Minggu, 09 Maret 2014

JGSN Minggu, 9 Maret 2014


Allah Peduli Dengan Menghapus Pelanggaran Umat-Nya
Pdt. Ch. S. V. Lada-Messak, S.Si.Teol.
Kebaktian Utama Minggu 9 Maret 2014 dipimpin oleh Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, SSi.Teol. (Ketua Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan) dengan mengambil pembacaan Firman Tuhan dengan sub judul: “Adam dan Kristus” (Roma 5:12-21), serta Nats Pembimbing: Roma 5:15b.

Kebaktian yang dihadiri 470 peserta; Jemaat  (L:127, P:294) dan Majelis Jemaat (L:23, P:26) berlangsung dengan menggunakan Liturgi Khusus Minggu Sengsara II GMIT Klasis Kota Kupang Rayon IV, dengan Tema: “Allah Peduli”, dan Sub Tema: “Allah Peduli Dengan Menghapus Pelanggaran Umat-Nya.”

Dalam khotbahnya, Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, SSi.Teol. menekankan tentang kemerosotan hidup manusia sebagai akibat dari dosa dan pelanggaran.

Suatu barang yang sudah tidak asli biasa disebut sebagai barang bekas, barang lama atau barang second hand. Demikian juga langit dan bumi beserta segala isinya saat ini sudah tidak asli lagi. Alkitab mengatakan bahwa wujud asli dari langit dan bumi sejak awal penciptaan adalah BAIK. Sebagaimana tercatat dalam setiap proses penciptaan bahwa “Allah melihat semua itu baik.”

Akan tetapi wujud asli tersebut berubah samasekali karena DOSA. Manusia merasa malu satu dengan yang lain setelah mata mereka terbuka karena melihat mereka telanjang. Dosa dari Adam menjalar dari generasi ke generasi ke seluruh penjuru bumi. Akibatnya wujud dari langit dan bumi semakin jauh dari aslinya.

Namun demikian Allah tetap mengasihi manusia dengan membuat rencana keselamatan. Rencana keselamatan oleh Allah dilakukan dengan membuat pemisahan; dimulai dari pemanggilan Abraham keluar dari negeri asalnya, pemanggilan umat Israel keluar dari Mesir, hingga sampai pada puncaknya yaitu pada penebusan Yesus di kayu salib.

Akibat pelanggaran satu orang (Adam), kita semua tergadai dalam perbudakan dosa, perhambaan iblis dan kebinasaan. Tapi Allah Peduli. Akibat kesalehan dan ketaatan satu orang pula (Yesus), kita semua beroleh keselamatan dari Allah. Sebagaimana dikatakan bahwa rencana keselamatan Allah harus ada pemisahan, maka kematian Yesus adalah sebuah garis pemisah antara maut/dosa dan hidup/keselamatan. Dan Kebangkitan Kristus menjadi awal dari wujud kehidupan yang baru. Dalam kebangkiatan Kristus perbudakan, perhambaan dilepaskan.

Dalam kehidupan saat ini, Allah peduli melalui pelayanan yang dilakukan oleh gereja. Pelayanan oleh gereja adalah cara-cara yang Tuhan berikan agar kita tidak terjerumus lagi pada sifat-sifat yang lama, sehingga tetap memelihara iman kepada Tuhan. Kita harus menjadi baik di hadapan Tuhan. Jangan berusaha untuk menjadikan diri kita baik dengan menjelekkan orang lain.

Dalam kebaktian Minggu Sengsara II kali ini, pada tahapan PENGAKUAN DOSA dilangsungkan sebuah peran oleh anggota jemaat Rayon 2 yang menggambarkan tentang manusia yang hidup dalam dosa dan pelanggaran. Adegan ini ditutup dengan lakon penyesalan terhadap dosa dan pelanggran di hadapan pelayan/pendeta dan datang kepada pertobatan.

“Ia yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? (Roma 8:32). Jangan cemas menjalani kehidupan anugerah Tuhan, karena berkat Tuhan akan senantiasa menyertai setiap orang yang percaya kepada-Nya.” (Liturgi Minggu Sengsara II GMIT Klasis Kota Kupang Rayon IV: Pengutusan).

Majelis yang bertugas pada Minggu Sengsara II adalah Majelis Rayon 2. Narator dan Pelaku Peran adalah Jemaat Rayon 2. Organis dan Kantoria: Pietro Netti dan Schola Cantorum GSN (Mimi dkk).


SELAMAT HARI MINGGU…!

0 comments:

Posting Komentar