Senin, 19 Januari 2015

Jangan Takut!

Pdt. Elis Radja Ga, S.Th.

Kebaktian Utama Minggu, 18 Januari 2015, di Jemaat Gunung Sinai Naikolan dipimpin oleh Pdt. Elis Radja Ga, S.Th (Pendeta Jemaat Pniel Oebobo). Kebaktian Utama Minggu kali ini mengambil tema: “Jangan takut!” sesuai dengan bacaan Firman Tuhan yang terambil dari Kitab Perjanjian Lama, Keluaran14:1-14 di bawah judul “Firaun bertindak untuk penghabisan kali”.

Kebaktian berlangsung menggunakan Liturgi Model 1, dengan puji-pujian yang terambil dari himpunan Pelengkap Kidung Jemaat: PKJ 17:1-2 (Buka), PKJ 58:1-2 (setelah Nats Pembimbing), PKJ 146 & PKJ 150:1 (Persembahan), dan PKJ 281:1, 3 (Pengutusan). Majelis yang bertugas adalah Majelis Jemaat Rayon 6.

Pdt. Elis Radja Ga, S.Th, mengawali khotbahnya dengan sebuah kilas balik perjalanan kehidupan dan peristiwa yang terjadi di akhir tahun 2014 lalu dan di awal tahun 2015 yang baru memasuki hari ke-18 (termasuk suasana Natal dan Tahun baru) yang masih segar di dalam ingatan kita.

“Tragedi Air Asia di akhir tahun yang menyebabkan seluruh penumpang dan awak pesawat meninggal dunia tentu membuat kita takut dan trauma untuk melakukan perjalanan udara. Calon tunggal Kapolri yang tersandera kasus kasus korupsi tentu membuat ketakutan tersendiri terhadap eskalasi perpolitikan di Indonesia. Penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan oleh pemerintah tentu memberikan kegembiraan tersendiri.”

Hidup manusia berada di antara tantangan dan kesempatan. Hidup bukanlah keadaan yang diam/statis, tetapi sebuah proses yang bergerak dari masa ke masa; masa lalu ke masa sekarang, dan dari masa sekarang ke masa depan. Proses ini tentu menghadirkan berbagai dinamika dalam hidup baik senang atau gembira, rasa takut dan sebagainya.

Pembacaan Firman Tuhan kali ini mengisahkan tentang keadaan yang dihadapi oleh bangsa Israel yang tidak saja takut tetapi juga melakukan protes kepada Musa. Ketakutan membawa cara pandang Iman yang baru.

  1. Ketakutan menyebabkan Kehabisan Akal. Kita tidak tahu apa yang harus diperbuat dalam situasi-situasi sulit. Tuhan mempunyai maksud dan tujuan membawa kita ke dalam suasana kehabisan akal/kebuntuan. Maksud dan tujuan Allah adalah memperlihatkan kuasa dan kemuliaan-Nya kepada kita dan kepada orang lain, agar semua orang bisa melihat kasih Allah saat mengeluarkan kita dari masalah/kebuntuan.
  2. Ketakutan adalah Akses Terbaik untuk Beriman. Rasa takut adalah hal yang wajar, tetapi bisa menyebabkan kita lemah, kalah sebelum bertanding, semangat dan tidak berdaya, stress, depresi, putus asa, kehilangan akal sehat, dan bahkan memprotes Tuhan dan/atau tidak percaya kepada Tuhan atau melupakan Tuhan. Kita suka memprotes maksud dan rencana Tuhan tanpa melihat kebaikan Tuhan.
  3. Allah selalu Bertindak Tepat Pada Waktunya. Saat kita berada dalam pergumulan yang berat, tidak ada siapa-siapa yang menemani dan mengerti. Namun demikian, kita tidak sendirian dalam situasi/masa-masa sukar. Kita harus mengandalkan Tuhan dalam setiap perkara, dan bergantung pada Tuhan dalam segala situasi. Saat kita mengangkat tangan kepada Tuhan maka Allah akan turun tangan untuk bertindak dan menolong kita tepat pada waktunya.

Di akhir khotbahnya, Pdt. Elis Radja Ga, S.Th menekankan bahwa memasuki/menjalani tahun 2015, tentu kita juga memiliki rasa takut, tetapi Firman Tuhan mengingatkan kita (ayat 14) bahwa Tuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja. Kita harus tetap mengandalkan Tuhan dalam setiap perkara. Mengandalkan kekuatan sendiri atau kekuatan manusia adalah sia-sia.

“Jangan takut menghadapi berbagai kesulitan, masalah dan/atau tantangan! Melangkah dalam Iman!”  

Renungan Keluaran 14:9-14 (Warta Pelayanan JGSN, Minggu, 18 Januari 2015)

0 comments:

Posting Komentar