JGSN Merayakan Adven Dan Natal 2014

Dalam rangka merayakan minggu-minggu Adven, Natal dan Akhir Tahun 2014 di Jemaat Gunung Sinai Naikolan, Tim Perayaan akan melaksanakan berbagai kegiatan. Tim Perayaan diketuai oleh Drs. Ady E. Mandala, M.Si....

JGSN Dalam Lensa dan Peristiwa 2013 (4): Pembentukan PAUD GSN 2013

PAUD GSN secara resmi mulai beroperasi sejak 16 Juli 2013 (Tahun Ajaran 2013-2014) dengan jumlah siswa 30 siswa.

Sidang Awal Tahun MJGSN (Sidang Lanjutan: Minggu, 2 Februari 2014

Sidang tersebut akhirnya berhasil menyelesaikan pembahasan dan penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Jemaat GSN.

JGSN Dalam Lensa dan Peristiwa 2013: Pembagunan Gedung Serba Guna JGSN

“Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan....."

Jemaat Gunung Sinai Naikolan

Jemaat Gunung Sinai Naikolan (JGSN) adalah jemaat yang berada dalam lingkup pelayanan Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Rayon IV Klasis Kota Kupang.

Minggu, 25 Januari 2015

Dipanggil Untuk Mengikut Yesus

Cavik Messakh Mangngi, S.Th

Kebaktian Utama Minggu, 25 Januari 2015, di Jemaat Gunung Sinai Naikolan dipimpin oleh Cavik Messakh Mangngi, S.Th. Kebaktian Utama Minggu kali ini mengambil tema: “Dipanggil Untuk Mengikut Yesus!” sesuai dengan bacaan Firman Tuhan yang terambil dari Kitab Perjanjian Baru, Markus 1:14-20 di bawah judul “Yesus tampil di Galilea” dan “Yesus memanggil murid murid yangpertama”.

Kebaktian berlangsung menggunakan Liturgi Model 2, dengan puji-pujian yang terambil dari himpunan Nyanyikanlah Kidung Baru (NKB): NKB 6:1 & 4 (Buka), NKB 35:1 & 3  (setelah Nats Pembimbing), NKB 199 & 133:1 (Persembahan), dan NKB 184:1 & 2 (Pengutusan). Majelis yang bertugas adalah Majelis Jemaat Rayon 1.

Cavik Messakh Mangngi, S.Th, dalam khotbahnya menekankan tentang pentingnya merenungkan panggilan Yesus di dalam kehidupan kekritenan kita sebagai murid Yesus. Pertobatan sebagai perubahan hidup secara menyeluruh dari kegelapan (kebinasaan) menuju terang (keselamatan) merupakan kata kunci dari panggilan tersebut.

Secara harafiah mengikut Yesus berarti berjalan mengikuti Yesus dari belakang. Sesungguhnya mengikut Yesus memiliki arti yang sangat mendalam.

Mengikut Yesus berarti belajar dan berlatih terus menerus untuk menyesuaikan keinginan, kehendak kita dengan kehendak Yesus. Belajar untuk mengenal mengikuti pola hidup dan sikap Yesus. Bukan memaksa Yesus untuk untuk mengikuti keinginan kita.

Dengan kata lain, mengikut Yesus berarti menyerahkan semua pikiran, perasaan, dan rencana kita pada Tuhan. Tidak ada hal yang kita sembunyikan atau rahasiakan di hadapan hadirat-Nya.

Mengikut Yesus berarti belajar terus menerus untuk mengikatkan diri kita secara utuh pada Yesus dan kehendak-Nya.

Mengikut Yesus berarti bersedia membuang semua yang melekat, atau mengikat diri dan hidup kita. Mungkin kita terlalu dikuasai atau diikat oleh keinginan-keinginan untuk memiliki barang dunia ini atau mungkin dikuasai oleh kebiasaan-kebiasaan yang merusak diri kita sendiri. Karena itu, kita mesti belajar untuk meninggalkan semua itu, demi Yesus (Renungan—Warta Pelayanan JGSN, Minggu, 25 Januari 2015).

