JGSN Merayakan Adven Dan Natal 2014

Dalam rangka merayakan minggu-minggu Adven, Natal dan Akhir Tahun 2014 di Jemaat Gunung Sinai Naikolan, Tim Perayaan akan melaksanakan berbagai kegiatan. Tim Perayaan diketuai oleh Drs. Ady E. Mandala, M.Si....

JGSN Dalam Lensa dan Peristiwa 2013 (4): Pembentukan PAUD GSN 2013

PAUD GSN secara resmi mulai beroperasi sejak 16 Juli 2013 (Tahun Ajaran 2013-2014) dengan jumlah siswa 30 siswa.

Sidang Awal Tahun MJGSN (Sidang Lanjutan: Minggu, 2 Februari 2014

Sidang tersebut akhirnya berhasil menyelesaikan pembahasan dan penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Jemaat GSN.

JGSN Dalam Lensa dan Peristiwa 2013: Pembagunan Gedung Serba Guna JGSN

“Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan....."

Jemaat Gunung Sinai Naikolan

Jemaat Gunung Sinai Naikolan (JGSN) adalah jemaat yang berada dalam lingkup pelayanan Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Rayon IV Klasis Kota Kupang.

Selasa, 29 Desember 2015

Blog JGSN: GMIT Jemaat Gunung Sinai Naikolan Di Ulang Tahun ke-2

Oleh: Administrator Blog

Tampilan Blog JGSN: GMIT Jemaat Gunung Sinai Naikolan di Komputer
Blog JGSN (GMIT Jemaat Gunung Sinai Naikolan) memasuki ulang tahun ke-2 tepat pada hari ini Selasa, 29 Desember 2015. Sebuah usia yang terbilang masih sangat muda layaknya bayi balita (di bawah lima tahun) dan/atau batita (di bawah tiga tahun). Walaupun masih sangat muda, Blog JGSN akan tetap menghadirkan publikasi dan karya-karya yang kiranya dapat memberi manfaat bagi Jemaat Gunung Sinai Naikolan.

Blog JGSN memang hadir dalam kesunyian dan kesendirian tanpa hiruk-pikuk program dan perencanaan yang penuh debat kusir. Blog JGSN lahir dari sebuah perhatian, kepedulian dan kecintaan mendalam terhadap lahir dan tumbuhnya sebuah mata jemaat baru yang bertanda nama Jemaat Gunung Sinai Naikolan yang baru saja merayakan ulang tahun pemandirian jemaat yang ke-6 pada 31 Mei 2015 silam.  

Berikut ini adalah kilas balik profil Blog JGSN secara umum:

                Blog JGSN adalah sebuah media online untuk kalangan internal Jemaat Gunung Sinai Naikolan. Sebagai sebuah media, blog JGSN menjalankan fungsi utama sebagai media pemberitaan dan/publikasi yang bersifat informatif, konstruktif, inspiratif dan edukatif berlandaskan Kasih Kristus.

  1. Blog JGSN akan menyajikan kabar dan berita penting dan berguna demi memperkaya khasanah ilmu dan pengetahuan jemaat, dan juga menghadirkan laporan-laporan kegiatan pelayanan dan peristiwa gerejawi di internal jemaat/gereja.
  2. Blog JGSN akan mengetengahkan ide/gagasan seputar penjelasan-penjelasan alkitabiah yang berhubungan permasalahan dalam hidup dan kehidupan berjemaat, kesimpangsiuran pemahaman tentang ajaran/doktrin gereja dan pendalaman Firman Tuhan sehingga dapat mengarahkan jemaat pada sebuah pemahaman yang baik dan benar terhadap ajaran/doktrin gereja dan Firman Tuhan, yang kiranya dapat berdampak pada pembangunan kehidupan rohani-spiritual jemaat yang lebih baik dan pertumbuhan iman jemaat yang lebih kokoh ke depannya.
  3. Blog JGSN menghadirkan kisah-kisah menarik dalam rangka memberi dorongan, semangat dan motivasi untuk menatap kehidupan secara positif, dan menata serta menjalani kehidupan dengan penuh rasa syukur.
  4. Blog JGSN mewartakan informasi-informasi yang berhubungan dengan berbagai bidang ilmu dan aspek kehidupan sebagai sebuah proses pembelajaran yang menawarkan perubahan cara pandang, dan perluasan wawasan dan cakrawala berpikir terhadap hidup dan kehidupan.


