kristen masa kini adalah mereka yang hidup karena kasih karunia Allah. Anak-anak Tuhan yang percaya pada Kristus harusnya menyadari bahwa keselamatan telah menjadi bagian dalam kehidupan sejak Kristus diutus Bapa-Nya ke dalam dunia untuk menebus dosa manusia. Inilah kisah terhebat yang perlu diingat sampai dengan zaman sekarang ini. Kasih terhebat, pengorbanan terhebat, dan keselamatan terhebat itu digambarkan dalam bacaan Firman Tuhan ini.

Inilah puisi keselamatan yang merupakan pemenuhan keselamatan bagi bangsa Sion, penyelamatan besar dan kekal, sehingga adanya perayaan kegembiraan karena sukacita, pemuliaan akan nama Tuhan, sebab kaum Sion adalah umat Allah yang dibela dan diselamatkan oleh Allah. Inilah hal yang Tuhan berlakukan dalam kehidupan kita sampai saat ini.

Di bawah tema “Hidup Yang Memancarkan Keselamatan Dari Allah”, maka hari ini Firman Tuhan telah menyatakan supaya setiap orang yang telah diselamatkan memiliki tugas besar untuk merespon terhadap karya keselamatan yang telah Allah karuniakan  bagi kita lewat Kristus Yesus. Sebab sesungguhnya seperti kaum Sion, kita juga telah memperoleh keselamatan itu.

Keselamatan kekal yang telah kita peroleh itu, kita terima secara gratis dan cuma-cuma. Cuma-Cuma bukan berarti gampangan sehingga kita bisa seenak hati saja, gratis bukan berarti murahan. Inilah keselamatan termahal, pengorbanan yang mahal, punya nilai dan berkelas bukan dalam ukuran dunia ini. Keselamatan yang berbeda, kehebatan dari Allah ini perlu kita responi dalam tindakan nyata yakni hidup sebagai orang-orang yang sudah diselamatkan atau orang-orang yang sudah dibebaskan dari belenggu dosa.

Kunci yang perlu dilakukan dalam rangka merespon terhadap keselamatan yang hebat dan kekal itu adalah kita punya tugas untuk memperlihatkan keagungan Tuhan yang hebat itu.  Menampaikan kabar baik kepada orang miskin, memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, membawa penglihatan bagi orang buta, membebaskan orang-orang yang tertindas, memberitakan bahwa tahun Rahmat Tuhan telah datang, tahun penuh pembebasan dari dosa dan maut, membebaskan dunia dari kesengsaraan dan kebinasaan. Bebas dari dosa dan maut, pembebasan dari semua keinginan melakukan kejahatan, kecurangan dan pementingan diri sendiri, inilah ciri orang yang telah diselamatkan. Amin! 

Sabtu, 27 Desember 2014

“Jangan Takut!” (Kebaktian Persiapan Perjamuan Akhir Tahun JGSN)

Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol.

Kebaktian Persiapan Perjamuan Kudus Akhir Tahun di Jemaat Gunung Sinai Naikolan dilaksanakan pada Sabtu, 27 Desember 2014 pukul 17.00 Wita. Kebaktian dipimpin oleh Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol (Ketua Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan). Firman Tuhan yang menjadi pedoman pada kebaktian persiapan ini terambil dari Lukas 2:8-11, dan 25-35.

“Jangan takut!” Demikian seruan malaikat Tuhan kepada para gembala di padang yang sedang menjaga kawanan ternak mereka di waktu malam. Para gembala merasa sangat ketakutan bukan karena kesunyian, kegelapan malam, kesendirian dan kesepian di tengah padang, melainkan karena sinar kemuliaan Allah yang meliputi mereka.

Dalam kebaktian persiapan perjamuan kali ini, kita mendengar lagi panggilan Tuhan sebagaimana seruan kepada para gembala: “Jangan takut!” Pada masa Adam dan Hawa, mereka takut kepada Allah karena mereka tidak menjaga dan melakukan kehendak Allah. Mereka tidak saja telanjang secara fisik, tetapi juga mengalami ketelanjangan rohani yakni tidak menjaga kesucian dan kebenaran kepada Allah.

Seruan “Jangan takut” yang diserukan malaikat kepada para gembala adalah rahmat Allah yang dilanjutkan oleh gereja-gereja segala abad.

Berikut ini adalah beberapa catatan penting yang berhubungan dengan melakukan Persiapan Perjamuan yang dikutip dari Tata Ibadah Persiapan Perjamuan:

PANGGILAN BERIBADAH

Penatua: Anggota sidi yang berbahagia, mendengar panggilan Tuhan yang sedia melimpahkan anugerah-Nya, menyongsong Akhir Tahun Pelayanan 2014, saat ini kita bertemu lagi dalam Kebaktian Persiapan Perjamuan dimana segenap anggota sidi berada dalam satu persekutuan, satu iman, satu harapan, dan kasih kepada Kristus Yesus yang rela berkorban sampai mati di atas kayu salib untuk menebus dosa isi dunia. Melalui persiapan bersama ini, kita semua ditolong untuk memperoleh kekuatan, sehingga kita dapat sehati merayakan Perjamuan. Bersama-sama anggota sidi kita akan makan dan minum sehidangan dengan Kristus dan sesama.

Jemaat: Berdiri, menyanyikan NKB 125:1, 4 “KU DENGAR PANGGILAN TUHAN”

-------------------------------------------------

PERSIAPAN DIRI

Pelayan Firman: Jemaat yang dikasihi Yesus Kristus, sebagaimana telah disampaikan melalui warta jemaat, bahwa pada hari Minggu, tanggal 28 Desember 2014, jam 17.00 Wita, kita akan merayakan Perjamuan Kudus. Untuk itulah mari kita mempersiapkan diri, agar Perjamuan Kudus yang akan kita rayakan itu menjadi berkat yang menguatkan iman kita. Sehubungan dengan itu, mari kita memeriksa diri sebelum mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus yang dikehendaki oleh Tuhan kita Yesus Kristus, dengan menimbang dalam hati kita hal-hal berikut ini:

  1. Hendaklah kita menyadari akan dosa dan kesesatan kita, dan merendahkan diri kita di hadapan Allah serta mencari kelepasan dari Allah saja.
  2. Hendaklah kita bertanya pada diri sendiri: Apakah kita percaya bahwa dosa kita telah diampuni oleh Yesus Kristus Tuhan kita, yang telah disalibkan dan mati, dan yang telah bangkit itu?
  3. Hendaklah kita memeriksa diri sendiri: Apakah kita berkehendak untuk menyatakan syukur yang benar kepada Allah, dan ingin hidup sebagai anak-anak Allah dalam seluruh kehidupan kita, dan mau mengasihi sesama kita dengan tulus hati?