Senin, 19 Januari 2015

Jangan Takut!

Pdt. Elis Radja Ga, S.Th.

Kebaktian Utama Minggu, 18 Januari 2015, di Jemaat Gunung Sinai Naikolan dipimpin oleh Pdt. Elis Radja Ga, S.Th (Pendeta Jemaat Pniel Oebobo). Kebaktian Utama Minggu kali ini mengambil tema: “Jangan takut!” sesuai dengan bacaan Firman Tuhan yang terambil dari Kitab Perjanjian Lama, Keluaran14:1-14 di bawah judul “Firaun bertindak untuk penghabisan kali”.

Kebaktian berlangsung menggunakan Liturgi Model 1, dengan puji-pujian yang terambil dari himpunan Pelengkap Kidung Jemaat: PKJ 17:1-2 (Buka), PKJ 58:1-2 (setelah Nats Pembimbing), PKJ 146 & PKJ 150:1 (Persembahan), dan PKJ 281:1, 3 (Pengutusan). Majelis yang bertugas adalah Majelis Jemaat Rayon 6.

Pdt. Elis Radja Ga, S.Th, mengawali khotbahnya dengan sebuah kilas balik perjalanan kehidupan dan peristiwa yang terjadi di akhir tahun 2014 lalu dan di awal tahun 2015 yang baru memasuki hari ke-18 (termasuk suasana Natal dan Tahun baru) yang masih segar di dalam ingatan kita.

“Tragedi Air Asia di akhir tahun yang menyebabkan seluruh penumpang dan awak pesawat meninggal dunia tentu membuat kita takut dan trauma untuk melakukan perjalanan udara. Calon tunggal Kapolri yang tersandera kasus kasus korupsi tentu membuat ketakutan tersendiri terhadap eskalasi perpolitikan di Indonesia. Penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan oleh pemerintah tentu memberikan kegembiraan tersendiri.”

Hidup manusia berada di antara tantangan dan kesempatan. Hidup bukanlah keadaan yang diam/statis, tetapi sebuah proses yang bergerak dari masa ke masa; masa lalu ke masa sekarang, dan dari masa sekarang ke masa depan. Proses ini tentu menghadirkan berbagai dinamika dalam hidup baik senang atau gembira, rasa takut dan sebagainya.

Pembacaan Firman Tuhan kali ini mengisahkan tentang keadaan yang dihadapi oleh bangsa Israel yang tidak saja takut tetapi juga melakukan protes kepada Musa. Ketakutan membawa cara pandang Iman yang baru.

  1. Ketakutan menyebabkan Kehabisan Akal. Kita tidak tahu apa yang harus diperbuat dalam situasi-situasi sulit. Tuhan mempunyai maksud dan tujuan membawa kita ke dalam suasana kehabisan akal/kebuntuan. Maksud dan tujuan Allah adalah memperlihatkan kuasa dan kemuliaan-Nya kepada kita dan kepada orang lain, agar semua orang bisa melihat kasih Allah saat mengeluarkan kita dari masalah/kebuntuan.
  2. Ketakutan adalah Akses Terbaik untuk Beriman. Rasa takut adalah hal yang wajar, tetapi bisa menyebabkan kita lemah, kalah sebelum bertanding, semangat dan tidak berdaya, stress, depresi, putus asa, kehilangan akal sehat, dan bahkan memprotes Tuhan dan/atau tidak percaya kepada Tuhan atau melupakan Tuhan. Kita suka memprotes maksud dan rencana Tuhan tanpa melihat kebaikan Tuhan.
  3. Allah selalu Bertindak Tepat Pada Waktunya. Saat kita berada dalam pergumulan yang berat, tidak ada siapa-siapa yang menemani dan mengerti. Namun demikian, kita tidak sendirian dalam situasi/masa-masa sukar. Kita harus mengandalkan Tuhan dalam setiap perkara, dan bergantung pada Tuhan dalam segala situasi. Saat kita mengangkat tangan kepada Tuhan maka Allah akan turun tangan untuk bertindak dan menolong kita tepat pada waktunya.