Blog JGSN menerima sumbangan tulisan dari jemaat berupa: artikel-artikel rohani, khotbah/renungan, refleksi yang kiranya dapat memperluas pengetahuan, mendidik serta membangun iman jemaat. Blog JGSN juga menerima tulisan berupa berita/laporan kegiatan pelayanan jemaat yang dilakukan di kalangan internal jemaat. Tulisan-tulisan dimaksud dapat disampaikan secara langsung kepada Blog Administrator (Pengelola Blog) yang telah di”copy” ke dalam flash, dan/atau dapat dikirim melalui alamat Email di bawah ini.

Profil Blog JGSN:
               
  1. Judul blog: Jemaat GMIT Gunung Sinai Naikolan
  2. Alamat URL: http://gmitgsn.blogspot.co.id/
  3. Email: gunungsinainaikolan@gmail.com
  4. Administrator Blog: Pietro T. M. Netti


Dalam rangka menyambut Ulang Tahun Blog JGSN ke-2 pada 29 Desember 2015, Blog JGSN menghadirkan Aplikasi Blog JGSN untuk para pengguna handphone berbasis Android (Klik untuk men-DOWNLOAD Aplikasi Blog JGSN!). Blog JGSN diharapkan dapat masuk dalam genggaman tangan para pengguna/pencari informasi baik di kalangan jemaat Gunung Sinai Naikolan sendiri maupun di kalangan jemaat yang lebih luas. Dengan demikian, maka kemudahan akses terhadap berita/informasi dan/atau tulisan/artikel terbaru di media Blog JGSN ini dapat diakses dengan lebih ringkas dan cepat.
 
Tampilan Blog JGSN di Android
Kiranya Blog JGSN terus bertumbuh dan berkembang dan turut mengambil bagian dalam pelayanan, dan menjadi corong informasi, ide, dan gagasan untuk Jemaat Gunung Sinai Naikolan pada khususnya, dan jemaat-jemaat lain pada umumnya. Amin!


Blog JGSN Hadir Dalam Genggaman

Oleh: Administrator

Blog JGSN di Android
Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dewasa ini memberikan kemudahan akses yang lebih luas dalam menjangkau berbagai informasi secara global. Kenyataan yang terjadi hari ini adalah bahwa dunia tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Dengan kemajuan teknologi melalui koneksi internet, kita bisa berada di mana saja, bisa mengetahui dan melakukan apa saja, di mana saja dan kapan saja.

Melalui sebuah perangkat computer yang terkoneksi dengan internet, seseorang mampu mengakses dunia hanya dari sebuah kamar pribadi. Malah dengan semakin canggihnya perkembangan teknologi, semakin maraknya penggunaan gadget berbasis android, dll. dewasa ini, ukuran dunia semakin lebih kecil dan tidak lagi tak terbatas. Memang ungkapan “dunia tidak selebar daun kelor” tetap benar adanya, namun dunia saat ini tidak lagi seluas seperti yang dibayangkan. Dunia di abad XXI ini hanya “selebar layar gadget”. Ya, dunia dapat digenggam hanya dengan sebelah tangan.

Menyikapi maraknya kemajuan dan perkembangan informasi, dan interaksi di dunia maya yang cenderung telah menjadi salah satu “kebutuhan pokok” saat ini, maka Blog JGSN (Blog Jemaat Gunung Sinai Naikolan) pun dirancang untuk bisa mengambil bagian dan/atau menjadi bagian di dalamnya. Blog JGSN juga diharapkan untuk masuk dalam genggaman tangan para pengguna/pencari informasi baik di kalangan jemaat Gunung Sinai Naikolan sendiri maupun di kalangan jemaat yang lebih luas. Dengan demikian, maka kemudahan akses terhadap berita/informasi dan/atau tulisan/artikel terbaru di media Blog JGSN ini dapat diakses dengan lebih ringkas dan cepat.

Saat ini Blog JGSN telah memiliki aplikasi blog yang bisa di-download dan di-install ke perangkat android. Silahkan download di sini: Aplikasi Blog JGSN.

Berikut ini adalah tahapan men-download aplikasi Blog JGSN melalui perangkat android:

  1. Klik link di atas dan akan muncul tampilan seperti ini: 
  2. Klik tulisan DOWNLOAD untuk men-download aplikasinya, dan akan muncul tampilan seperti ini: 
  3. Klik OK dan NEXT, dan proses download sudah dimulai dengan tampilan Download started seperti ini: 
  4. Akan muncul tampilan Download started....., klik OK! Lihat Gambar: 
  5. Proses download pun bisa kita buka dan lihat seperti ini: 
  6. Setelah proses download selesai, akan muncul tampilan yang bertuliskan download complete. Lihat gambar: 


Kini aplikasi Blog JGSN sudah di-download, dan siap untuk diinstalasi (install). Cara install aplikasi Blog JGSN di perangkat android:

  1. Klik tampilan download complete dan akan muncul tampilan berikut: 
  2. Klik Install untuk memulai proses instalasi (install), dan tunggu sampai proses instalasi selesai!