Jemaat: Menyanyikan KJ 39:1-2 “KU DIBERI BELAS KASIHAN”

-------------------------------------------------

PENOLAKAN DAN PENERIMAAN

Pelayan Firman: Setiap orang yang merasa demikian dalam hatinya, akan diterima oleh Allah, sebab oleh anugerah-Nya, ia diperkenankan untuk merayakan Perjamuan Kudus dari Anak-Nya Yesus Kristus. Tetapi yang tidak merasa demikian, dinasehatkan Allah agar jangan merayakan Perjamuan Kudus. Nasehat ini ditujukan kepada setiap orang:

  1. Yang mencela Firman Allah serta Sakramen-sakramen-Nya,
  2. Yang menyembah berhala dan patung-patung,
  3. Yang memuja orang-orang yang telah meninggal, malaikat atau makhluk lain,
  4. Yang percaya kepada kekuatan-kekuatan rahasia,
  5. Yang bersumpah palsu,
  6. Yang menimbulkan perpecahan dan pendurhakaan di dalam gereja dan jemaat Tuhan,
  7. Yang membenci sesamanya manusia, serta tidak mengenal Allah.

Selama mereka semua itu masih tetap hidup dalam dosa, haruslah menahan dirinya dari persekutuan dengan Yesus Kristus melalui Perjamuan Kudus.
Saudara-saudari dalam Yesus Kristus, semua ini diperhadapkan kepada kita agar sungguh-sungguh menyadari akan kehidupan kita sebagai anak-anak Allah. Sebab kita merayakan Perjamuan Kudus bukan oleh karena kita sempurna, melainkan Tuhan kita Yesus Kristus telah menebus dan mengampuni dosa kita.
Kalau kita berkata bahwa pada kita tidak ada dosa, maka kita menipu diri kita sendiri. Jika kita mengakui dosa kita dan berniat sungguh-sungguh untuk melawan kelemahan iman, serta keinginan-keinginan kita yang jahat, dan kita mau hidup menurut kehendak Allah, maka kita boleh mempunyai keyakinan bahwa dosa dan kelemahan yang masih ada pada kita tidak dapat menjadi rintangan, bahwa Allah berkenan menerima kita dalam anugerah-Nya.

Jemaat: Menyanyikan KJ 39:5 “KU DIBERI BELAS KASIHAN”

-------------------------------------------------

PENGAKUAN DAN JANJI

Pelayan Firman: Semua anggota sidi yang hendak merayakan Perjamuan Kudus pada hari Minggu, 28 Desember 2014 yang akan datang, saya persilahkan bangkit berdiri untuk bersama-sama menyatakan Pengakuan dan Janji kita di hadapan Allah akan hal-hal berikut:

Pelayan Firman + Jemaat:

  1. Saya percaya dengan segenap hati, bahwa pengajaran yang benar dan sempurna tentang Kasih dan Anugerah Allah yang dinyatakan kepada kita, tercantum dalam Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru!
  2. Saya percaya dengan segenap hati, bahwa oleh karena dosa maka kita telah kehilangan kemuliaan Allah serta patut dihukum oleh Allah, dan oleh karena itu kita tidak layak di hadapan Allah!
  3. Saya percaya dengan segenap hati, bahwa hanya oleh kasih dan anugerah-Nya, Tuhan Allah telah mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal, yang tubuh-Nya dipecahkan dan darah-Nya ditumpahkan untuk pengampunan segala dosa kita!
  4. Saya berjanji dengan hati yang tulus, untuk melakukan kewajiban yang dipercayakan Allah kepadaku, yang telah dimateraikan oleh Baptisan, dan oleh Kuasa Roh Kudus akan tetap setia pada Pengakuan Iman-ku, dan mau hidup di dalam kasih yang benar dalam persekutuan dengan sesama manusia, dan oleh anugerah-Nya akan tetap menyatakan syukur yang benar kepada Allah!


Jemaat: Menyanyi KJ 387:1 “KU HERAN ALLAH MAU MEMB’RI”

Jumat, 26 Desember 2014

Ibadah Natal II & Baptisan Kudus (Jumat, 26 Desmber 2014) di JGSN


Ibadah Natal II, Jumat, 26 Desember 2014 di Jemaat Gunung Sinai Naikolan, dipimpin oleh Ketua Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan, Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol. Kebaktian Natal II ini mengambil tema: “Perjalanan Yang Penuh Dengan Kegelapan” yang didasarkan pada pembacaan Firman Tuhan berdasarkan 1 Yohanes 1:5-10: Allahadalah terang. Pada kebaktian Natal II kali ini juga dilangsungkan Sakramen Baptisan Kudus kepada 5 orang anak. (Lihat: Album Foto Natal II & Baptisan Kudus)

Jika kita berada/berjalan dalam kegelapan, tentu kita memiliki ruang gerak yang terbatas, kegiatan yang bisa dilakukan pun terbatas. Dalam kegelapan kita tidak bisa melihat/mengetahui jika ada jurang, lubang dan/perangkap yang menghadang di depan kita. Kita pun tidak tidak mengetahui apa yang akan dihadapi.

Oleh sebab itu, terang telah menjadi kebutuhan bagi kita. Ada terang untuk kebutuhan jasmani dan terang untuk kebutuhan rohani. Terang untuk kebutuhan jasmani adalah berupa alat penerang seperti lampu, lilin dan sebagainya. Terang untuk kebutuhan rohani adalah kebenaran Firman Tuhan yang bersumber dari Alkitab.

Yohanes 12:46: “Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.”

