Kamis, 24 Desember 2015

Panggilan Beribadah, Madah Syukur & Penyalaan Lilin Natal

(Liturgi Kebaktian Malam Natal 24 Desember 2015 di Jemaat Gunung Sinai Naikolan-Rayon IV-Klasis Kota Kupang)

Panggilan Beribadah

Banyak peristiwa telah dilewati sepanjang tahung 2015 hingga kita tiba di malam persiapan perayaan Natal. Banyak pengalaman dirasakan, bahagia dan derita silih berganti…, sukses dan gagal datang berulang…, kadang tersenyum sedetik…kemudian berlalu. Mala mini sejenak kita berkumpul melepaskan beban berat yang menekan dengan sejumlah harapan indah untuk malam Natal ini bermakna…untuk bersama kita beribadah dalam sujud untuk mendengar cerita cinta Allah…yaitu saat Allah datang menjumpai manusia dalam Natal Kristus Yesus. Minggu-minggu persiapan dalam penantian masa Advent telah kita lalui dan mala mini kita beribadah untuk mengaminkan: Kemiliaan Hanya Bagi ALLAH Yang Telah Menyelamatkan Ciptaan-Nya… [Dibacakan oleh Penatua 1]

(Penatua 2 menuju Altar menyalakan sebuah lilin dan mempersilahkan jemaat menyanyi dari Gita Bakti 127:5 “SATU LILIN DINYALAKAN”)

Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagiku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala (Mikha 5:1). [Dibacakan oleh Anak 1]

Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel (Yesaya 7:14). [Dibacakan oleh Anak 2]

Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud (Lukas 2:11). Sang Juruselamat yang dinantikan telah lahir; datang dalam kesederhanaan dan keprihatinan namun penuh kemuliaan. Marilah kita sama-sama datang memuji Dia, mengagungkan Dia serta menyembah Dia dalam Roh dan kebenaran. [Dibacakan oleh Pemuda 1]

Madah Syukur

Pelayan:
Terpujilah ALLAH yang memberi kelepasan bagi kita. Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud hamba-Nya itu.

Jemaat:
Seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala, oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus.

Pelayan:
Untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita.

Jemaat:
Untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham bapa leluhur kita.

Pelayan:
Bahwa Ia mengaruniai kita, supaya kita terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita.

Jemaat:
Dan Yohanes nabi ALLAH yang mahatinggi telah berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya, untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa.

Pelayan:
Oleh rahmat dan belas kasihan dari ALLAH kita dengan mana Ia melawat kita. Surya pagi dari tempat yang tinggi, untuk menyinari kita yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut, untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera.

Pelayan & Jemaat:
Haleluyah

                (Menyanyikan KJ 101:1 “ALAM RAYA BERKUMANDANG”)


Penyalaan Lilin Natal

Pelayan:
Marilah kita menghayati makna Natal yang ditandai dengan penyalaan lilin sebagai simbol terang dunia. Dan marilah kita menjadikan Yesus sebagai pusat penyambutan perayaan Natal kita malam ini. Hayatilah Natal Yesus Kristus; bahwa Tuhan kita telah datang ke dalam dunia ini.

Ia lahir di kandang Betlehem, dalam sejarah manusia, disaksikan oleh orang-orang percaya. Bila kita memperingati kelahiran-Nya, kita tidak hanya membayangkan Dia sebagai bayi kecil yang dibaringkan di atas palungan hewan, melainkan juga menghayati makna kedatangan-Nya bagi kehidupan umat manusia dari zaman ke zaman.

(Instrumen lagu KAU PENEBUS DOSA….sementara itu Pelayan, Penatua, Diaken, Pengajar, Calon Vikaris, Bapak, Ibu, Pemuda, Anak, Koster, dan perwakilan lainnya menuju ke pohon Natal untuk membakar lilin Natal)

Pelayan:
Menghayati Natal di zaman ini adalah juga menghayati bagaimana Yesus senantiasa hendak membaharui hidup dan kerja kita. Penyalaan lilin Natal adalah tindakan yang berisi pesan bahwa Tuhan Yesus datang menerangi dunia ini. (Menyalakan lilin Natal)

Penatua:
Kedatangan-Nya menerangi hati kita yang seringkali dikuasai kegelapan. (Menyalakan lilin Natal)

Diaken:
Membawa amanat tentang Kristus yang berkorban untuk manusia. (Menyalakan lilin Natal)

Pengajar:
Kami menyalakan lilin sukacita, terang ini adalah abadi seperti Yesus yang bercahaya abadi dalam kekekalan. (Menyalakan lilin Natal)

Bapak:
Kami mau menjadi terang di kegelapan dunia seperti terang-Mu, ya Yesus. (Menyalakan lilin Natal)

Ibu:
Tak cukup sukacita untuk-Mu, ya Yesus, kami persembahkan hati yang redup. (Menyalakan lilin Natal)

Pemuda:
Kami percaya terang-Mu akan mengaruniakan hati yang baru. (Menyalakan lilin Natal)

Anak:
Hanya dengan terang kita menjadi berbeda, kita adalah lilin Natal yang tak boleh padam karena malam. Mari kita nyalakan api cinta Kristus sambil mengingat: Terang yang sesungguhnya sedang datang ke dalam dunia. (Menyalakan lilin Natal)

Koster:
Bangkitlah dan menjadi terang…..supaya terang itu bercahaya dalam kegelapan. (Menyalakan lilin Natal)

Cavik:
Terang itu menuntun setiap orang di jalan yang benar. (Menyalakan lilin Natal)

(Jemaat menyanyikan KJ 92:1-3 “MALAM KUDUS”)



“Selamat merayakan Natal 25 December 2015!”

0 comments:

Posting Komentar