Minggu, 18 Mei 2014

Keluar Dari Kegelisahan (JGSN Minggu, 18 Mei 2014)


                Kebaktian Utama Minggu Minggu, 18 Mei 2014 di Jemaat Gunung Sinai Naikolan berlangsung dengan Tema khotbah “Keluar Dari Kegelisahan”. Kebaktian dipimpin oleh Pdt. Agnes Ina, B.Th. (Pendeta GMIT yang baru saja menjalani masa emeritus) dengan menggunakan Liturgi Kebaktian Utama Minggu Model 2 GMIT.

                Lagu-lagu yang pakai sesuai dengan yang tercantum  di dalam Liturgi Model 2, kecuali lagu-lagu pada tahapan Pembukaan, Nats Pembimbing, Persembahan dan Pengutusan terambil dari Kidung Jemaat (KJ), sebagai berikut: KJ 1:1, 2; KJ 58:1, 3; KJ 288:1-5 + Aku Bawa Dan Berikan Persembahanku (Ragam KJ 296); dan KJ 342:1, 3.

Pembacaan Nats Pembimbing terambil dari Yohanis 14:1 dan 2, dan pembacaan Firman Tuhan menurut Yohanis 14:1-14 dengan sub judul: “Rumah Bapa”.

Dalam khotbahnya, Pdt. Agnes Ina, B.Th. menekankan tentang Kegelisahan & Bagaimana keluar dari kegelisahan.

Saat ini kita hidup dalam jaman yang penuh kegelisahan. Kegelisahan yang kita alami disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:

  1. masalah-masalah keamanan,
  2. banyaknya pengangguran,
  3. masalah ekonomi,
  4. sakit-penyakit,
  5. masalah kejahatan,
  6. dll.
VG. Rayon 5 JGSN


Masalah-masalah ini cenderung menyebabkan kita was-was dan gelisah/galau.

Bukan hanya kita yang hidup pada saat ini yang mengalami kegelisahan/kegalauan. Kegelisahan juga dialami oleh murid-murid yang dekat dengan Tuhan. Masalah yang menyebakan murid-murid Yesus gelisah pada saat itu adalah: ketika Yesus berkata bahwa Ia akan pergi ke tempat yang tidak diketahui oleh murid-murid-Nya, dan ketika Yesus mengingatkan Petrus tentang penyangkalannya di saat sebelum ayam berkokok.

Secara singkat, kegelisahan murid-murid lebih disebabkan:

  1. oleh karena mereka akan ditinggalkan oleh Yesus, dan
  2. oleh karena mereka tidak memahami tentang misi Yesus di dunia ini dan juga misi mereka sendiri.
MJGSN Rayon 6


Menurut Yesus, mengatasi kegelisahan dengan cara percaya kepada Bapa dan kepada-Nya. Ada empat hal penting yang dapat dipetik dari pembacaan Firman:

Pertama, Dalam bacaan Firman, ayat 1-3, Tuhan Yesus mengatakan tujuan kemana Ia pergi:

  1. Ia  pergi kepada Bapa,
  2. Ia pergi untuk menyiapkan tempat (bagi kita), dan
  3. Setelah menyiapkan tempat Ia akan kembali menjemput (kita).


Bagi orang Kristen, tempat telah tersedia di rumah Bapa di sorga. Tuhan Yesus telah menyiapkann tempat bagi orang yang percaya. Kita telah mendapat jaminan keselamatan di dalam Yesus.

Kedua, Ayat 4-7, Tuhan Yesus menyatakan jati diri-Nya:

  1. Jalan. Tuhan Yesus adalan Jalan, bukan sekedar Penunjuk jalan. Ia membuat jalan yang tertutup oleh dosa menjadi terbuka. Yesus adalah satu-satunya Jalan menuju ke sorga. Yesus bukan salah satu Jalan tapi satu-satunya Jalan.
  2. Kebenaran. Yesus adalah Kebenaran itu sendiri bukan pewarta kebenaran. Dilihat dari kata-kata-Nya, karya-Nya, dan  tindakan-Nya dapat diandalkan untuk menebus dosa.
  3. Hidup. Yesus bukan sekedar Pemberi hidup melainkan Sumber Hidup. Sejak manusia jatuh dalam dosa, manusia kehilangan hidupnya. Lewat Yesus kita menemukan hidup yang sesungguhnya (Yoh. 10:10).


Ketiga, Ayat 10, Mengenal Yesus sama dengan mengenal Bapa. Kita mengenal Allah secara kongkrit di dalam Yesus. Yang dikerjakan oleh Yesus sama dengan yang dikerjakan oleh Allah. Yesus sendiri menyebut Allah sebagai Bapa. Dengan demikian kita juga memiliki kedekatan dengan Allah. Kita sebagai anak dan Allah sebagai Bapa.

Keempat, Iman.

  1. Ayat 12, Jika kita percaya maka kita dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang luar biasa. Tuhan Yesus pun memberi kuasa kepada murid-murid-Nya untuk membuat mujizat-mujizat, dan melakukan hal-hal yang lebih besar. Hal-hal yang lebih besar bukan berarti kita akan lebih besar dari Yesus. Maksud dari hal-hal yang lebih besar adalah berhubungan dengan waktu dan lokus: Waktu/kesempatan yang dimiliki oleh murid-murid lebih banyak, dan Lokus/tempat/wilayah pelayanan yang lebih luas, bukan hanya di Israel.
  2. Ayat 13-14, Merupakan janji/jaminan bahwa Allah menjawab apa yang kita minta.

               
                Mengakhiri khotbahnya, Pdt. Agnes Ina, B.Th. menyimpulkan lima poin penting yang patut disimak:

  1. Pokok kegelisahan semua orang adalah karena dosa,
  2. Keselamatan di dalam Tuhan adalah pasti,
  3. Hanya satu jalan menuju ke sorga,
  4. Kita terpanggil menjadi pemberita-pemberita Injil dan mengemban misi Allah, dan
  5. Pernyataan janji/jaminan dari Tuhan bukan hanya sekedar janji/jaminan untuk kehidupan yang akan datang (di sorga), tapi juga janji/jaminan untuk kehidupan sekarang (di bumi).


                Kebaktian Utama Minggu dihadiri oleh Jemaat L: 90 orang, P: 176 orang, dan Majelis L: 20 orang, P: 28 orang. Majelis Rayon yang bertugas adalah Majelis Rayon 6 JGSN. Vokal Grup yang berpartisipasi dalam kebaktian adalah VG. Rayon 5  dan Solo dari anggota jemaat Rayon 4. Organis dan Kantoria: Pietro T. M. Netti dan Schola Cantorum Gunung Sinai (Mimi dkk). [Admin]

Selamat Hari Minggu…! Tuhan Yesus berkati…!

0 comments:

Posting Komentar