Di akhir khotbahnya, Pdt. Elis Radja Ga, S.Th menekankan bahwa memasuki/menjalani tahun 2015, tentu kita juga memiliki rasa takut, tetapi Firman Tuhan mengingatkan kita (ayat 14) bahwa Tuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja. Kita harus tetap mengandalkan Tuhan dalam setiap perkara. Mengandalkan kekuatan sendiri atau kekuatan manusia adalah sia-sia.

“Jangan takut menghadapi berbagai kesulitan, masalah dan/atau tantangan! Melangkah dalam Iman!”  

Renungan Keluaran 14:9-14 (Warta Pelayanan JGSN, Minggu, 18 Januari 2015)

Sabtu, 17 Januari 2015

Syukuran Natal & Tahun Baru PAUD Jemaat Gunung Sinai Naikolan

Prosesi Penyalaan Lilin Natal & Pengucapan Nats

Syukuran Natal dan Tahun Baru PAUD Jemaat Gunung Sinai Naikolan (PAUD JGSN) berlangsung pada Kamis, 15 Januari 2015 bertempat di Gedung Serba Guna Jemaat Gunung Sinai Naikolan.

Syukuran Natal dan Tahun Baru yang dihadiri oleh Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol (Pelindung-Penasehat PAUD JGSN), Drs. Ady E. Mandala, M.Si (Pembina PAUD JGSN), Ibunda Maria M. Netti-Nge (Pengelola PAUD JGSN), Guru-guru dan segenap orangtua murid ini mengusung dua tema pokok, yaitu:
  1. Hormatilah orangtua dan gurumu, maka kamu akan diberkati Tuhan.
  2. Terus belajar dan bermain secara kreatif karena Tuhan menyediakan masa depan yang cerah.
Kanan ke kiri: Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol, Drs. Ady E. Mandala, M.Si, & Orangtua murid

Acara syukuran yang dipandu oleh Cavik. Welly Oematan, S.Th ini dimeriahkan dengan sejumlah aksi dan kreasi mengagumkan yang ditampilkan sendiri oleh anak-anak PAUD JGSN. Persembahan nyanyian, tarian, pengucapan puisi, peragaan fragmen Natal dan doa yang dibawakan dengan apik oleh anak-anak usia dini ini.

“PAUD JGSN!”

“Yes! Oke!”

Demikian yel-yel PAUD JGSN yang diteriakkan oleh anak-anak PAUD di awal acara sesaat setelah acara syukuran dimulai, dan dilanjutkan dengan doa pembukaan syukuran oleh Cavik. Messakh Mangngi, S.Th. Sesi Sukacita Natal diisi dengan pertunjukan tarian “Sambut Sang Raja”, pengucapan puisi berjudul “November” oleh Sefanya Aquila Lassa, dan nyanyian bersama “Hai Dunia Gembiralah”.

PAUD JGSN Membawakan Puji-pujian Natal
Puncak acara Syukuran Natal dan Tahun Baru berupa prosesi Penyalaan Lilin Natal yang juga dilakukan oleh anak-anak PAUD yang disertai dengan pengucapan Nats-Nats Alkitab (Firman Tuhan) yang berhubungan dengan Natal atau Kelahiran Yesus Kristus. Acara juga diselingi dengan pujian solo “Lihat Bintang Timur Bersinar” oleh Imelda Neonane sebelum masuk pada peragaan Fragmen Natal “Hadiah Yang Kekal”. Sebuah judul puisi “Lonceng Natal dan Lagu” dibawakan oleh Mario Makandolu sebelum masuk dalam Persembahan Syukur. Persembahan syukur dilakukan dengan iringan pujian “Di Doa Ibuku” yang dinyanyikan/dipandu oleh Niken Nenoliu.
Guru-guru PAUD JGSN
Doa Syukur Natal dan Tahun Baru dan Doa Penutup dibawakan oleh Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol. Di penghujung acara, sebuah tarian “O Holy Night” kembali dibawakan dan pujian bersama “Selamat Hari Natal dan Tahun Baru” menutup acara Syukuran Natal dan Tahun Baru Paud JGSN. (Lihat Foto selengkapnya: Syukuran Natal & Tahun Baru PAUD JGSN!)

