Sabtu, 31 Desember 2016

Biarlah Semuanya Memuji-muji TUHAN


Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol.
“Biarlah Semuanya Memuji-muji TUHAN! Begitulah kira-kira inti Mazmur 148 yang baru saja kita baca! Kalau kita perhatikan baik-baik, Mazmur ini berisi ajakan untuk memuji TUHAN. Mula-mula adalah ajakan untuk semua penghuni langit; matahari, bulan, bintang-bintang untuk memuji TUHAN. Alasannya, Tuhan memberi perintah pada semua yang tercipta. IA memberi ketetapan yang tidak bisa dilanggar. IA tetapkan matahari terbit di Timur dan terbenam di Barat. IA tetapkan matahari bersinar di waktu siang dan bulan-bintang di waktu malam. Dan semuanya berjalan sesuai dengan yang TUHAN tetapkan.”


Demikian Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol. mengawali khotbah pada Kebaktian Malam Akhir Tahun di Jemaat Gunung Sinai Naikolan, Sabtu, 31 Desember 2016.
           
            Kebaktian dengan tema: “Biarlah Semuanya Memuji-muji TUHAN” berlangsung khusuk dan dihadiri oleh segenap jemaat Gunung Sinai Naikolan dan juga jemaat-jemaat tetangga. Pembacaan FIRMAN TUHAN terambil dari Mazmur 148:1-14 (Langit dan bumi, pujilah TUHAN!).

Lebih lanjut, Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol. dalam khotbahnya menekankan tentang ajakan kepada seluruh ciptaan TUHAN untuk memuji-muji TUHAN. Berikut ini adalah khotbah selengkapnya:

“Selanjutnya, ajakan kepada semua penghuni-penghuni bumi; ular naga, samudera raya, api, hujan, es, badai, gunung-gunung, pohon-pohon, hewan-hewan, burung-burung, raja-raja di bumi, taruna, anak dara, orang tua, orang muda. Semuanya diajak untuk memuji-muji TUHAN. Alasannya, hanya karena TUHAN saja yang tinggi luhur”

“Menarik untuk kita simak bahwa ajakan pertama untuk memuji-muji TUHAN adalah ular naga dan samudera raya. Naga dan samudera adalah gambaran kekuatan jahat dan perusak. Ada lagi, ajakan untuk api/petir atau kilat […….] Petir dan kilat adalah tanda yang mendahului suatu kondisi terjadinya malapetaka. Jadi baik kekuatan perusak maupun yang memelihara, semuanya berada dalam kekuasaan TUHAN yang mencipta.”

“Itulah alasan, seluruh ciptaan diajak untuk memuji-muji TUHAN. Hubungan antara Pencipta dan ciptaan sangat kuat dikatakan di dalam ajaran ini. TUHAN yang menciptakan segala sesuatu. Artinya, betapa pun indahnya ciptaan, betapa pun berkuasanya ciptaan, ia tidak dapat berdiri sendiri tanpa Pencipta. Kekuatan, pemashuran, dan keagungan yang ditambahkan kepada ciptaan tidak pernah akan lebih tinggi kekuatan dan keagungan Pencipta. Ketergantungan ciptaan pada Pencipta ibarat napas hidup yang sangat menentukan kelangsungan ciptaan. Maka yang sangat dibutuhkan seluruh ciptaan adalah bagaimana menempatkan kekuatan dari Pencipta untuk bisa terus bertahan hidup.”

“Bapa, mama, basudara, di dunia ini kita dapat saja mengagungkan banyak hal; mengagungkan orang yang kita cintai karena dia bisa memahami apa yang kita mau. Mengagungkan penguasa karena melindungi kita dari berbagai ancaman. Mengagungkan orangtua karena menyediakan segala yang kita butuhkan. Kita memberi tempat kepada orang kuat dan berpengaruh karena bisa mengubah jalan hidup kita. Tanpa sadar, kita mengagungkan mereka seolah-olah tanpa mereka kita tidak berdaya untuk hidup.”

“Padahal pengalaman menunjukkan bahwa manusia selalu ada batasnya; batas untuk mencintai dan batas untuk melindungi, batas untuk memenuhi segala yang kita butuhkan dan batas untuk mempengaruhi masa depan kita. Pada akhirnya, kita sering berjuang sendiri sebab kita tidak sanggup untuk memenuhi setiap…….kepada kita. Sehubungan dengan sikap mengagungkan kekuatan-kekuatan di bawah kolong langit ini.”

