JGSN Merayakan Adven Dan Natal 2014

Dalam rangka merayakan minggu-minggu Adven, Natal dan Akhir Tahun 2014 di Jemaat Gunung Sinai Naikolan, Tim Perayaan akan melaksanakan berbagai kegiatan. Tim Perayaan diketuai oleh Drs. Ady E. Mandala, M.Si....

JGSN Dalam Lensa dan Peristiwa 2013 (4): Pembentukan PAUD GSN 2013

PAUD GSN secara resmi mulai beroperasi sejak 16 Juli 2013 (Tahun Ajaran 2013-2014) dengan jumlah siswa 30 siswa.

Sidang Awal Tahun MJGSN (Sidang Lanjutan: Minggu, 2 Februari 2014

Sidang tersebut akhirnya berhasil menyelesaikan pembahasan dan penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Jemaat GSN.

JGSN Dalam Lensa dan Peristiwa 2013: Pembagunan Gedung Serba Guna JGSN

“Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan....."

Jemaat Gunung Sinai Naikolan

Jemaat Gunung Sinai Naikolan (JGSN) adalah jemaat yang berada dalam lingkup pelayanan Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Rayon IV Klasis Kota Kupang.

Sabtu, 31 Mei 2014

Selamat HUT JGSN ke-5 (Sabtu, 31 Mei 2014)!


Perayaan Hari Ulang Tahun Jemaat Gunung Sinai Naikolan ke-5 jatuh pada Sabtu, 31 Mei 2014. Perayaan HUT JGSN ke-5 diawali dengan Kebaktian yang dipimpin oleh Ketua Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan, Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol. Kebaktian berlangsung pada pukul 17.00 wita (jam 5 sore).

Pembacaan Firman Tuhan menurut Mazmur 90:12 (Allah, tempat perlindungan yang kekal): “Ajarilah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.”

Mazmur 90:12 adalah jawaban atas apa yang harus kita lakukan pada sisa hari hidup kita. Yang harus menjadi refleksi bagi kita adalah: Kita harus memiliki persepsi terhadap sisa hari hidup, dan cara mengisi sisa hari hidup kita.

Merayakan hari ulang tahun sebaiknya dijadikan sebagai momentum mengoreksi diri dan membenahi kekurangan-kekurangan kita untuk menjadi lebih baik ke depannya. Oleh karenanya, ulang tahun sepatutnya menjadi hari baru bagi kita untuk setia dan melakukan kehendak Tuhan dengan segenap hati. Bersaksi dan melayani, berdoa dan bekerja adalah keharusan bagi kehidupan orang percaya.

Sebagaimana Pemazmur, kita pun harus meminta Tuhan untuk mengajari…..agar kita beroleh hati yang bijaksana. Beroleh hati yang bijaksana mencerminkan damai dan kasih. Beroleh hati yang bijaksana dalam tugas kesaksian dan pelayanan kasih.

Kebaktian dalam rangka merayakan HUT JGSN ke-5 berlangsung penuh sukacita, dimeriahkan dengan puji-pujian Padua Suara dan Vokal Grup Jemaat Gunung Sinai Naikolan (PS Perempuan Rayon 2, PS Elim, VG Musafir, GSN Music Choir, PAUD GSN, VG Rayon 5, Solagratia, PS Gabungan JGSN, VG Viadolorosa), dan Koor Musik Kaum Bapak Jemaat Koinonia.

Puncak perayaan ditandai dengan penyalaan lilin dan pemotongan kue ulang tahun oleh Pnt. Cornellis Mellu dan isteri.