Senin, 12 Januari 2015

Pembubaran Tim Perayaan Adven & Natal Tahun 2014


Rapat pembubaran Tim Perayaan Adven & Natal Tahun 2014 dilaksanakan pada Minggu, 11 Januari 2015 seusai Kebaktian Utama Minggu. Rapat yang dipimpin oleh Ketua Tim Perayaan, Drs. Ady E. Mandala, M.Si. dihadiri oleh Ketua Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan, Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol, dan segenap anggota Tim Perayaan.

Dalam sapaan awalnya, Ketua Tim Perayaan menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas partisipasi seluruh anggota yang telah berupaya dan bekerjasama menyukseskan kegiatan dalam rangka merayakan Adven & Natal Tahun 2014, walaupun masih saja terdapat kritik di sana-sini terhadap hasil kerja Tim Perayaan Advent dan Natal ini.

“Makasi no’uk (terima kasih banyak) kepada teman-teman tim perayaan yang sudah berpartisipasi menyukseskan kegiatan perayaan Adven & Natal Tahun 2014 di Jemaat Gunung Sinai Naikolan.”

Apresiasi yang tinggi juga disampaikan kepada anggota tim yang ditunjuk secara khusus yang telah berupaya mencari dana melalui proposal, dan kerja cepat anggota tim yang sanggup bekerja hanya dalam kurun waktu kurang lebih 2-3 minggu untuk menunjang kegiatan perayaan dimaksud.

 “Makasi no’uk juga saya sampaikan kepada semua yang telah ditugaskan secara khusus untuk menjalankan proposal: bpk. Yans Koliham, bpk Ronis Halundaka, bpk. Gab Mau, bpk. Ronald Bulan, bpk. Aleks Tasuib, bpk. Etja Lapenangga, bpk. Natan Malaikal, bpk. Natan Lapenangga, bpk. Soni Tanau, bpk. Alex Lumba, bpk. Sti Nenotek, bpk. Ferdi Momay, bpk. Domi Mau, dan bpk. Lukas Talas.”

Pada kesempatan yang sama, Ketua Tim juga menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada seluruh anggota Tim Perayaan jika ada kesalahan yang telah dibuat baik sengaja maupun tidak disengaja.

Ketua Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan, Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol, dalam sambutannya sangat mengapresiasi upaya dan hasil kerja Tim Perayaan yang dapat melaksanakan semua rencana kegiatan yang telah ditetapkan dengan baik. Di akhir sambutannya sebelum membubarkan secara resmi Tim Perayaan Adven & Natal Tahun 2014, Ketua Majelis JGSN juga menkeankan bahwa seluruh anggota yang terpilih dan tergabung dalam Tim Perayaan adalah orang-orang yang sangat berharga di mata Tuhan.

“Terima kasih kepada Tim Perayaan yang telah telah melaksanakan tugas yang diemban dengan sebaik-baiknya. Memang tidak mudah karena tim harus berusaha dalam kurun waktu yang sangat singkat. Tapi itu menunjukkan bahwa semua yang terlibat begitu berharga di mata Tuhan. Orang yang berharga di mata Tuhan akan selalu dipilih oleh Tuhan untuk melaksanakan pelayanan bagi kemuliaan nama-Nya. Kita yang berharga di mata Tuhan sudah tentu tidak akan menolak tugas dan tanggungjawab yang harus dikerjakan untuk kemuliaan nama Tuhan.” 