                Jika proses instalasi tidak bisa dilakukan, perhatikan langkah-langkah berikut:

  1. Buka menu Setting, cari dan klik Security, dan klik Unknown Sources! Lihat gambar: 
  2. Setelah klik Unknown Source, akan muncul tampil seperti ini: 
  3. Klik OK untuk mencentang, dan hasilnya seperti ini: 
  4. Setelah itu, kembali ke aplikasi Blog JGSN yang sudah di-download tadi, dan memulai proses instalasi dari awal hingga selasai.  


Melalui aplikasi blog ini, kita bisa langsung mengakses Blog JGSN secara lebih cepat dan mudah, tanpa perlu bersusah-payah mencari-cari, mengingat, maupun menghafal link URL Blog JGSN (http://gmitjgsn.blogspot.com). Setelah download dan install ke dalam perangkat android kita, maka tinggal sekali meng-klik di aplikasi blog, dan terbukalah Blog JGSN.

Tampilan icon aplikasi Blog JGSN pada layar android:

Tampilan awal Blog JGSN setelah dibuka:


Pembuatan Aplikasi Blog JGSN ini juga dilakukan dalam rangka menyambut Ulang Tahun Blog JGSN ke-2 pada 29 Desember 2015. Dua tahun silam tepatnya pada Minggu, 29 Desember 2013, Blog JGSN selesai dalam proses perencanaan dan perancangan, serta dilakukan launching dan publikasi untuk pertama kalinya. Tiga tulisan pertama yang dipublikasi di blog ini di tanggal yang sama adalah: Sekilas tentang profil blog, Liputan Kebaktian Utama Minggu, 29 Desember 2013, dan sebuah refleksi “Doa di penghujung tahun”. 

Minggu, 27 Desember 2015

KUM 27 Desember & Persiapan Perjamuan Kudus

Cavik. Farida Kafolakari, S.Th.
Injil itu kekuatan Allah

Demikian tema pembacaan Sabda Allah pada Kebaktian Utama Minggu (27 Desember 2015) di Jemaat Gunung Sinai Naikolan yang terambil dari Roma 1:16-17, dengan Nats Pembimbing Mazmur 3:6. Kebaktian dipimpin oleh Cavik. Farida Kafolakari, S.Th.

Renungan:

Paulus benar-benar memiliki hasrat yang besar untuk memberitakan Injil karena ia tahu bahwa Injil itu adalah benar dan merupakan kebenaran Allah yang mutlak, kebenaran satu-satunya. Sehingga ia sangat terbeban untuk menyampaikan kepada orang Yahudi sebagai umat pilihan pada awalnya dan juga kepada orang di luar Yahudi sehingga orang-orang dapat paham bahwa keselamatan itu tersedia bagi seluruh umat yang mau mengenal dan percaya kepadanya.

Paulus tahu bahwa kebenaran itulah yang akan menyelamatkan sehingga ia tak perlu ragu dalam memberitakan Injil itu karena dalam keselamatan itu kekuatan Allah sajalah yang akan bekerja agar manusia itu mau menerima atau percaya kepada-Nya karena iman itu hanya berasal dari Allah, namun Allah juga menginginkan manusia agar meresponi iman yang diberikan itu dengan hidup dalam kekudusan. Sehingga benarlah pernyataan ini “orang benar akan hidup oleh iman”. Ya, hidup kekal bersama Kristus dengan iman kepada-Nya saja. Amin. (Warta Pelayanan JGSN, Minggu, 27 Desember 2015)

Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol.
Persiapan Diri

Dalam rangka merayakan Perjamuan Kudus Akhir Tahun pada Selasa, 29 Desember 2015, maka dilakukan Persiapan Diri melalui Persiapan Perjamuan Kudus pada Minggu, 27 Desember 2015.  Persiapan diri ini dilakukan agar Perjamuan Kudus yang akan kita rayakan itu menjadi berkat bagi kita, dan menguatkan iman kita. Sehubungan dengan itu, maka kita diharapkan untuk memeriksa diri sebelum mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus yang dikehendaki oleh Tuhan kita Yesus Kristus, dengan menimbang dalam hati kita hal-hal berikut ini:
  1. Hendaklah kita menyadari akan dosa dan kesesatan kita, dan merendahkan diri kita di hadapan Allah serta mencari kelepasan dari Allah saja.
  2. Hendaklah kita bertanya pada diri sendiri: Apakah kita percaya bahwa dosa kita telah diampuni oleh Yesus Kristus Tuhan kita, yang telah disalibkan dan mati, dan yang telah bangkit itu?
  3. Hendaklah kita memeriksa diri sendiri: Apakah kita berkehendak untuk menyatakan syukur yang benar kepada Allah, dan ingin hidup sebagai anak-anak Allah dalam seluruh kehidupan kita, dan mau mengasihi sesama kita dengan tulus hati?