Dalam rangka memeriahkan HUT JGSN ke-5, Panitia Hari Raya Gerejawi (Ketua: Stefanus Willahuki, SH) melaksanakan berbagai kegiatan berupa: Kerja Bakti pembersihan lokasi balap sepeda di depan Kompleks Pemakaman Umum Oepura (Minggu, 25 Mei dan Selasa, 27 Mei 2014), Lomba Balap Sepeda kategori anak dan remaja (Kamis, 29 Mei dan Jumat, 30 Mei 2014), Senam Kesegaran Jasmani, Jai dan Lomba Gigit Sendok kategori anak dan kaum perempuan di halaman Gereja GSN (Sabtu, 31 Mei 2014). [Admin]

Kamis, 29 Mei 2014

Kenaikan Yesus ke Sorga (JGSN Kamis, 29 Mei 2014)


Kebaktian memperingati peristiwa Kenaikan Yesus ke sorga, Kamis, 29 Mei 2014 di Jemaat Gunung Sinai Naikolan dipimpin oleh Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol. (Ketua MJ Gunung Sinai Naikolan).

Pembacaan Nats Pembimbing terambil dari Efesus 4:9, dan pembacaan Firman Tuhan menurut Lukas 24:44-53 dengan dua sub judul: “Yesus menampakkan diri kepada semua murid dan Kenaikan Yesus”.

Dalam khotbahnya, Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol. memberi gambaran tentang keadaan yang ada di saat-saat akhir Yesus terangkat ke sorga:


  1. Yesus memberikan tugas kepada murid-murid-Nya; memberitakan Injil dan membaptis di dalam nama Yeaus. Yesus juga menegaskan behwa Ia adalah Mesias yang diberitakan di dalam kitab-kitab para nabi.
  2. Yesus menjanjikan penolong (Roh Kudus) bagi murid-murid. Roh Kudus menolong murid-murid untuk berkhotbah dan bersaksi.
  3. Yesus memberkati murid-murid lalu naik ke sorga.


                Dari pembacaan Firman, kita dapat merenungkan beberapa hal bagi kehidupan beriman kita:

  1. Peristiwa kenaikan Yesus menandai masa-masa akhir Yesus bersama murid-murid. Hubungan Yesus setelah naik ke sorga adalah hub roh, bukan hubungan fisik. Iman yang bergantung secara fisik sudah berakhir.
  2. Peristiwa kenaikan Yesus menandai suatu awal baru. Murid-murid mengahadapi peristiwa itu bukan dengan hati yang hancur, tapi dengan sembah sujud. Kita patut bersyukur Yesus naik ke sorga: bahwa Ia berasal dari sorga, dan apa yang dikatakan tentang sorga adalah benar. Yesus pergi untuk menyiapkan tempat bagi kita, sehingga kalau kita mati hari ini pun, kita akan pergi kemana Yesus berada.
  3. Implikasinya seharusnya membuat kita berani tampil beda sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. Kita harus berani, setia dan bertanggungjawab dalam tugas pelayanan kita masing-masing sampai dengan Tuhan Yesus datang kembali.  


                Kebaktian Kenaikan Yesus ke sorga dihadiri oleh Jemaat L: 74 orang, P: 1128 orang, dan Majelis L: 16 orang, P: 26 orang. Organis dan Kantoria: Pietro T. M. Netti dan Schola Cantorum Gunung Sinai (Mimi dkk). [Admin]

Selamat merayakan Hari Kenaikan Yesus ke sorga…!

Minggu, 25 Mei 2014

Rajin Berbuat Baik (JGSN Minggu, 25 Mei 2014)


Kebaktian Utama Minggu Minggu, 25 Mei 2014 di Jemaat Gunung Sinai Naikolan berlangsung dengan Tema khotbah “Rajin Berbuat Baik”. Kebaktian dipimpin oleh Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol. (Ketua MJ Gunung Sinai Naikolan) dengan menggunakan Liturgi Kebaktian Utama Minggu Model 1 GMIT.

                Lagu-lagu yang pakai sesuai dengan yang tercantum  di dalam Liturgi Model 2, kecuali lagu-lagu pada tahapan Pembukaan, Nats Pembimbing, Persembahan dan Pengutusan terambil dari Pelengkap Kidung Jemaat (PKJ), sebagai berikut: PKJ 11:1, 2; PKJ 15; PKJ 145:1 dst + PKJ 146; dan PKJ 183:1, 2.