Berikut ini adalah hasil yang dicapai oleh Tim Perayaan Adven & Natal Tahun 2014:

  1. Terlaksananya Bhakti Sosial (Bakso) di 6 Rayon terutama di jalan dan gang strategis pemukiman jemaat serta di kompleks Rumah Kebaktian JGSN dengan melibatkan segenap jemaat, jemaat tetangga dan RT/RW setempat. (Lihat Foto – Rayon 1, Rayon 2, Rayon 3, Rayon 4, Rayon 5 & Rayon 6! Baca: Berita).
  2. Terpajangnya Palungan Yesus Kristus Sang Juruselamat Dunia di tempat-tempat strategis setiap rayon dengan menonjolkan nilai-nilai keteladanan Yesus, seperti: kerendahan hati, kesederhanaan, ketulusan, keikhlasan, kerelaan untuk menderita dan berkorban demi keselamatan dunia dan umat manusia. Kegiatan ini diawali dengan sharing pendapat bersama tentang makna palungan dan diakhiri dengan doa bersama. (Lihat Foto – Rayon 1, Rayon 2, Rayon 3, Rayon 4, Rayon 5 & Rayon6! Baca: Perkunjungan Palungan di Rayon-rayon JGSN).
  3. Terselenggaranya Lomba Pujian Solo; JGSN Bermazmur selama 2 hari yang diikuti jemaat dengan kategori usia 17-50 tahun sebanyak 20 orang. Lagu wajib untuk babak penyisihan adalah KJ 76 “Kau Yang Lama Dinantikan”, dan lagu wajib untuk babak final adalah KJ 100 “Muliakanlah”. Lagu-lagu pilihan terdiri dari: KJ 99:1 “Gita Sorga Bergema”, KJ 105:1 “Ya Anak Kecil”, KJ 109:1“Hai Mari Berhimpun”, KJ 120:1 “Hai Siarkan Di Gunung”, dan KJ 127:1 “Kandang Domba Itu Rumah-Nya”. Lomba dimaksud dinilai oleh Dewan Juri, atas nama: 1) Pdt. E. V. Manu-Nalle, S.Th, 2) Pdt. H. A. Abineno, SM.Th, S.Pd, M.Pd.K, dan 3) Bpk. Maxi Saik dengan hasil sebagai berikut: Juara I: Delila Pasutan dengan perolehan nilai 2.700, Juara II: Julia Y. Halundaka dengan perolehan nilai 2.695, Juara III: Sonia Talas dengan perolehan nilai 2.690, Juara Harapan I: Gabriel Mau dengan perolehan nilai 2.683, Juara Harapan II: Frindi de Yesus dengan perolehan nilai 2.676, dan Juara Harapan III: Yuens Lada-Nenobahan dengan perolehan nilai 2.669. (Lihat Foto – Hari Pertama, Hari Kedua, Para Peserta & Juara! Baca berita: Lomba Pujian Solo Advent & Natal 2014, Pemenang Lomba JGSN Bermazmur).
  4. Terwujudnya Pelayanan Kasih (Diakonia 2014) kepada 67 orang penerima dari Rayon 1-6. Kegiatan ini diawali dengan ibadah Bersama dan dilanjutkan dengan pemberian sejumlah bingkisan kasih dan uang sebesar Rp.200.000,- untuk masing-masing penerima. (Lihat Foto – Rayon 1 & 2, Rayon 3 & 4, Rayon 5 & 6!).

Laporan Tim Perayaan Adven & Natal Tahun 2014:

Minggu, 11 Januari 2015

Engkau Berharga Di Mata-Ku

Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol.

Kebaktian Utama Minggu, 11 Januari 2015, di Jemaat Gunung Sinai Naikolan dipimpin oleh Ketua Majelis Jemaat GSN, Pdt. Ch. S, V. Lada-Messakh, S.Si.Teol. Kebaktian Utama Minggu kali ini mengambil tema: “Engkau Berharga Di Mata-Ku” sesuai dengan bacaan Firman Tuhan yang terambil dari kitab Perjanjian Lama, Yesaya 43:1-7Allah adalah satu-satunya penebus.