Yesus adalah terang. Salah satu fungsi terang adalah menunjukkan jalan yang tepat. Kegelepan menampilkan kehidupan manusia yang dilakoni sebelum Kristus. Dengan kelahiran dan kehadiran Yesus di dalam dunia, Allah telah melepaskan kita dari kegelapan untuk menjada anak-anak terang. Dengan demikian, kewajiban kita adalah mengusir kegelapan. Jika hidup dalam terang, kita memperoleh persekutuan seorang dengan yang lain. Iman yang sejati membawa kita makin dekat dengan Allah dan sesama.

Sehubungan dengan pelaksanaan Sakramen Baptisan Kudus, dikatakan bahwa Baptisan kepada anak selain memeteraikan dengan Allah sebagai ahli waris kerajaan Putera-Nya, juga untuk hidup di dalam terang.

Nama Anak-anak yang menrima Sakramen Baptisan Kudus (Lihat: Album Foto Natal II & Baptisan Kudus):

  1. Gabriela Shyvana Evelyta Loisa Mau
  2. Bernard Maruly Gultom
  3. Jonathan Efradus Nenobahan
  4. Erland Benedict Nathaniel Gil’aa
  5. Benediktus Samuel


“Selamat Natal 25 Desember 2014! “

Kamis, 25 Desember 2014

“Keselamatan Manusia” (Kebaktian Natal JGSN 25/12/2014)

Pdt. Hengky Abineno, S.Th

Kebaktian Natal, Kamis, 25 Desember 2014 di Jemaat Gunung Sinai Naikolan dipimpin oleh Pdt. Hengky Abineno, S.Th. Kebaktian Natal berlangsung dengan tema yang ditetapkan oleh Majelis Klasis Kota Kupang Rayon IV: “Keselamatan Manusia”.

Kebaktian Natal diawali dengan penjelasan tentang makna Natal yang yang tertuang dalam liturgy pada tahapan Panggilan Beribadah, dan dibacakan secara berbalas-balasan oleh Majelis dan dan segenap Jemaat. Berikut ini adalah petikan “panggilan beribadah”:

Penatua 1: Tidak terasa Natal pun kembali diperingati. Natal bukan Cuma satu hari. Natal adalah satu masa yang secara penuh umat Kristen di seluruh dunia merayakannya dengan penuh makna.

Penatua 2: Natal adalah saat untuk bersukacita, karena Tuhan sudah turun ke dunia dan membuka jalan ke sorga, serta mengundang setiap manusia untuk berjalan di atasnya, “jalan keselamatan”.

Jemaat: Natal tidak identik dengan dentuman petasan, makanan, minuman, serta pakaian yang mewah dan baru.

Penatua 1: Natal memberikan kelengkapan yang tidak bisa dihilangkan dari kehidupan kita yakni kasih dan damai sejahtera.

Jemaat: Kasih-Nya telah menjadi nyata bagi kita. Kita perlu saat untuk memulai kembali menata kehidupan kita, suatu pembaharuan demi keselamatan manusia.

Penatua 2: Untuk itu perlu sejenak kita meninggalkan segala kesibukan dan berhimpun di sini sambil memandang pada Betlehem, kota mungil tempat Allah telah menyatakan diri dalam rupa manusia,

Jemaat: dan dalam kebersamaan sebagai orang-orang percaya, sehati mengangkat doa dalam pengharapan akan kedatangan kembali Yesus Sang Raja Damai.

Bacaan Firman Tuhan pada Kebaktian Natal yang dipimpin oleh Pdt. Hengky Abineno, S.Th. ini terambil dari Matius 1:8-25: “Kelahiran YesusKristus”.

“Selamat merayakan Natal 25 Desember 2014!”

Rabu, 24 Desember 2014

“Berjumpa Dengan Allah Dalam Keluarga” (Kebaktian Malam Natal JGSN)


“Berjumpa Dengan Allah Dalam Keluarga” (Banding: Imamat26:12) adalah tema Natal 2014 di Jemaat Gunung Sinai Naikolan yang ditetapkan oleh Majelis Klasis Kota Kupang Rayon 4, dengan sub tema: “Jadilah Keluarga Yang Selalu Bermazmur, Peduli Lingkungan, Peduli Kasih, dan Meneladani Palungan”.

PAUD JGSN
Kebaktian malam Natal di Jemaat Gunung Sinai Naikolan dipimpin oleh Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol (Ketua Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan) dengan liturgi yang khusuk dan hikmat, dan sejumlah rangkaian acara yang berlangsung meriah. Pembacaan Firman Tuhan terambil dari Titus 2:11-15 "Kasih karunia Allah menyelamatkan semua manusia".

Jack Kalla & Friends
Wujud perjumpaan dengan Allah, sesuai dengan tema Natal “Berjumpa Dengan Allah Dalam Keluarga” yang juga merupakan tema Natal Nasional tahun 2014 ini, adalah kehadiran Yesus di dalam dunia. Kehadiran Yesus di dalam dunia bukanlah kehadiran mendadak, yang tak terencana atau kebetulan. Kehadiran Yesus merupakan penggenapan nubuat para nabi. Ia datang bukan sekedar sebagai nabi, juga bukan sekedar sebagai Imam atau Raja. Ia datang untuk menjadi Juruselamat bagi dunia dan manusia.
Duet: Frindi De Jesus & Sonia H. Talas

Memperingati Natal, menurut Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol adalah memperingati peristiwa Allah dalam rupa bayi Yesus yang hadir melalui keluarga Yusuf dan Maria. Perjumpaan dengan Allah bukan atas kehendak manusia, melainkan atas kehendak Allah. Perjumpaan dengan Allah juga merupakan kasih karunia Allah kepada manusia.

Lebih lanjut, ditekankan bahwa kasih karunia Allah dalam “perjumpaan dengan Allah” adalah:

  1. Meniadakan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi (ayat 12),
  2. Kekuatan untuk membangun hidup yang bijaksana, hidup yang adil dan hidup yang beribadah,
  3. Kekuatan untuk memisahkan suatu umat yang rajin berbuat baik yakni umat beriman atau umat percaya untuk menjadi milik Allah, dan
  4. Kekuatan memulihkan dari yang terpuruk dan hina menjadi berharga.
Schola Cantorum Jemaat Gunung Sinai Naikolan

               
Mengakhiri khotbahnya, Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol menegaskan bahwa kita mesti bersyukur bahwa kita adalah milik Allah yang berharga.