Pembacaan Nats Pembimbing terambil dari Galatia 6:10, dan pembacaan Firman Tuhan menurut 1 Petrus 3:13-22 dengan sub judul: “Menderitadengan sabar”.

Dalam khotbahnya, Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol. menekankan tentang Rajin berbuat baik sebagai Pokok panggilan Iman orang Kristen.

Mother Theresia pernah berkata: “Ketika engkau berbuat baik, orang mencurigaimu dengan mengatakan ia berbuat baik karena pasti ada maunya. Ketika engkau berbuat jujur, engkau dianggap sok. Jika engkau sudah banyak berbuat baik dan seketika kebaikanmu dibakar orang, saya ingin mengatakan jangan pernah berhenti berbuat baik!”

Rajin berbuat baik adalah panggilan citra diri kita, yakni berbuat baik kepada sesama/semua orang terutama teman-teman seiman. Iman Kristen ditandai dengan rajin berbuat baik, dan harus dilakukan dimana-mana. Kita harus mensyukuri setiap perbuatan baik kita sekecil apapun itu.

Dalam pembacaan Firman di atas, terdapat lima nilai kehidupan Iman Kristen:
  1. Orang Kristen harus tetap tegar dalam penderitaan, tahan uji, harus berusaha, dan tidak pernah menyerah (ayat 13-15).
  2. Hidup saleh (ayat 16).
  3. Memandang penderitaan sebagai kehendak Allah (ayat 19-20).
  4. Menjalankan teladan hidup seperti yang Yesus lakukan (ayat 21).
  5. Merawat hati nurani kepada Allah (ayat 22).
Koor Musik Kaum Bapak Jemaat Koinonia

                Lima nilai kehidupan iman Kristen ini membuat orang Kristen dapat mengalahkan kejahatan dengan berbuat baik.
               
                Mengakhiri khotbahnya, Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol. menegaskan bahwa  hari ini kita belajar lagi dari surat Petrus bagaimana melayani Tuhan dan sesama yaitu dengan berbuat baik. Pokok panggilan kehidupan beriman orang Kristen adalah rajin/tekun berbuat baik. Berbuat baik itu model hidup yang dikehendaki Allah.

                Kebaktian Utama Minggu dihadiri oleh Jemaat L: 116 orang, P: 196 orang, dan Majelis L: 24 orang, P: 29 orang. Majelis Rayon yang bertugas adalah Majelis Rayon 1 JGSN. Vokal Grup yang berpartisipasi dalam kebaktian adalah VG. Yobel, Solo dari Sisga Talas (Rayon 6) dan persembahan pujian dari Koor Musik Kaum Bapak Jemaat Koinonia-Kuanino. Organis dan Kantoria: Pietro T. M. Netti dan Schola Cantorum Gunung Sinai (Mimi dkk). [Admin]

Lihat Foto-foto selengkapnya!

Selamat Hari Minggu! Gbu!

Minggu, 18 Mei 2014

Keluar Dari Kegelisahan (JGSN Minggu, 18 Mei 2014)


                Kebaktian Utama Minggu Minggu, 18 Mei 2014 di Jemaat Gunung Sinai Naikolan berlangsung dengan Tema khotbah “Keluar Dari Kegelisahan”. Kebaktian dipimpin oleh Pdt. Agnes Ina, B.Th. (Pendeta GMIT yang baru saja menjalani masa emeritus) dengan menggunakan Liturgi Kebaktian Utama Minggu Model 2 GMIT.

                Lagu-lagu yang pakai sesuai dengan yang tercantum  di dalam Liturgi Model 2, kecuali lagu-lagu pada tahapan Pembukaan, Nats Pembimbing, Persembahan dan Pengutusan terambil dari Kidung Jemaat (KJ), sebagai berikut: KJ 1:1, 2; KJ 58:1, 3; KJ 288:1-5 + Aku Bawa Dan Berikan Persembahanku (Ragam KJ 296); dan KJ 342:1, 3.

Pembacaan Nats Pembimbing terambil dari Yohanis 14:1 dan 2, dan pembacaan Firman Tuhan menurut Yohanis 14:1-14 dengan sub judul: “Rumah Bapa”.