Demikian tahapan Persiapan Diri (Tata Ibadah Persiapan Perjamuan) yang dibacakan oleh pelayan Tuhan, Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol. pada Kebaktian Persiapan Perjamuan, Minggu, 27 Desember 2015, pukul 17.00 wita di Jemaat Gunung Sinai Naikolan.

Nats Pembimbing terambil dari 1 Yohanes 1:3, 4, dan pembacaan Firman Tuhan terambil dari Yohanes ……

Menurut Yohanes, orang Kristen adalah orang yang sudah mengenal Allah. Pengenalan akan Allah dikategorikan menjadi dua: mengenal secara nalar dan mengenal secara bathin. Orang Kristen yang mengenal Allah secara nalar akan hanya memuaskan akal yang sesungguhnya tidak akan membuat seseorang menjadi lebih baik. Bukti jika seseorang sungguh-sungguh mengenal Allah adalah ketaatan, yang ada hubungan dengan kasih dan menuruti Firman. Orang Kristen yang mengenal Allah melalui proses bathin hanya membuat mereka jauh dari kenyataan hidup, hanya mementingkan hubungan pribadi dengan Allah tanpa memikirkan hubungan dengan sesama dan lingkungan. Hubungan dengan sesama menjadi renggang dan jauh, dan lingkungan menjadi asing. Padahal, hubungan pribadi dengan Allah/Kristus ditandai dengan hidup menurut pola hidup Kristus.




Selamat merayakan Natal 25 Desember 2015! Tuhan Yesus berkati!

Sabtu, 26 Desember 2015

Kebaktian Syukur Natal & Sakramen Baptisan, Sabtu, 26 Desember 2015)

Kebaktian Syukur Natal dan Kebaktian Sakramen Baptisan, 26 Desember 2015 di Jemaat Gunung Sinai Naikolan dipimpin oleh Pdt. Ch. S. V. Lada Messakh, S.Si.Teol. Pada Kebaktian Syukur Natal kali ini juga dilaksanakan Sakramen Baptisan Kudus kepada 9 orang anak.

Nats Pembimbing pada Kebaktian Syukur Natal dan Sakramen Baptisan terambil dari Yohanes 12:46, dan Pewartaan Sabda Tuhan terambil dari 1 Yohanes1:5-10Allah adalah terang”.  

Pengajaran Tentang Baptisan Anak-Anak

Walaupun anak-anak kita tidak memahami arti baptisan, tetapi kita tidak boleh lalai membaptiskan mereka, sebab Allah telah memanggil mereka ke dalam anugerah-Nya, sesuai janji-Nya kepada Abraham, bapa segala orang percaya, dan karena itu kepada kita dan anak-anak kita, sebagaimana yang tertulis dalam Kitab Kejadian 17:7, demikian:
“Aku akan mengadakan perjanjian antara aku dengan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.”
Rasul Petrus juga bersaksi tentang hal itu ketika berkata:
“Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita.”
Tuhan Yesus sendiri menyambut anak-anak kecil yang dibawa kepada-Nya, dan berfirman:
“Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang seperti itulah yang empunya kerajaan Allah.”
Itulah sebabnya anak-anak kecil yang adalah anal-anak Allah dan pewaris-pewaris kerajaan serta perjanjian-Nya wajib dibaptiskan.

“Baptisan Kudus adalah tanda yang memeteraikan perjanjian anugerah Allah kepada kita dan kepada anak-anak kita. Sebab itu baptisan dipakai untuk maksud itu dan bukan karena kebiasaan atau kepercayaan yang sia-sia.”

…………………………………………


“Para orang tua dan saksi, diwajibkan mengajar anak-anakmu tentang makna baptisan, agar sesudah dewasa mereka menyatakan pengakuan percayanya.”


Selamat merayakan Natal 25 Desember 2015!

Selamat kepada 9 orang anak yang menerima Sakramen Batisan Kudus! Tuhan Yesus berkati!