Kebaktian malam Natal yang berlangsung hikmat ini juga dimeriahkan oleh persembahan puji-pujian dari PAUD JGSN, Vocal Group, Solo/Duet, dan Paduan Suara dari Jemaat Gunung Sinai Naikolan. Kebaktian malam Natal ini diakhiri dengan jamuan kasih bersama dengan segenap Jemaat Gunung Sinai Naikolan, dan penyerahan penghargaan, hadiah dan piala oleh Tim Perayaan Advent dan Natal 2014 kepada peserta pemenang lomba JGSN Bermazmur yang diselenggarakan pada 14-15 Desember 2014 lalu.

“Selamat Merayakan Natal 25 Desember 2014!”

Minggu, 21 Desember 2014

Jadilah Alat Dalam Tangan Tuhan (Kebaktian Minggu Advent IV)

Pdt. Emr. Jhon S. T. Yusuf, S.Th. (Kebaktian 21/12/2014)
“Jadilah Alat Dalam Tangan Tuhan Untuk Mewartakan Kasih Setia-Nya” adalah tema perayaan Minggu Advent IV di Jemaat Gunung Sinai Naikolan yang ditetapkan oleh Kalsis Kota Kupang Rayon IV. Kebaktian diawali dengan pembakaran empat lilin sebagai simbol memasuki Minggu Advent IV. Kebaktian Minggu Advent IV (Minggu, 21 Desember 2014) ini dipimpin oleh Pdt. Emr. Jhon S. T. Yusuf, S.Th. Pembacaan Firman Tuhan terambil dari Lukas 1:2-38. Majelis Rayon yang bertugas adalah Majelis Rayon 2 Jemaat Gunung Sinai Naikolan.

Mengawali khotbahnya, Pdt. Emr. Jhon S. T. Yusuf, S.Th memberikan tema “Maria, Orang Kristen Pertama”. Tema ini mungkin bisa dibantah dan/atau diperdebatkan oleh sebagian kalangan. Benarkah Maria pantas disebut sebagai orang Kristen pertama? Bukankah jemaat di Antiokhia (Kisah Para Rasul) yang disebut-sebut sebagai orang Kristen pertama?

Menjadi orang Kristen di jaman gereja mula-mula tidaklah gampang, ada resiko yang harus ditanggung. Tidak mudah menyatakan diri sebagai pengikut Kristus di tengah-tengah rezim pemerintahan Romawi  dan ahli Taurat (Farisi) saat itu yang membenci dan bahkan akhirnya menyalibkan Yesus. Menjadi orang Kristen saat adalah sebuah kehinaan karena Yesus mati di atas kayu salib yang disejajarkan/disamakan dengan para penjahat. Namun orang Kristen saat itu berani mengambil resiko itu dengan tetap menunjukkan sikap penerimaan dan pengakuan akan keilahian Yesus.

Memang Maria tidak dikisahkan sebagai orang Kristen pertama sebagaimana yang terdapat di dalam Kitab Kisah Para Rasul tersebut. Tetapi jika menjadi orang Kristen adalah tentang sikap penerimaan dan pengakuan akan keilahian Yesus, maka Maria adalah orang Kristen pertama yang menunjukkan sikap tersebut. Pada saat Maria mengandung, malaikat Tuhan (Gabriel) telah datang dan berbicara: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.”  (Lukas 1:35). Dan sikap yang ditunjukkan Maria adalah: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” (Lukas 1:38).

Kita juga bisa memahami apa yang dirasakan oleh Maria yang harus mengambil resiko hamil di luar nikah. Tentu keadaan yang dialami Maria ini sangatlah berat di tengah kehidupan adat dan peradaban Yahudi yang begitu kuat. Namun Maria mampu mengedepankan pola pikir teologis dalam menyambut buah kandungan yang tentu pula tidak dapat dipahami oleh orang lain yang tidak berpikir teologis. Maria telah menerima Yesus masuk ke dalam dirinya dan membawa Kristus ke dunia.

Mengakhiri khotbahnya, Pdt. Emr. Jhon S. T. Yusuf, S.Th menyimpulkan tiga hal penting yang bisa kita pelajari dari Maria:

  1. Jika kita mau menjadi orang Kristen maka kita harus mau dan mampu berpikir teologis untuk menyambut Kristus masuk ke dalam diri kita.
  2. Perubahan sikap pada penerimaan dan penakuan akan kilahian Yesus.
  3. Maria adalah indikator seorang hamba (Lukas 1:38).

“Selamat memasuki Minggu Advent IV & Selamat Menyambut Natal 25 Desember 2014! Tuhan Yesus Meberkati Kita Semua!”

Rabu, 17 Desember 2014

Pemenang Lomba JGSN Bermazmur 2014

Foto Bersama Peserta Lomba JGSN Bermazmur 2014

Setelah melalui proses penjurian yang sangat ketat, lomba yang dilaksanakan selama dua hari ini (Minggu, 14/12/2014 dan Senin, 15/12/2014) akhirnya berhasil menetapkan 6 kontestan sebagai pemenang dalam lomba JGSN Bermazmur 2014 dari total 20 peserta dengan berbagai catatan dan masukan dari dewan Juri.

Sesuai hasil keputusan dewan juri, keenam kontestan yang masuk dalam 6 besar lomba JGSN Bermazmur 2014 adalah:

  1. Juara I: Delila Pasutan,   total poin 2700
  2. Juara II: Julia Halundaka, total poin 2695
  3. Juara III: Sonia Talas, total poin 2690
  4. Juara IV: Gabriel Mau, total poin 2683 (Harapan I)
  5. Juara V: Frindi de Jesus, total poin 2676 (Harapan II)
  6. Juara VI: Yuens Lada-Nenobahan, total poin 2600-an (Harapan III).