Dalam khotbahnya, Pdt. Agnes Ina, B.Th. menekankan tentang Kegelisahan & Bagaimana keluar dari kegelisahan.

Saat ini kita hidup dalam jaman yang penuh kegelisahan. Kegelisahan yang kita alami disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:

  1. masalah-masalah keamanan,
  2. banyaknya pengangguran,
  3. masalah ekonomi,
  4. sakit-penyakit,
  5. masalah kejahatan,
  6. dll.
VG. Rayon 5 JGSN


Masalah-masalah ini cenderung menyebabkan kita was-was dan gelisah/galau.

Bukan hanya kita yang hidup pada saat ini yang mengalami kegelisahan/kegalauan. Kegelisahan juga dialami oleh murid-murid yang dekat dengan Tuhan. Masalah yang menyebakan murid-murid Yesus gelisah pada saat itu adalah: ketika Yesus berkata bahwa Ia akan pergi ke tempat yang tidak diketahui oleh murid-murid-Nya, dan ketika Yesus mengingatkan Petrus tentang penyangkalannya di saat sebelum ayam berkokok.

Secara singkat, kegelisahan murid-murid lebih disebabkan:

  1. oleh karena mereka akan ditinggalkan oleh Yesus, dan
  2. oleh karena mereka tidak memahami tentang misi Yesus di dunia ini dan juga misi mereka sendiri.
MJGSN Rayon 6


Menurut Yesus, mengatasi kegelisahan dengan cara percaya kepada Bapa dan kepada-Nya. Ada empat hal penting yang dapat dipetik dari pembacaan Firman:

Pertama, Dalam bacaan Firman, ayat 1-3, Tuhan Yesus mengatakan tujuan kemana Ia pergi:

  1. Ia  pergi kepada Bapa,
  2. Ia pergi untuk menyiapkan tempat (bagi kita), dan
  3. Setelah menyiapkan tempat Ia akan kembali menjemput (kita).


Bagi orang Kristen, tempat telah tersedia di rumah Bapa di sorga. Tuhan Yesus telah menyiapkann tempat bagi orang yang percaya. Kita telah mendapat jaminan keselamatan di dalam Yesus.

Kedua, Ayat 4-7, Tuhan Yesus menyatakan jati diri-Nya:

  1. Jalan. Tuhan Yesus adalan Jalan, bukan sekedar Penunjuk jalan. Ia membuat jalan yang tertutup oleh dosa menjadi terbuka. Yesus adalah satu-satunya Jalan menuju ke sorga. Yesus bukan salah satu Jalan tapi satu-satunya Jalan.
  2. Kebenaran. Yesus adalah Kebenaran itu sendiri bukan pewarta kebenaran. Dilihat dari kata-kata-Nya, karya-Nya, dan  tindakan-Nya dapat diandalkan untuk menebus dosa.
  3. Hidup. Yesus bukan sekedar Pemberi hidup melainkan Sumber Hidup. Sejak manusia jatuh dalam dosa, manusia kehilangan hidupnya. Lewat Yesus kita menemukan hidup yang sesungguhnya (Yoh. 10:10).


Ketiga, Ayat 10, Mengenal Yesus sama dengan mengenal Bapa. Kita mengenal Allah secara kongkrit di dalam Yesus. Yang dikerjakan oleh Yesus sama dengan yang dikerjakan oleh Allah. Yesus sendiri menyebut Allah sebagai Bapa. Dengan demikian kita juga memiliki kedekatan dengan Allah. Kita sebagai anak dan Allah sebagai Bapa.

Keempat, Iman.

  1. Ayat 12, Jika kita percaya maka kita dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang luar biasa. Tuhan Yesus pun memberi kuasa kepada murid-murid-Nya untuk membuat mujizat-mujizat, dan melakukan hal-hal yang lebih besar. Hal-hal yang lebih besar bukan berarti kita akan lebih besar dari Yesus. Maksud dari hal-hal yang lebih besar adalah berhubungan dengan waktu dan lokus: Waktu/kesempatan yang dimiliki oleh murid-murid lebih banyak, dan Lokus/tempat/wilayah pelayanan yang lebih luas, bukan hanya di Israel.
  2. Ayat 13-14, Merupakan janji/jaminan bahwa Allah menjawab apa yang kita minta.