Jumat, 25 Desember 2015

Hidup Bersama Sebagai Keluarga ALLAH (Kebaktian Natal, Jumat, 25 Desember 2015)

Tema Natal: “Hidup Bersama Sebagai Keluarga ALLAH”, dengan Sub Tema: “Natal memotivasi kita untuk memelihara kerukunan hidup dengan ALLAH, sesama dan lingkungan.”

“Sekarang malam telah lenyap dan fajar baru kini menyapa kita. Waktu memang berputar begitu cepat, dan tak terasa hari Natal pun kembali menjelang. Sejenak kita meninggalkan segala kesibukan dan berhimpun di sini sambil memandang pada Betlehem, kota mungil tempat Allah telah menyatakan diri dalam rupa manusia. Dan dalam kebersamaan sebagai orang-orang percaya, sehati mengangkat doa dalam pengharapan akan Hidup Bersama Sebagai Keluarga ALLAH.

Demikian sepenggal kalimat yang dikutip dari Liturgi Kebaktian Natal 25 Desember 2015 (Ajakan Beribadah). Kebaktian Natal di Jemaat Gunung Sinai Naikolan dipimpin oleh pelayan tamu, Pdt. Jodi Nenobais-Kebang, S.Th. dari Jemaat Betlehem Oesapa Barat-Klasis Kupang Tengah. Pembacaan Firman Tuhan terambil dari Kitab Kejadian 9:12-17Perjanjian Allah dengan Nuh” dan Injil Lukas 2:8-20Gembala-gembala.”

Mengawali khotbahnya, Pdt. Jodi Nenobais-Kebang, S.Th. menyoroti tentang semarak perayaan Natal yang cenderung telah menggeser makna Natal yang sebenarnya yakni kesedehanaan. Natal saat ini lebih bersifat ekonomis; mencari keuntungan daripada hidup dalam kebersamaan.

……………………………………………………….

Dalam Kejadian 9:1-17, simbol pelangi yang menjadi tanda kehidupan yang baru/pembaharuan ciptaan Allah. Harapan hidup yang baru juga hadir dalam Yesus Kristus. Harapan hidup baru dimulai dari keluarga, karena Yesus juga lahir dari sebuah keluarga. Yesus lahir memabawa sukacita dan kelepasan.

……………………………………………………….

Tema di atas mengajak kita untuk hidup bersama sebagai keluarga Allah. Untuk mewujudkannya, kita memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut:

  1. Melakukan teladan Yesus dengan cara mengembangkan hidup sederhana, peduli satu dengan yang lain, tidak serakah dan tidak egois.
  2. Hidup damai, rukun, adil, bahagia dalam keanekaragaman sebagai keluarga Allah walaupun adanya tantangan berupa kesenjangan dan perbedaan yang bisa menjadi faktor penghambat.
  3. Hidup dalam kasih; kita merayakan Natal karena kasih Allah yang begitu besar kepada kita. Oleh sebab itu, kita juga harus hidup dalam kasih terhadap sesama, dan rela berkorban demi kebaikan orang lain.
  4. Menjaga keutuhan ciptaan Allah dengan memelihara kerukunan hidup dengan Allah, sesama dan lingkungan (lihat Sub Tema).


Mengakhiri khotbahnya, Pdt. Jodi Nenobais-Kebang, S.Th. menekankan behwa merayakan Natal bukan sekedar merayakan sukacita, melainkan melakukan tindakan nyata untuk memelihara keutuhan ciptaan dan memelihara kerukunan hidup.

Kebaktian Natal 25 Desember 2015 di Jemaat Gunung Sinai Naikolan juga diisi dengan permainan musik dari grup “Kolaborasi Musik Anak Jemaat Betlehem Oesapa Barat”.



Selamat merayakan Natal 25 Desember 2015! Tuhan Yesus berkati!

Kamis, 24 Desember 2015

Panggilan Beribadah, Madah Syukur & Penyalaan Lilin Natal

(Liturgi Kebaktian Malam Natal 24 Desember 2015 di Jemaat Gunung Sinai Naikolan-Rayon IV-Klasis Kota Kupang)

Panggilan Beribadah

Banyak peristiwa telah dilewati sepanjang tahung 2015 hingga kita tiba di malam persiapan perayaan Natal. Banyak pengalaman dirasakan, bahagia dan derita silih berganti…, sukses dan gagal datang berulang…, kadang tersenyum sedetik…kemudian berlalu. Mala mini sejenak kita berkumpul melepaskan beban berat yang menekan dengan sejumlah harapan indah untuk malam Natal ini bermakna…untuk bersama kita beribadah dalam sujud untuk mendengar cerita cinta Allah…yaitu saat Allah datang menjumpai manusia dalam Natal Kristus Yesus. Minggu-minggu persiapan dalam penantian masa Advent telah kita lalui dan mala mini kita beribadah untuk mengaminkan: Kemiliaan Hanya Bagi ALLAH Yang Telah Menyelamatkan Ciptaan-Nya… [Dibacakan oleh Penatua 1]

