Minggu, 27 Desember 2015

KUM 27 Desember & Persiapan Perjamuan Kudus

Cavik. Farida Kafolakari, S.Th.
Injil itu kekuatan Allah

Demikian tema pembacaan Sabda Allah pada Kebaktian Utama Minggu (27 Desember 2015) di Jemaat Gunung Sinai Naikolan yang terambil dari Roma 1:16-17, dengan Nats Pembimbing Mazmur 3:6. Kebaktian dipimpin oleh Cavik. Farida Kafolakari, S.Th.

Renungan:

Paulus benar-benar memiliki hasrat yang besar untuk memberitakan Injil karena ia tahu bahwa Injil itu adalah benar dan merupakan kebenaran Allah yang mutlak, kebenaran satu-satunya. Sehingga ia sangat terbeban untuk menyampaikan kepada orang Yahudi sebagai umat pilihan pada awalnya dan juga kepada orang di luar Yahudi sehingga orang-orang dapat paham bahwa keselamatan itu tersedia bagi seluruh umat yang mau mengenal dan percaya kepadanya.

Paulus tahu bahwa kebenaran itulah yang akan menyelamatkan sehingga ia tak perlu ragu dalam memberitakan Injil itu karena dalam keselamatan itu kekuatan Allah sajalah yang akan bekerja agar manusia itu mau menerima atau percaya kepada-Nya karena iman itu hanya berasal dari Allah, namun Allah juga menginginkan manusia agar meresponi iman yang diberikan itu dengan hidup dalam kekudusan. Sehingga benarlah pernyataan ini “orang benar akan hidup oleh iman”. Ya, hidup kekal bersama Kristus dengan iman kepada-Nya saja. Amin. (Warta Pelayanan JGSN, Minggu, 27 Desember 2015)

Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol.
Persiapan Diri

Dalam rangka merayakan Perjamuan Kudus Akhir Tahun pada Selasa, 29 Desember 2015, maka dilakukan Persiapan Diri melalui Persiapan Perjamuan Kudus pada Minggu, 27 Desember 2015.  Persiapan diri ini dilakukan agar Perjamuan Kudus yang akan kita rayakan itu menjadi berkat bagi kita, dan menguatkan iman kita. Sehubungan dengan itu, maka kita diharapkan untuk memeriksa diri sebelum mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus yang dikehendaki oleh Tuhan kita Yesus Kristus, dengan menimbang dalam hati kita hal-hal berikut ini:
  1. Hendaklah kita menyadari akan dosa dan kesesatan kita, dan merendahkan diri kita di hadapan Allah serta mencari kelepasan dari Allah saja.
  2. Hendaklah kita bertanya pada diri sendiri: Apakah kita percaya bahwa dosa kita telah diampuni oleh Yesus Kristus Tuhan kita, yang telah disalibkan dan mati, dan yang telah bangkit itu?
  3. Hendaklah kita memeriksa diri sendiri: Apakah kita berkehendak untuk menyatakan syukur yang benar kepada Allah, dan ingin hidup sebagai anak-anak Allah dalam seluruh kehidupan kita, dan mau mengasihi sesama kita dengan tulus hati?


Demikian tahapan Persiapan Diri (Tata Ibadah Persiapan Perjamuan) yang dibacakan oleh pelayan Tuhan, Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol. pada Kebaktian Persiapan Perjamuan, Minggu, 27 Desember 2015, pukul 17.00 wita di Jemaat Gunung Sinai Naikolan.

Nats Pembimbing terambil dari 1 Yohanes 1:3, 4, dan pembacaan Firman Tuhan terambil dari Yohanes ……

Menurut Yohanes, orang Kristen adalah orang yang sudah mengenal Allah. Pengenalan akan Allah dikategorikan menjadi dua: mengenal secara nalar dan mengenal secara bathin. Orang Kristen yang mengenal Allah secara nalar akan hanya memuaskan akal yang sesungguhnya tidak akan membuat seseorang menjadi lebih baik. Bukti jika seseorang sungguh-sungguh mengenal Allah adalah ketaatan, yang ada hubungan dengan kasih dan menuruti Firman. Orang Kristen yang mengenal Allah melalui proses bathin hanya membuat mereka jauh dari kenyataan hidup, hanya mementingkan hubungan pribadi dengan Allah tanpa memikirkan hubungan dengan sesama dan lingkungan. Hubungan dengan sesama menjadi renggang dan jauh, dan lingkungan menjadi asing. Padahal, hubungan pribadi dengan Allah/Kristus ditandai dengan hidup menurut pola hidup Kristus.




Selamat merayakan Natal 25 Desember 2015! Tuhan Yesus berkati!

1 comments:

  1. Berbagi article tentang Perjamuan Akhir di Milan di http://stenote-berkata.blogspot.hk/2018/03/milan-di-perjamuan-akhir.html
    Lihat juga video di youtube https://youtu.be/7G-Im8pb2i4

    BalasHapus