               
                Mengakhiri khotbahnya, Pdt. Agnes Ina, B.Th. menyimpulkan lima poin penting yang patut disimak:

  1. Pokok kegelisahan semua orang adalah karena dosa,
  2. Keselamatan di dalam Tuhan adalah pasti,
  3. Hanya satu jalan menuju ke sorga,
  4. Kita terpanggil menjadi pemberita-pemberita Injil dan mengemban misi Allah, dan
  5. Pernyataan janji/jaminan dari Tuhan bukan hanya sekedar janji/jaminan untuk kehidupan yang akan datang (di sorga), tapi juga janji/jaminan untuk kehidupan sekarang (di bumi).


                Kebaktian Utama Minggu dihadiri oleh Jemaat L: 90 orang, P: 176 orang, dan Majelis L: 20 orang, P: 28 orang. Majelis Rayon yang bertugas adalah Majelis Rayon 6 JGSN. Vokal Grup yang berpartisipasi dalam kebaktian adalah VG. Rayon 5  dan Solo dari anggota jemaat Rayon 4. Organis dan Kantoria: Pietro T. M. Netti dan Schola Cantorum Gunung Sinai (Mimi dkk). [Admin]

Selamat Hari Minggu…! Tuhan Yesus berkati…!

Minggu, 11 Mei 2014

Hidup Berkelimpahan


Kebaktian Utama Minggu 11 Mei 2014 di Jemaat Gunung Sinai Naikolan dipimpin oleh Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol. (Ketua Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan), dengan jumlah kehadiran jemaat 310 orang (L: 116, P: 194) dan majelis 48 orang (L: 23, P: 25).

Pembacaan Nats Pembimbing terambil dari: Mazmur 23:1 dan Firman Tuhan menurut: Yohanes 10:1-10 dengan sub judul: “Gembala yang baik”.

Dalam khotbahnya, Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, SSi.Teol. menekankan tentang memaknai hidup berkelimpahan.

“Siapakah yang tidak ingin hidup berkelimpahan?”

Hidup berkelimpahan sudah pasti merupakan hal yang dirindukan banyak orang. Walaupun makna dan cara memperoleh hidup berkelimpahan bisa berbeda-beda. Kita cenderung salah memaknai hidup berkelimpahan dan keliru menggunakan cara-cara untuk memperolehnya.

Perumpamaan tentang Gembala yang baik menghadirkan dua tipe gembala, yakni: gembala yang tidak dikenal oleh domba-dombanya, dan gembala yang mengenal domba-dombanya. Tipe gembala pertama cenderung tidak peduli dengan keadaan domba-dombanya dan bahkan bisa melukai. Tipe gembala yang kedua adalah gembala peduli, menjaga, merawat domba-dombanya, dan mencari domba yang hilang.

Yesus adalah Gembala yang baik, Yesus juga adalah pintu, dan kita adalah domba-domba-Nya.

Jika kita bersedia digembalakan oleh Yesus, maka kita akan merasakan pengalaman kasih-mengasihi dan layan-melayani. Sebagai pintu, Yesus adalah jalan keselamatan. Mereka yang masuk melalui Yesus akan "selamat", yaitu akan memperoleh hidup kekal yang berkelimpahan (Yoh 10:10); mereka akan memiliki semua yang diperlukan untuk dibebaskan dari dosa, kesalahan, dan hukuman. Yesus adalah satu-satunya pintu keselamatan; tidak ada yang lain. Sebagaimana domba, kita lemah, mudah terperdaya, tidak dapat berdiri sendiri. Oleh karena itu, hanya dekat Yesus saja yang memberi kita tenang.

Hidup berkelimpahan adalah anugerah Tuhan. Jika dilakukan di luar Tuhan maka tidak akan sejahtera.