Baris Depan (Ki-ka): Yuens Lada, Frindi de Jesus, Gabriel Mau, Sonia Talas, Julia Halundaka, & Delila Pasutan

Pada babak penyisihan lomba hari pertama (Minggu, 14/12/2014), dewan juri yang terdiri dari Bpk. Pdt. Hengky Abineno, S.Th, Ibu Pdt. E. V Manu-Nalle, S.Th, dan Bpk. Maxi Saik, dengan berbagai pertimbangan, meloloskan seluruh peserta sebanyak 20 kontestan untuk kembali bertarung di babak final (Senin, 15/12/2014). Alasan meloloskan seluruh peserta ke babak final, menurut Pdt. Hengky Abineno mewakili dewan juri, mengungkapkan bahwa penilaian ajang JGSN Bermazmur ini bukan sekadar untuk mencari juara atau pemenang lomba, melainkan lebih dari itu adalah untuk mencari pemuji dan penyembah yang berkenan kepada Allah. Lebih lanjut dikatakan bahwa kita memiliki banyak penyanyi yang bagus-bagus, tapi kita memiliki sedikit sekali pemuji dan penyembah yang baik.

Ki-ka: Drs. Ady E. Mandala, M.Si, Maxi Saik, Pdt. Ch. S.V. Lada-Messakh, S.Si.Teol, Pdt. E. V. Manu-Nalle, S.Th, Pdt. Hengky Abineno, S.Th, & Pietro Netti
Ada beberapa kriteria penilaian yang diterapkan oleh dewan juri kepada peserta lomba JGSN Bermazmur. Kriteria-kriteria tersebut, menurut Ibu Pdt. E. V Manu-Nalle, S.Th, meliputi penguasaan notasi, tempo, dan ketukan yang baik, di samping aspek-aspek teknis lain seperti teknik vokal, penjiwaan, penguasaan panggung (stage act) dan fashion.

Bpk. Pdt. Hengky Abineno, S.Th juga menyoroti tentang penguasaan lagu dalam hal menjiwai teks.  Ada teks lagu yang menggambarkan ajakan, sukacita, keanggunan dan sebagainya harus pula dibawakan sesuai dengan makna dan pesan yang terkandung di dalam teks. Menjiwai teks dengan sendirinya akan berpengaruh positif pada pembawaan dan ekspresi peserta di atas panggung, dan yang terpenting adalah bisa melanjutkan makna dan pesan lagu kepada pendengar/penonton.

Penilaian yang tidak kalah menarik adalah aspek-aspek teknis yang berhubungan dengan teknik olah vokal yang disampaikan oleh Bpk. Maxi Saik, seorang praktisi musik gerejawi yang handal. Penggunaan diafragma, pengaturan/penggunaan nafas, dan pelafalan/pengucapan kata/frasa dalam bernyanyi. Untuk bisa bernyanyi dengan baik, penggunaan diafragma adalah hal mutlak bagi seorang penyanyi.

Diafragma sangat berpengaruh pada pengelolaan pernafasan, dinamika, dan ekpresi dalam bernyanyi. Pengaturan nafas yang baik akan membuat seorang penyanyi dapat melakukan penggalan-penggalan kata/frasa yang tepat tanpa mengurangi makna dari sebuah lagu. Begitu pula, diafragma akan mempermudah seorang penyanyi untuk bisa berekspresi dalam hal melakukan dinamika (keras-lembut) dalam bernyanyi. Dengan demikian, seorang penyanyi tidak hanya sekedar bernyanyi, tetapi bisa memberi roh dan jiwa pada sebuah lagu, sehingga yang mendengar hanya bisa meng-amin­-kan sesuai dengan penghayatan dari si pencipta lagu/komponis.

Mengakhiri kegiatan lomba pujian solo dalam rangka merayakan Advent dan Natal 2014 di Jemaat Gunung Sinai Naikolan, Ketua Tim Perayaan, Drs. Ady E. Mandala, M.Si, memberikan semangat dan motivasi kepada seluruh peserta lomba agar lebih mengedepankan sebuah proses demi sebuah keberhasilan.

“Yang hebat bukan keberhasilan, melainkan ketangguhan dan kegigihan menjalankan proses!”

Ketua Tim Perayaan juga memberikan apreseasi kepada seluruh peserta lomba yang telah berpartisipasi dalam JGSN Bermazmur 2014, sehingga Jemaat Gunung Sinai Naikolan tidak sepi. Terima kasih yang tulus juga disampaikan kepada dewan juri, dan semua komponen yang telah terlibat berpartisipasi menyukseskan kegiatan lomba JGSN Bermazmur 2014.   

“Terima kasih kepada dewan juri yang telah berkenan membantu kami! Terima kasih untuk Pak Pietro Netti, organis tunggal Jemaat Gunung Sinai Naikolan yang telah turut menyukseskan acara lomba ini lewat arransemen musik! Terima kasih kepada nona Calon Vikaris Welly Oematan yang telah memandu seluruh acara dengan baik dan sukses! Terima kasih kepada Pak Jack Kalla yang telah mendukung dalam persiapan dan penyediaan panggung, lighting, sound system, dan dekorasi! Dan terima kasih juga kepada Goldwin Mandala yang juga telah membantu menayangkan di layar in focus segala sesuatu yang berhubungan dengan acara!”

Kegiatan lomba “JGSN Bermazmur: Lomba Pujian Solo Lagu Advent Dan Natal 2014. Berjumpalah Dengan Allah Dalam Nada Dan Irama Lagu-Lagu Advent Dan Natal JGSN 2014. Biarlah Segala Yang Bernafas Memuji Tuhan” secara resmi ditutup dengan doa oleh Ketua Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan, Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol. Seluruh rangkaian acara JGSN Bermazmur 2014 diakhiri dengan pengalungan selendang oleh Tim Perayaan Advent dan Natal 2014 kepada seluruh peserta lomba, dan pemberian bingkisan kasih dan pengalungan selendang kepada dewan juri, pemain musik dan master of ceremony (MC). [Admin]

Lomba Pujian Solo Advent & Natal 2014 Di Jemaat GSN


“JGSN Bermazmur: Lomba Pujian Solo Lagu Advent Dan Natal 2014. Berjumpalah Dengan Allah Dalam Nada Dan Irama Lagu-Lagu Advent Dan Natal JGSN 2014. Biarlah Segala Yang Bernafas Memuji Tuhan.” Demikian tema lomba pujian solo dalam rangka merayakan Advent dan Natal 2014 di Jemaat Gunung Sinai Naikolan.