“Saat kita mulai berjalan sendiri dalam sepi, saat itulah kita mulai mengandalkan seluruh hati dan pikiran kepada Sang Pencipta. IA-lah TUHAN yang mencipta yang pertolongan sempurna. Maka kita belajar dari Firman TUHAN ini bahwa TUHAN patut dipuji dan disembah karena DIA-lah Pencipta.”

“Kita bersyukur bahwa tahun 2016 akan segera berlalu. Ada banyak cerita yang mengiringi jalan hidup kita selama setahun. Ada cerita sukses yang mengungkap suka, ada kisah sedih yang meninggalkan duka. Ada pula kegagalan, kejatuhan dan kemerosotan iman yang dating silih berganti. Kita bukan saja tidak sanggup menghadapinya tetapi juga pertanyaan adakah TUHAN berpihak kepada kita.”

“Kalau pemazmur mengajak seluruh ciptaan memuji-muji TUHAN, itu bukan karena segala yang ada di bumi ini tidak mengalami masalah yang rumit dalam hidup mereka, tetapi pemazmur mau mengingatkan tentang keberadaan kita sebagai ciptaan bahwa kebergantungan total kepada TUHAN, Pencipta itu, adalah kebutuhan yang tidak terbantahkan.”

“Sering orang bergantung pada sesuatu yang sementara, lalu dianggap sebagai satu-satunya yang menentukan hidupnya. Bahkan begitu kuatnya anggapan itu, sampai orang kehilangan akal sehat untuk menilai sesuatu yang sementara itu.”

“Bapa, mama, basudara mungkin masih ingat kisah Dimas Kanjeng yang menhebohkan beberapa bulan lalu. Banyak orang mengagungkan Dimas Kanjeng yang mengaku bias menggandakan uang. Aksi omong kosongnya itu mampu memikat banyak orang, termasuk yang berpendidikan tinggi dan sangat rasional. Banyak yang dating kepadanya dan mengharap melalui Dimas segala kebutuhan mereka dapat terpenuhi. Karena, memang Dimas itu tahu persis apa yang menjadi kebutuhan orang-orang masi kini. Dimas itu tahu kalau uang itu begitu penting, dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, termasuk kebutuhan untuk pamer; apakah itu pamer diri, pamer harta, atau pamer kuasa. Tapi ternyata, banyak orang terkecoh, sebab pada akhirnya Dimas ditangkap dan didakwa melakukan penipuan.”

“Bapa, mama, basudara! Di dunia ini, perbuatan-perbuatan yang positif pun selalu ada kekurangannya. Kita dapat menerima yang positif itu sebagai bagian yang menolong dalam hidup, tetapi bukanlah satu-satunya yang tidak tergantikan. Hanya TUHAN, Pencipta, yang tidak dapat digantikan. Firman TUHAN malam ini justru mengatakan bahwa pujian hanya ditujukan kepada TUHAN. Menggantungkan hidup dan masa depan kepada apa saja di bawah kolong langit ini tidak ada gunanya. Sebab, tidak ada suatu apa pun yang dapat memberikan harapan dan masa depan pada seluruh ciptaan.”

“Kalau pun kita [………] keinginan itu sebagai jaminan masa depan, tentu tidak akan lestari, kecuali TUHAN karena itu seluruh makhluk baik di sorga maupun di bumi patutlah memuji-muji TUHAN.”

“Bapa, mama, basudara yang terkasih dalam TUHAN! Hari-hari hidup sepanjang tahun 2016 tentunya cukup melelahkan. Ada banyak peristiwa yang kita alami. Terkadang [……] tangis dan air mata tetapi juga dalam [……] Kita bisa saja kehilangan dan tidak berdaya; kehilangan kesempatan, kehilangan orang-orang yang terkasih, tetapi TUHAN menghampiri dan member jalan baru supaya kita terus berjalan menuju masa depan.”

“Natal yang telah kita lewati dan Perjamuan Kudus yang kita rayakan kemarin semakin mengokohkan keyakinan kita bahwa TUHAN tidak ingkar janji dan kasih-NYA selalu baru setiap pagi. Maka kita patut bersyukur dapat melewati hari-hari panjang yang melelahkan selama tahun 2016. Sekalipun menghindar dari berbagai godaan yang berpotensi membelokkan iman kita dari TUHAN. Kita harus yakin bahwa TUHAN akan menolong kita, bukan saja pribadi-pribadi tetapi juga keluarga-keluarga dan gereja-NYA untuk terus berjalan menyongsong masa depan.”

“AMIN.”

0 comments:

Posting Komentar