“Sebagai Gembala yang baik, yang taat dan setia, Kristus menginginkan kita memuliakan Tuhan dalam ‘karsa, karya dan kata’! AMIN!”

Kebaktian Utama Minggu kali ini juga diisi oleh puji-pujian dari vokal grup SOLAGRATIA dan persembahan pujian dari para Presbiter (Majelis) JGSN.  Majelis yang bertugas: Majelis JGSN Rayon 5. Organis + Kantoria: Pietro T. M. Netti + Schola Cantorum GSN (Mimi dkk). [Admin]

Selamat Hari Minggu! Tuhan Yesus berkati!

Rabu, 07 Mei 2014

Hari Doa Perempuan Sedunia (Senin, 5 Mei 2014)


Ibadah dalam rangka memperingati Hari Doa Perempuan Sedunia berlangsung pada Senin, 5 Mei 2014 pukul 16.00 wita (jam 4 sore) bertempat di Jemaat Pohon Nitas Batuplat. Ibadah yang dilaksanakan UPP Perempuan Klasis Kota Kupang dipimpin oleh Pdt. ---- dan diikuti oleh seluruh Kaum Perempuan yang tergabung di dalam wilayah pelayanan GMIT Klasis Kota Kupang, termasuk didalamnya Kaum Perempuan JGSN (Jemaat Gunung Sinai Naikolan) yang diwakili oleh Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol. (Ketua Majelis JGSN) dan Paduan Suara Perempuan JGSN.

Ibadah berlangsung di ruang terbuka (outdoor) dengan menggunakan tata perayaan yang disiapkan oleh Komisi Hari Doa Sedunia di Mesir. Pembacaan Firman Tuhan menurut ---

Berikut ini adalah petikan pengantar yang terdapat di dalam Liturgi Hari Doa Sedunia Kaum Perempuan GMIT Klasis Kota Kupang:

                Selamat datang dalam perayaan Hari Doa Sedunia, dimana untuk tahun ini kita akan mempergunakan tata perayaan yang disiapkan oleh Komisi Hari Doa Sedunia di Mesir. Dalam benak banyak orang, Mesir di dalam Alkitab dikaitkan dengan Firaun yang memperlakukan Israel sebagai budak sampai saat dimana Musa memimpin mereka keluar menuju kebebasan. Yang sering dilupakan adalah peran heroic putri Firaun bagi kisah penyelamatan dalam Alkitab, yaitu bahwa perempuan itu berani menentang perintah ayahnya, itu berarti menentang kekuasaan, demi menyelamatkan bayi Musa, melindunginya, membawanya, dan merawatnya seperti anaknya sendiri. Dan itu dilakukannya bersama dengan perempuan lainnya. Ketika Tuhan Yesus sendiri terancam dari pembunuhan para bayi oleh Herodes, maka Mesir adalah tempat yang aman untuk perlindungan bagi Keluarga Kudus Yesus itu.

                Yang luar biasa juga adalah kisah awal agama Kristen di Mesir, yaitu gereja pertama di Mesir yang dibentuk oleh Rasul Markus. Ia mendirikan sekolah teologia pertama yang meluluskan banyak pemikir Kristen besar, seperti Origenes, St. Athanasius, dan Clement dari Alexandria. Sejarah Gereja juga menyebutkan bahwa Mesir adalah tuan rumah Dewan Kristen dan bahwa Gereja Mesir mengirim misionaris ke berbagai tempat, termasuk Irlandia, Belanda, Swiss, Nubia, Sudan, dan Ethiopia.

                Saat ini Gereja-gereja di Mesir masih kuat. Kita bersukacita untuk partisipasi oikumene gereja-gereja Mesir di Hari Doa Sedunia 2014 ini. Bahkan Hari Doa Sedunia adalah perayaan tahunan yang indah untuk keluarga Mesir pada hari Jumat pertama bulan Maret.      

Ibadah perayaan Hari Doa Perempuan Sedunia 2014 kali ini yang mengambil tema “Sungai di padang pasir” menampilkan lakon/dialog yang diperankan oleh Kaum Perempuan Klasis Kota Kupang. Lakon/dialog mengambil setting kehidupan kaum perempuan di Mesir.