Ketua Tim Perayaan, Drs. Ady E. Mandala, M.Si, dalam sambutan pembukaannya menyatakan bahwa kegiatan lomba JGSN Bermazmur yang telah berlangsung 2 tahun ini menghadirkan 20 peserta yang akan beradu kemampuan olah vokalnya. Peserta-peserta yang mendaftar berasal dari 6 rayon di Jemaat Gunung Sinai Naikolan dengan kategori usia 17 – 50 tahun dengan peserta tertua adalah Jhon Pasutan dan peserta termuda adalah Frindi de Jesus.

Berikut ini adalah nama 20 peserta lomba JGSN Bermazmur 2014: 1) Marselina Lobang [P-Rayon 6], 2) Elsi Baitanu [P-Rayon 4], 3) Yandri Lada [L-Rayon 3], 4) Melky Edison Illu [L-Rayon 2], 5) Gabriel Mau [L-Rayon 2], 6) Lukas Talas [L-Rayon 6], 7) Yuens Lada-Nenobahan [P-Rayon 3], 8) R. J. Maya Netti-S [P-Rayon 1], 9) Julia Halundaka [P-Rayon 3], 10) Delila Pasutan [P-Rayon 6], 11) Jhony Terah [L-Rayon 4], 12) Yance Waang [P-Rayon 2], 13) Selfanus Manimai [L-Rayon 1], 14) Jhon Pasutan [L-Rayon 6], 15) Sonia Talas [P-Rayon 6], 16) Fitra Suan [P-Rayon 6], 17) Maria Atama [P-Rayon 1], 18) Alexander Theedens [L-Rayon 5], 19) Frindi de Jesus [P-Rayon 4], 20) M. S. W. Liunome [P-Rayon 4].  

Ketua Majelis Gunung Sinai, Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol dalam sapaan awalnya mengucapakan selamat datang kepada dewan juri dan kepada seluruh peserta lomba. “Selamat datang untuk dewan juri yang telah bergabung di Jemaat Gunung Sinai Naikolan untuk melaksanakan tugas penjuriannya! Selamat juga untuk keduapuluh peserta yang akan berlomba! Sesuai tema JGSN Bermazmur kali ini, Berjumpalah Dengan Allah Dalam Nada Dan Irama Lagu-Lagu Advent Dan Natal JGSN 2014. Biarlah Segala Yang Bernafas Memuji Tuhan maka berilah yang terbaik kepada Tuhan!”

Kegiatan lomba dibuka secara resmi oleh Ketua Majelis Gunung Sinai, Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol pada Minggu 14 Desember 2014 pukul 18.30 wita. “Selamat berlomba di dalam Nama Bapa, Putera dan Roh Kudus! Semoga selain peserta, kita semua khususnya Jemaat Gunung Sinai Naikolan satu hati dan satu suara memuliakan Tuhan!”

Kegiatan lomba nyanyi yang dilaksanakan pada Minggu (14/12/2014) dan Senin (15/12/2014) ini lebih difokuskan pada bagaimana menyanyikan lagu-lagu Kidung Jemaat secara baik dan benar, meliputi penguasaan notasi, birama, dan ketukan yang baik, di samping aspek-aspek seperti teknik vokal, penjiwaan, penguasaan panggung (stage act) dan juga fashion. Materi lagu yang dilombakan semuanya diambil dari himpunan lagu-lagu Kidung Jemaat yang bertemakan Advent dan Natal. Hal ini dimaksudkan agar jemaat kelak bisa terbiasa melagukan lagu-lagu yang terhimpun di dalam Kidung Jemaat secara baik dan benar: “Menjemaatkan Kidung Jemaat”.  

Dalam lomba JGSN Bermazmur ini ditetapkan 2 lagu wajib dan 5 lagu pilihan. Lagu wajib untuk babak penyisihan adalah KJ 76 “Kau Yang Lama Dinantikan”, dan lagu wajib untuk babak final adalah KJ 100 “Muliakanlah”. Lagu-lagu pilihan terdiri dari: KJ 99:1           “Gita Sorga Bergema”, KJ 105:1  “Ya Anak Kecil”, KJ 109:1“Hai Mari Berhimpun”, KJ 120:1 “Hai Siarkan Di Gunung”, dan KJ 127:1 “Kandang Domba Itu Rumah-Nya”.

Untuk penilaian yang obyektif dan bertanggungjawab, Tim Perayaan mendatangkan 3 dewan Juri tamu yang tidak diragukan kapasitas dan kapabilitasnya. Ketiga Juri Tamu tersebut adalah juri-juri professional yang secara khusus menekuni di bidang seni musik dan lagu dan yang sudah berpengalaman baik di tingkat Nasional maupun daerah. Ketiga dewan juri tersebut adalah: Bpk. Pdt. Hengky Abineno, S.Th, Ibu Pdt. E. V Manu-Nalle, S.Th, dan Bpk. Maxi Saik. [Admin]

Minggu, 14 Desember 2014

Kabar Keselamatan Dari Allah Kepada Semua Orang (Kebaktian Minggu Advent III)

Cavik Farida Kafolakari, S.Th.

“Kabar Keselamatan Dari Allah Kepada Semua Orang” adalah tema perayaan Minggu Advent III di Jemaat Gunung Sinai Naikolan yang ditetapkan oleh Kalsis Kota Kupang Rayon IV. Kebaktian diawali dengan pembakaran tiga lilin sebagai simbol memasuki Minggu Advent III. Kebaktian Minggu Advent III (Minggu, 14 Desember 2014) ini dipimpin oleh Calon Vikaris Farida Kafolakari, S.Th. Pembacaan Firman Tuhan terambil dari Matius 19:16-26 dengan judul bacaan “Orang muda yang kaya”. Majelis Rayon yang bertugas adalah Majelis Rayon 1 Jemaat Gunung Sinai Naikolan.

RENUNGAN (Warta Pelayanan JGSN 14 Desember 2014):

Sehubungan dengan Minggu-minggu Advent maka saya mengundang saudara semua untuk kita bersama memahami dua hal utama dalam bacaan Injil Matius 19:16-26, yaitu:
  1. Apakah mudah memakai harta kita sebagai alat pelayanan?
  2. Dengan cara apa kita jadikan harta kita sebagai alat pelayanan?