(Penatua 2 menuju Altar menyalakan sebuah lilin dan mempersilahkan jemaat menyanyi dari Gita Bakti 127:5 “SATU LILIN DINYALAKAN”)

Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagiku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala (Mikha 5:1). [Dibacakan oleh Anak 1]

Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel (Yesaya 7:14). [Dibacakan oleh Anak 2]

Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud (Lukas 2:11). Sang Juruselamat yang dinantikan telah lahir; datang dalam kesederhanaan dan keprihatinan namun penuh kemuliaan. Marilah kita sama-sama datang memuji Dia, mengagungkan Dia serta menyembah Dia dalam Roh dan kebenaran. [Dibacakan oleh Pemuda 1]

Madah Syukur

Pelayan:
Terpujilah ALLAH yang memberi kelepasan bagi kita. Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud hamba-Nya itu.

Jemaat:
Seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala, oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus.

Pelayan:
Untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita.

Jemaat:
Untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham bapa leluhur kita.

Pelayan:
Bahwa Ia mengaruniai kita, supaya kita terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita.

Jemaat:
Dan Yohanes nabi ALLAH yang mahatinggi telah berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya, untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa.

Pelayan:
Oleh rahmat dan belas kasihan dari ALLAH kita dengan mana Ia melawat kita. Surya pagi dari tempat yang tinggi, untuk menyinari kita yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut, untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera.

Pelayan & Jemaat:
Haleluyah

                (Menyanyikan KJ 101:1 “ALAM RAYA BERKUMANDANG”)


Penyalaan Lilin Natal

Pelayan:
Marilah kita menghayati makna Natal yang ditandai dengan penyalaan lilin sebagai simbol terang dunia. Dan marilah kita menjadikan Yesus sebagai pusat penyambutan perayaan Natal kita malam ini. Hayatilah Natal Yesus Kristus; bahwa Tuhan kita telah datang ke dalam dunia ini.

Ia lahir di kandang Betlehem, dalam sejarah manusia, disaksikan oleh orang-orang percaya. Bila kita memperingati kelahiran-Nya, kita tidak hanya membayangkan Dia sebagai bayi kecil yang dibaringkan di atas palungan hewan, melainkan juga menghayati makna kedatangan-Nya bagi kehidupan umat manusia dari zaman ke zaman.

(Instrumen lagu KAU PENEBUS DOSA….sementara itu Pelayan, Penatua, Diaken, Pengajar, Calon Vikaris, Bapak, Ibu, Pemuda, Anak, Koster, dan perwakilan lainnya menuju ke pohon Natal untuk membakar lilin Natal)

Pelayan:
Menghayati Natal di zaman ini adalah juga menghayati bagaimana Yesus senantiasa hendak membaharui hidup dan kerja kita. Penyalaan lilin Natal adalah tindakan yang berisi pesan bahwa Tuhan Yesus datang menerangi dunia ini. (Menyalakan lilin Natal)

Penatua:
Kedatangan-Nya menerangi hati kita yang seringkali dikuasai kegelapan. (Menyalakan lilin Natal)

Diaken:
Membawa amanat tentang Kristus yang berkorban untuk manusia. (Menyalakan lilin Natal)

Pengajar:
Kami menyalakan lilin sukacita, terang ini adalah abadi seperti Yesus yang bercahaya abadi dalam kekekalan. (Menyalakan lilin Natal)

Bapak:
Kami mau menjadi terang di kegelapan dunia seperti terang-Mu, ya Yesus. (Menyalakan lilin Natal)

Ibu:
Tak cukup sukacita untuk-Mu, ya Yesus, kami persembahkan hati yang redup. (Menyalakan lilin Natal)

Pemuda:
Kami percaya terang-Mu akan mengaruniakan hati yang baru. (Menyalakan lilin Natal)

Anak:
Hanya dengan terang kita menjadi berbeda, kita adalah lilin Natal yang tak boleh padam karena malam. Mari kita nyalakan api cinta Kristus sambil mengingat: Terang yang sesungguhnya sedang datang ke dalam dunia. (Menyalakan lilin Natal)

Koster:
Bangkitlah dan menjadi terang…..supaya terang itu bercahaya dalam kegelapan. (Menyalakan lilin Natal)

Cavik:
Terang itu menuntun setiap orang di jalan yang benar. (Menyalakan lilin Natal)

(Jemaat menyanyikan KJ 92:1-3 “MALAM KUDUS”)



“Selamat merayakan Natal 25 December 2015!”