Ada perempuan yang berpakaian Mesir kuno yang memegang kunci kehidupan dengan bunga Lotus/Teratai  di rambutnya. Ada perempuan dengan gaun petani desa yang membawa tempayan. Ada perempuan yang mengenakan pakaian bergaya kota dan membawa laptop. Dan ada seorang gadis yang memakai jeans, membawa ponsel dan berndera Mesir.

Ibadah perayaan juga dimeriahkan dengan sejumlah puji-pujian baik Paduan Suara maupun Vokal Grup yang dipersembahkan oleh kaum perempuan dari 43 jemaat di Klasis Kota Kupang. [Admin]

Minggu, 04 Mei 2014

Pertanggungjawaban Iman Dan Pengharapan

Kebaktian Utama Minggu 04 Mei 2014 di Jemaat Gunung Sinai Naikolan di pimpin oleh Cavik. Farida Kafolakari, S.Th. Kebaktian yang berlangsung menggunakan Liturgi Model 1 mengambil Pembacaan Nats Pembimbing dari 1 Petrus 1:3, dan pembacaan Firman Tuhan menurut 1 Petrus 1:16-21 dengan sub judul “Kekudusan dan kasih persaudaraan”.

Cavik. Farida Kafolakari, S.Th., dalam khotbahnya, membahas tentang tugas kita memberikan pertanggungjawaban iman dan pengharapan kita.

Kita sebagai orang Kristen seringkali lupa atau tidak sadar tentang apa tujuan hidup kita di dunia ini. Hal ini yang akhirnya menyebabkan kita hidup tanpa arah atau hidup asal hidup. Kita tidak sadar akan apa panggilan kita sebagai orang Kristen, dan sebagai orang beriman. Dan ini sangat berbahaya karena akan menjerumuskan kita kepada kebinasaan.

Sebagai orang Kristen dan sebagai orang beriman, kita tidak hidup asal hidup, tapi kita memiliki tanggung jawab iman dan pengharapan kepada Tuhan. Kita harus menjadi berkat bagi orang lain. Jika kita membawa berkat bagi banyak orang, maka kita pun pasti diberkati. Dan lebih dari itu, kita pun perlu mensyukuri keselamatan dari Tuhan.
Selemia Voice

Kita pun harus menyadari tujuan hidup kita di dunia ini. Sebagai orang beriman, kita harus mengerjakan keselamatan dalam kehidupan kita dengan cara mengasihi. Mengasihi meliputi kasih persaudaraan, mencintai sesama, saling tolong-menolong, dan berbuat baik terhadap sesama.  Seluruh perbuatan mengasihi ini sudah tentu akan mendatangkan kebahagian bagi diri kita sendiri maupun sesama. Sebagaimana sifat virus, nilai kebahagiaan juga akan menular kepada banyak orang yang pada akhirnya akan membentuk jaringan kebahagiaan di dalam kehidupan beriman kita.
PS. Perempuan GMIT JGSN

Dalam kehidupan kita, kita harus terus-menerus berimankan kepada Yesus Kristus dalam segala keadaan (susah-senang) dan memberitakan tentang Dia yang telah dengan setia menjalankan kehendak Bapa-Nya dalam karya penebusan dan penyelamatan di atas kayu salib. Dengan demikian kita akan memperoleh pembaharuan dalam hidup kita. Amin.
Majelis Jemaat Rayon 4

Kebakian Utama Minggu kali juga diisi dengan persembahan puji-pujian oleh Vano Nesimnasi (solo PAUD GSN), Selemia Voice (VG), PS. Perempuan GMIT JGSN, dan Solagratia (VG). Majelis yang bertugas adalah Majelis Jemaat Rayon 4 JGSN. Organis + Kantoria: Pietro T. M. Netti + Schola Cantorum JGSN (Mimi dkk). [Admin]

Selamat Hari Minggu…! Tuhan Yesus berkati…!