Pertama, apakah mudah memakai harta milik kita sebagai alat pelayanan? Syarat pertama, kita harus menjadi tuan, penguasa atas harta kita. Jika kita jadi tuan atas harta kita, maka kita bebas mengatur dan mempergunakannya. Tapi kalau harta kita yang menjadi tuan lalu kita menjadi hamba harta (Alkitab: “hamba uang”) jelas kita tidak bebas, tidak bersedia bahkan tidak berani mempergunakan harta kita, karena harta menjadi tuan yang mengatur kita. Syarat kedua, berhubungan dengan hati kita. Bila hati kita ditaruh melekat pada harta maka kita tidak dapat memberikan harta kita kepada pihak lain, apalagi memberikannya sebagai pemberian. Tetapi bila hati kita dan hidup kita diarahkan kepada Tuhan dan kepada sesama manusia maka kita dengan mudah bisa memakai harta kita sebagai alat untuk melayani Tuhan dan sesama.

Kedua, bila kita memilih untuk menjadikan harta kita sebagai alat pelayanan maka kita harus benar-benar mengatur harta milik kita sebagai barang untuk dipakai, bukan barang untuk dilindungi. Tiap-tiap kali kita wajib melihat harta milik kita sebagai “tanda” bahwa Allah di dalam Kristus sedang memanggil kita untuk “bagikanlah kepada orang miskin dan ikutlah Aku!” Menjawab “Ya” pada panggilan Yesus berarti hidup dengan hati dan tangan terbuka terhadap Tuhan dan sesama. Setiap kali kita dipanggil untuk mengingat orang lain di sekitar kita agar berbagi dengan mereka. Bila anda memiliki sesuatu yang lebih, carilah di sekitar anda, pasti Tuhan sedang menyiapkan seorang miskin yang cocok untuk menerima apa yang lebih pada anda itu. Ketika kita memakai harta kita untuk menolong orang lain maka kita telah meresponi keselamatan yang Tuhan anugerahkan kepada kita. Amin! [Admin]

“Selamat memasuki Minggu Advent III!”

Rabu, 10 Desember 2014

Perkunjungan Palungan Di Rayon-Rayon Jemaat Gunung Sinai Naikolan

Palungan Rayon 1 JGSN (Klik u/ melihat Foto Selengapnya!)

“Perkunjungan Palungan” oleh Tim Perayaan Advent dan Natal telah berlangsung selama 3 hari (8 – 10 Desember 2014). Kunjungan diawali dari Rayon 1 dan Rayon 2 (8/12/2014), Rayon 3 dan Rayon 4 (9/12/2014), dan berakhir di Rayon 5 dan Rayon 6 (10/12/2014). Perkunjungan ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah dikeluarkan oleh Tim Perayaan Advent dan Natal Jemaat Gunung Sinai Naikolan 2014. yang diketuai oleh Drs. Ady E. Mandala, M.Si.
Palungan Rayon 2 JGSN (Klik u/ melihat Foto Selengkapnya!)

Perkunjungan Tim Perayaan juga didampingi oleh Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan, Unit Pembantu Pelayanan dan Majelis-majelis Rayon. Kegiatan perkunjungan palungan ini dilakukan dalam rangka melihat dari dekat hasil pekerjaan pemajangan Palungan oleh masing-masing Rayon yang telah dilakukan dari tanggal 1 – 6 Desember 2014. Di samping itu, maksud dari perkunjungan dimaksud adalah untuk melakukan sharing pendapat (berbagi pendapat) dengan Jemaat di tiap-tiap Rayon tentang arti/makna yang bisa dipetik dari Palungan Yesus itu sendiri.
Palungan Rayon 3 JGSN (Klik u/ melihat Foto Selengkapnya!)

Dalam berbagai kesempatan perkunjungan, Ketua Tim Perayaan, Drs. Ady E. Mandala, M.Si memberikan apresiasi yang tinggi terhadap hasil kerja dan kreasi jemaat khususnya kaum bapak dan/atau kaum muda di tiap-tiap rayon yang telah membuat dan memajang kandang dan Palungan Yesus. Ketua Tim juga mengucapkan limpah terima kasih atas respon positif jemaat rayon yang melalui hasil kerja dan kreasi telah turut memeriahkan dan menyukseskan kegiatan perayaan Advent dan Natal 2014 di Jemaat Gunung Sinai Naikolan.
Palungan Rayon 4 JGSN (Klik u/ melihat Foto Selengkapnya!)

Di samping itu, pemajangan kandang dan Palungan Yesus, menurut Ketua Tim Perayaan, juga dimaksudkan agar kita sebagai pengikut Kristus dan keluarga Kristen dapat meneladani palungan Yesus dalam hidup kekristenan kita, sesuai dengan tema: "Jadilah Keluarga yang meneladani Palungan Yesus!" Kita juga dapat memetik nilai dan makna dari palungan Yesus itu sendiri; hidup sederhana, tidak takut hidup menderita, dan rela berkorban. Lebih dari itu, pemajangan kandang dan palungan Yesus ini juga bisa menjadi kesaksian bagi sesama kita yang mungkin saja berbeda dalam liturgy, berbeda dalam keyakinan/agama, maupun aliran-aliran kepercayaan lainnya untuk dapat menyaksikan tentang kebenaran sejarah kelahiran Yesus pada 21 abad yang lalu.    
Palungan Rayon 5 JGSN (Klik u/ melihat Foto Selengkapnya!)

Ketua Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan, Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol juga sangat mengapresiasi kerja dan kreasi jemaat di tiap-tiap rayon yang telah berupaya membuat dan memajang Kandang dan Palungan Yesus. Dalam setiap perkunjungan tersebut, Ketua Majelis JGSN selalu mengajak kepada seluruh jemaat untuk berefleksi tentang kenapa Tuhan Yesus lahir di dalam kandang dan palungan.
Palungan Rayon 6 JGSN (Klik u/ melihat Foto Selengkapnya!)