Kebaktian berlangsung menggunakan Liturgi Model 1, dengan puji-pujian yang terambil dari himpunan Pelengkap Kidung Jemaat: PKJ 17:1-2 (Buka), PKJ 58:1-2 (setelah Nats Pembimbing), PKJ 146 & PKJ 150:1 (Persembahan), dan PKJ 281:1, 3 (Pengutusan). Majelis yang bertugas adalah Majelis Jemaat Rayon 5.

Renungan (Warta Pelayanan JGSN, Minggu, 11 Januari 2015):

Betapa indah dan dalamnya Allah melukiskan diri-Nya dan sikap-Nya kepada umat-Nya dalam bagian ini. “Akulah Tuhan Allahmu, yang Mahakuasa, Allah Israel, Juruselamatku.”

Tuhan Allah Israel itu tidaklah sekedar menciptakan dan membentuk Israel. Ia juga yang memanggil Israel dan telah menebus mereka dari kesalahan fatal yang mengakibatkan mereka hancur. Kesalahan yang dilakukan Israel tidak lagi diingat Allah. Pelanggaran Israel telah dihapus dan Allah mengangkat lagi mereka menjadi harta yang berharga. Allah mengingatkan Israel bahwa umat kepunyaan-Nya, Israel sedemikian berharga di mata Tuhan, mulia dan berharga bagi Tuhan. Tuhan sungguh-sungguh mengasihi umat-Nya.

Tindakan penyelamatan ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak hanya mencipta umat-Nya, tetapi juga menebus dan menyelamatkan umat-Nya melalui penyertaan-Nya. Israel adalah milik-Nya. Seperti orangtua yang tidak memutuskan hubungan dengan anaknya karena anak itu melakukan kesalahan. Demikian pula Allah memperhatikan kita umat-Nya. Meski kita sering membuat Ia marah karena perbuatan dosa kita, kasih-Nya tidak berubah.

“Selamat hari Minggu! Selamat menyongsong Minggu-minggu Epifania! Tuhan Yesus Berkati!” 

Minggu, 04 Januari 2015

Bintang Dari Allah Yakni Firman Allah Yang Menjadi Terang

Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol

Kebaktian Utama Minggu, 4 Januari 2015, di Jemaat Gunung Sinai Naikolan dipimpin oleh Ketua Majelis Jemaat GSN, Pdt. Ch. S, V. Lada-Messakh, S.Si.Teol. Kebaktian Utama Minggu kali ini mengambil tema: “Bintang Dari Allah Yang Menjadi Terang” sesuai dengan bacaan Firman Tuhan yang terambil dari Injil Matius 2:1-12Orang-orang Majus dari Timur”. Kebaktian berlangsung dengan menggunakan Liturgi Model 2.

Bintang telah menjadi pedoman bagi orang-orang majus untuk mencari seorang raja. Bintang itu menunjuk pada seorang Raja Besar yaitu Yesus Kristus yang telah lahir. Sebagaimana para majus, saat inipun kita dituntun oleh “Bintang” dari Allah yakni Firman Allah yang menjadi terang bagi kehidupan kita.

Raja Herodes yang berkuasa saat itu beserta seluruh Yerusalem terkejut mendengar tentang berita kelahiran raja orang Yahudi yang disampaikan oleh orang-orang majus tersebut. Ahli Taurat dan Herodes tidak mengetahui tentang kelahiran tersebut yang sebenarnya telah dinubuatkan di dalam kitab para nabi. Ini menunjukkan bahwa orang-orang yang sombong, angkuh dan merasa diri berkuasa telah menjadi buta. Padahal ada tertulis:

“Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israe1.” (Matius 2:6)

Orang majus datang dan sujud menyembah bayi Yesus yang baru lahir dan kemudian memepersembahkan persembahan-persembahan mereka berupa emas, kemenyan, dan mur (ayat 11). Emas adalah logam mulia sebagai lambang persembahan kepada seorang raja. Kemenyan adalah minyak sebagai simbol persembahan kepada seorang imam. Dan Mur adalah sejenis balsam sebagai tanda bahwa Yesus sebagai Mesias, penebus akan menderita.