“Hidup Bersama Sebagai Keluarga Allah” (Kebaktian Malam Natal 2015)

“Hidup Bersama Sebagai Keluarga Allah” adalah tema Adven dan Natal 2015 yang ditetapkan oleh Majelis Klasis Kota Kupang Rayon 4, dengan sub tema: “Natal Memotivasi Kita Untuk Memelihara Kerukunanan Hidup ALLAH, Sesama Dan Lingkungan”.

Kebaktian malam Natal, Kamis, 24 Desember 2015 di Jemaat Gunung Sinai Naikolan dipimpin oleh Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol. berlangsung khusuk dan hikmat. Pembacaan Firman Tuhan terambil dari Lukas2:1-14 di bawah judul “Kelahiran Yesus” dan “Gembala-gembala”.

Bayi Yesus adalah wujud perjumpaan dengan Allah. Melalui bayi Yesus Allah turun dan berjumpa dengan manusia. Melihat keadaan masyarakat pada saat itu, kelahiran Yesus bukan semata-mata hanya untuk kepentingan rohani seperti yang kita pahami selama ini, melainkan juga untuk kepentingan dunia yang lagi tertekan.

Berita Natal, menurut Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol adalah berita Allah yang berbelas kasih kepada umat manusia dan/atau dunia. Melalui Natal kita dipanggil bukan saja untuk menerima belas kasih Allah tetapi juga memberi belas kasih Allah kepada sesama kita.

Kebaktian malam Natal yang berlangsung hikmat ini juga diisi dengan persembahan puji-pujian solo, duet, dan vocal goup



“Selamat Merayakan Natal 25 Desember 2015!”

Minggu, 13 Desember 2015

Peneguhan Penatua, Diaken dan Pengajar JGSN Masa Bakti 2016-2019

Peneguhan Penatua, Diaken & Pengajar JGSN Periode 2016-2019

Peneguhan Penatua, Diaken dan Pengajar Jemaat Gunung Sinai Naikolan masa bakti 2016-2019 dilaksanankan pada Minggu, 13 Desember 2015 pada Kebaktian Utama Minggu/Minggu Adven ke-3. Pada kesempatan Kebaktian yang dipimpin oleh Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol. ini, telah diteguhkan dan diperhadpkan kepada jemaat 99 orang Majelis Jemaat dari 6 Rayon Jemaat Gunung Sinai Naikolan yang terdiri dari 49 Penatua, 48 Diaken dan 2 Pengajar.

Peneguhan Penatua, Diaken dan Pengajar di Jemaat Gunung Sinai Naikolan ini merupakan peneguhan periode ke-2 sejak pemandirian jemaat pada 31 Mei 2009 silam. Masing-masing mengemban panggilan dan tugas pelayanan yang berbeda-beda sesuai dengan jabatan disandang. Berdasarkan Formulir Peneguhan Penatua, Diaken dan Pengajar yang dibacakan oleh pelayan adalah sebagai berikut:

“…………………………………… Allah berkehendak memanggil dan menghimpun dari bangsa manusia yang binasa, satu persekutuan yang kudus yaitu gereja-Nya, untuk memberitakan karya keselamatan Allah. Sebagaimana yang dituliskan di dalam Alkitab: ……kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib. Dan untuk membangun geraja-Nya, Ia juga memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar untuk melengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus.

“Dari kesaksian Alkitab, kita membaca bahwa di samping gembala-gembala dan pengajar-pengajar, ada Penatua dan Diaken sebagai pelayan di dalam gereja. Mereka mempunyai jabatan yang sama, kecuali tugasnya yang berbeda.

Para Penatua bertugas:
  1. Bersama-sama dengan Pendeta melaksanakan Panca Pelayanan.
  2. Melayani dalam gereja bersama Pendeta-pendeta, Diaken-diaken dan Pengajar-pengajar untuk memelihara kehidupan rohani jemaat, dan sebagai pemimpin dari Gereja Tuhan.
  3. Membantu Pendeta-pendeta dalam tugas pengembalaan jemaat, supaya jemaat mendapat penghiburan dan dibangun di dalam Kristus.
  4. Bersama-sama dengan Pendeta, para Diaken dan Pengajar menjalankan pemerintahan dalam Gereja untuk menghindari kelaliman dan penyalahgunaan kuasa. Karena itu Pendeta, Penatua, Diaken dan Pengajar merupakan suatu perhimpunan yang disebut: Majelis Jemaat. Bersama-sama dengan Pendeta memelihara kehidupan yang tertib di dalam gereja.
  5. Membantu Pendeta dengan rasa tanggungjawab tentang tugas pemberitaan, karena itu para Penatua harus menyelidiki Alkitab dan bertekun di dalam percaya.