Kandang adalah tempat tinggal hewan/ternak, dan Palungan adalah sama dengan Tabai (di Alor), Hako (di Rote), dan Ba’jia (di Timor) yang merupakan wadah yang digunakan untuk memberi makan hewan/ternak. “Yesus tidak tidak lahir di rumah mewah/apartemen/hotel melainkan Ia lahir di tempat (Kandang dan Palungan) yang sungguh tidak layak.”

Kandang dan Palungan menggambarkan kesederhanaan, kerendahan dan kehinaan. Kita sebagai pengikut Kristus harus bisa meneladani Palungan Yesus. Di dalam Kandang dan Palungan, Yesus dilahirkan, dan Yesus hadir untuk menata dan mengubah kita dalam kehidupan. Tugas kita adalah mempersatukan perbedaan di dalam masyarakat/jemaat. Dalam menanti kedatangan Yesus yang kedua kali (Advent), jadikan hati kita dan hidup kita menjadi palungan tempat Yesus hadir.”

Senin, 08 Desember 2014

“JGSN Bremazmur” (Lomba Kidung Adven dan Natal JGSN)


Dalam rangka memeriahkan Adven dan Natal, Tim Perayaan Adven dan Natal menyelenggarakan "JGSN Bermazmur" (Lomba Nyanyi Lagu-Lagu Adven dan Natal). Kegiatan Lomba yang akan dilaksanakan pada tanggal 15 dan 16 Desember 2014 ini merupakan kegiatan yang direncanakan sebagai kegiatan rutin setiap tahun dalam merayakan Adven dan Natal. Lomba yang sama juga pernah dilaksanakan pada tahun 2013 lalu yang sungguh menyita perhatian Jemaat GSN.

Kegiatan lomba nyanyi ini lebih difokuskan pada bagaimana menyanyikan lagu-lagu Kidung Jemaat secara baik dan benar, meliputi penguasaan notasi, birama, dan ketukan yang baik, di samping aspek-aspek seperti teknik vokal, penjiwaan, penguasaan panggung (stage act) dan fashion. Materi lagu yang dilombakan semuanya diambil dari himpunan lagu-lagu Kidung Jemaat yang bertemakan Adven dan Natal. Hal ini dimaksudkan agar jemaat kelak bisa terbiasa melagukan lagu-lagu yang terhimpun di dalam Kidung Jemaat secara baik dan benar: “Menjemaatkan Kidung Jemaat”.  

Lagu-lagu Kidung Jemaat akan diarransemen secara modern tetapi tetap mempertahankan cara bernyanyi yang bernuansa musik klasik bukan musik pop. Peserta diharapkan dapat menerapkan cara bernyanyi yang benar sesuai dengan petunjuk-petunjuk notasi yang ada di dalam lagu, dapat menampilkan teknik olah vokal baik, dan bernyanyi dengan penuh penjiwaan dan ekspresi.

Untuk penilaian dalam lomba nanti, Tim perayaan akan mendatangkan 3 dewan Juri tamu yang tidak diragukan kapasitas dan kapabilitasnya. Pemilihan Juri Tamu ini dimaksudkan agar bisa menjaga obyektifitas dan netralitas dalam memberikan penilaian kepada peserta lomba. Ketiga Juri Tamu tersebut adalah: Pdt. Hengky Abineno, S.Th, Pdt. E. V Manu-Nalle, S.Th, dan Bpk. Maxi Saik.

Berikut ini adalah informasi lengkap yang berhubungan dengan Lomba Nyanyi Lagu-Lagu Adven dan Natal:

  1. Pendaftaran peserta lomba dibuka mulai Jumat, 20 November 2014 s.d. Senin, 29 November 2014 melalui secretariat JGSN pada setiap hari kerja.
  2. Sasaran peserta lomba: Rayon 1 s.d. Rayon 6 (Murni Jemaat Gunung Sinai Naikolan).
  3. Kategori peserta lomba adalah kategori dewasa/perorangan dengan usia 17-50 tahun.
  4. Jumlah peserta yang dibutuhkan dalam lomba lagu Adven dan Natal: 30 orang.
  5. Setiap Rayon mengirimkan 3 s.d. 5 orang peserta.
  6. Pelaksanaan Lomba Lagu Adven dan Natal pada Minggu, 14 Desember 2014 (Babak penyisihan), dan Senin, 15 Desember 2014 (Babak final), dimulai jam 17.00 wita sampai selesai. Tempat lomba: Rumah Kebaktian Jemaat Gunung Sinai Naikolan.
  7. Peserta Wajib menguasai 2 (dua) lagu wajib:
  8. -KJ 76:1                 “Kau Yang Lama Dinantikan” (Lagu wajib babak penyisihan)
    -KJ 100                  “Muliakanlah” (Lagu wajib babak final)

    Lagu Pilihan:
    -KJ 99:1                 “Gita Sorga Bergema”
    -KJ 105:1              “Ya Anak Kecil”
    -KJ 109:1              “Hai Mari Berhimpun”
    -KJ 120:1              “Hai Siarkan Di Gunung”
    -KJ 127:1              “Kandang Domba Itu Rumah-Nya
  9. Peserta tidak membawa alat musik.
  10. Peserta wajib mengikuti technical meeting pada Minggu, 7 Desember 2014 jam 17.00 wita sampai selesai. Tempat: Rumah Kebaktian JGSN, sekaligus menentukan nomor dan judul lagu yang dipilih peserta, dan pengambilan nada dasar.
  11. Peserta wajib berbusana bebas, rapi, bersepatu. Peserta pria boleh mengenakan dasi/jas.
  12. Peserta wajib menhafal nomor/judul lagu/nada dasar dan lagu yang dipilih.
  13. Sistem lomba: sisem gugur. Peserta yang dipanggil berturut-turut 3x tidak ada, dinyatakan gugur.
  14. Peserta wajib hadir 30 menit sebelum lomba dimulai.
  15. Peserta wajib mengenakan nomor peserta yang disiapkan Tim perayaan.
  16. Peserta wajib menaati tata tertib lomba yang ditetapkan tim dan keputusan dewan juri.
  17. Hal-hal lain yang dipandang perlu untuk kegiayan lomba akan diperoleh pada saat technical meeting.