Melalui khotbahnya pula, Pdt. Ch. S, V. Lada-Messakh, S.Si.Teol mengajak segenap Jemaat Gunung Sinai Naikolan untuk bisa menarik makna-makna yang tersirat di dalam bacaan Firman Tuhan di atas:
  1. Jangan bekerja sendiri atau bekerja sendiri-sendiri,
  2. Orang yang sibuk dengan dirinya sendiri akan terkejut/kaget ketika kuasa/kekuasaannya diambil oleh orang lain,
  3. Selalu memberikan persembahan dan syukur kepada Tuhan,
  4. Niat yang baik akan menghasilkan hasil yang baik pula, dan
  5. Sukses yang diperoleh tidak boleh membuat kita lupa kepada Tuhan.

“Apakah yang kita bawa kepada Yesus sebagai tanda sukacita?”

“Hati, jiwa, dan seluruh keberadaan hidup kita menjadi perseembahan yang terbaik!”

“Selamat hari Minggu! Selamat menyongsong Minggu-minggu Epifania! Tuhan Yesus Berkati!”  

Kamis, 01 Januari 2015

Kita Adalah Ciptaan Baru Di Dalam Kristus (Kebaktian Tahun Baru di JGSN)


Kebaktian Tahun Baru, Kamis, 1 Januari 2015 di Jemaat Gunung Sinai Naikolan dipimpin oleh Sekretaris Sinode GMIT, Pdt. Benyamin Naralulu, M.Th. Pada kebaktian kali ini Nats Pembimbing terambil dari: 2 Korintus5:17 dan pembacaan Firman Tuhan berdasrkan Ulangan 6:16-25 di bawah judul “Kasihkepada Allah adalah perintah yang utama”.

“Salam damai Tahun Baru bagi kita semua. Dalam sukacita ini marilah kita mengenang dalam benak, bagaimana Allah memelihara kehidupan kita sepanjang tahun 2014. Berbagai hal kita lewati, bermacam tantangan kita hadapi tetapi juga begitu banyak bahagia kita dapati.” (Sapaan awal oleh Majelis dalam Panggilan Beribadah).

Mengawali khotbahnya, Pdt. Benyamin Naralulu, M.Th. juga menyinggung tentang kesuksesan-kegagalan, pahit-manis kehidupan maupun suka-duka yang telah kita lewati di tahun 2014, dan di saat memasuki tahun yang baru, 2015. Ada 2 pertanyaan:

  1. Apa yang baru dalam menyambut tahun baru?
  2. Apa yang mesti kita lakukan di tahun yang baru?
VG. Lilin Kecil dari Jemaat Koinonia Kupang


Apa yang baru sehingga kita beribadah pada tahun baru ini? Menurut Pengkhotbah 1:9, “Apa yang pernah ada akan nada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari.”

Menurut Nats Pembimbing 2 Korintus 5:17, “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang”.

Apa yang baru di dalam Kristus?


  1. Tahun Baru akan menjadi bermakna jika itu ditempatkan di dalam Kristus, hadir dalam kesederhanaan, karena Yesus sendiri hadir dalam kesederhanaan.
  2. Yang ada di dalam Kristus harus solider/mau berbagi dengan orang lain, dan berbelas kasih dengan sesama.
  3. Karena kita berada dalam Kristus, maka mestinya perayaan tahun baru membawa damai kepada orang lain bukan teror.


Apa yang mesti kita lakukan di tahun yang baru?

“Janganlah kamu mencobai Tuhan, Allahmu, seperti kamu mencobai Dia di Masa.” (Ulangan 6:16). Kita harus selalu bersyukur; hidup dengan penuh ucapan syukur kepada Tuhan. Jangan sekali-kali mencobai atau melecehkan kasih setia Tuhan. “….siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”

“Selamat Tahun Baru 1 Januari 2015! Tuhan Yesus memberkati kita semua!”