                Jabatan Diaken…………..penjelasan singkat dari Alkitab, tertulis dalam Kisah Para Rasul 6:2-7……….tugas sebagai Diaken:
  1. Bersama-sama dengan Pendeta melaksanakan Panca Pelayanan.
  2. Melayani meja Tuhan dengan setia.
  3. Menolong, mendoakan dan merawat orang sakit.
  4. Memberikan penghiburan bagi orang-orang yang berdukacita.
  5. Melayani diakonia bagi orang miskin, para janda dan duda, serta anak-anak yatim-piatu.
  6. Menolong orang-orang yang menderita.
  7. Menjadi penganjur yang baik bagi segenap umat.


                Jabatan Pengajar………………penjelasan singkat dari Alkitab, dalam Efesus 4:11-15, …………tugas sebagai Pengajar:
  1. Bersama-sama dengan Pendeta melaksanakan Panca Pelayanan.
  2. Mengorganisasikan pelayanan pengajaran dalam jemaat.
  3. Melaksanakan pengajaran Iman Kristen bagi anggota sidi dan kelompok Kategorial-Fungsional.
  4. Bersama pendeta mempersiapkan dan membahas bahan-bahan pengajaran bagi anggota jemaat terutama untuk PAR dan Katekisasi.” (Liturgi Minggu Adven Ketiga dan Peneguhan Penatua, Diaken dan Pengajar Masa Bakti Tahun 2016-2019 JGSN, Minggu, 13 Desember 2015).
Album Peneguhan Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan masa bakti 2016-2019:




“Selamat atas peneguhan Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan periode ke-2 (2016-2019)! Selamat melayani!”

Janji Keselamatan

Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol.

Kebaktian Utama Minggu merayakan Minggu Adven ke-3, Minggu, 13 Desember 2015 di Jemaat Gunung Sinai Naikolan  mengambil tema “Jalan Keselamatan”. Kebaktian yang dipimpin oleh Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol. juga dilakukan peneguhan terhadap 49 Penatua, 48 Diaken dan 2 Pengajar Jemaat Gunung Sinai Naikolan masa bakti 2016-2019.
               
Firman Tuhan terambil dari Kitab Perjanjian Lama: Zefanya 3:9-13Jalan Keselamatan”.
               
“Ada dua perkataan menarik dalam nats ini, yaitu “bibir lain” dan “bahu-membahu. Kedua perkataan itu berhubungan erat dengan kehidupan ibadah Israel yang merosot. Merosotnya kehidupan ibadah itu tidak lepas dari perilaku para pemeran andalan dalam kehidupan umat Allah, yaitu para pemuka, para hakim, para nabi dan imam (Zef. 3:3-4). Kepeloporan dan keteladanan tokoh-tokoh andalan itu merosot. Akibatnya bangsa Israel dihukum Tuhan dengan membuang mereka ke negeri asing, di tengah-tengah bangsa yang tidak mengenal Tuhan. Tetapi sesudah hukuman, Tuhan akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, sehingga mereka beribadah kepada Tuhan dengan bahu-membahu. Artinya, manusia akan dikuduskan sehingga berada dalam hubungan yang benar dengan Tuhan, dan hidup bersama dengan damai. Allah menggenapi rencana itu dalam Yesus Kristus, sehingga Gereja (persekutuan orang-orang percaya) disebut Israel baru.
               
Orang-orang percaya yang terhimpun dari berbagai latarbelakang (bahasa & budaya) bisa hidup bersama karena melalui Roh Kudus Allah telah memberikan bibir (bahasa) yang memampukan untuk saling mengerti, saling mendorong, saling membantu dalam membangun gereja sebagai tubuh Kristus. Kita patut mensyukuri karya besar Allah itu dengan cara memelihara apa yang telah dikerjakan Allah. Kita wujudkan syukur itu melalui fungsi dan peran kita masing-masing, baik sebagai warga jemaat maupun sebagai pejabat-pejabat pelayanan di dalam Gereja Tuhan.” (Warta Pelayanan JGSN 13 Desember 2015—Minggu Adven III).

“Selamat hari Minggu & Selamat merayakan Minggu Adven Ke3!”