Allah
Peduli Dengan Menghapus Pelanggaran Umat-Nya
Kebaktian Utama Minggu 9 Maret 2014 dipimpin oleh Pdt. Ch. S. V.
Lada-Messakh, SSi.Teol. (Ketua Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan) dengan
mengambil pembacaan Firman Tuhan dengan sub judul: “Adam dan Kristus” (Roma 5:12-21),
serta Nats Pembimbing: Roma 5:15b.
Kebaktian yang dihadiri 470 peserta; Jemaat (L:127, P:294) dan Majelis Jemaat (L:23, P:26)
berlangsung dengan menggunakan Liturgi Khusus Minggu Sengsara II GMIT Klasis
Kota Kupang Rayon IV, dengan Tema: “Allah Peduli”, dan Sub Tema: “Allah Peduli
Dengan Menghapus Pelanggaran Umat-Nya.”
Dalam khotbahnya, Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, SSi.Teol.
menekankan tentang kemerosotan hidup
manusia sebagai akibat dari dosa dan pelanggaran.
Suatu barang yang sudah tidak asli biasa disebut sebagai barang
bekas, barang lama atau barang second
hand. Demikian juga langit dan bumi beserta segala isinya saat ini sudah
tidak asli lagi. Alkitab mengatakan bahwa wujud asli dari langit dan bumi sejak
awal penciptaan adalah BAIK. Sebagaimana tercatat dalam setiap proses penciptaan
bahwa “Allah melihat semua itu baik.”
Akan tetapi wujud asli tersebut berubah samasekali karena DOSA.
Manusia merasa malu satu dengan yang lain setelah mata mereka terbuka karena
melihat mereka telanjang. Dosa dari
Adam menjalar dari generasi ke generasi ke seluruh penjuru bumi. Akibatnya
wujud dari langit dan bumi semakin jauh dari aslinya.
Namun demikian Allah tetap mengasihi manusia dengan membuat rencana keselamatan. Rencana keselamatan
oleh Allah dilakukan dengan membuat pemisahan;
dimulai dari pemanggilan Abraham keluar dari negeri asalnya, pemanggilan umat
Israel keluar dari Mesir, hingga sampai pada puncaknya yaitu pada penebusan
Yesus di kayu salib.
Akibat pelanggaran satu orang (Adam), kita semua tergadai dalam
perbudakan dosa, perhambaan iblis dan kebinasaan. Tapi Allah Peduli. Akibat
kesalehan dan ketaatan satu orang pula (Yesus), kita semua beroleh keselamatan
dari Allah. Sebagaimana dikatakan bahwa rencana keselamatan Allah harus ada
pemisahan, maka kematian Yesus adalah sebuah garis pemisah antara maut/dosa dan
hidup/keselamatan. Dan Kebangkitan Kristus menjadi awal dari wujud kehidupan
yang baru. Dalam kebangkiatan Kristus perbudakan, perhambaan dilepaskan.
Dalam kehidupan saat ini, Allah peduli melalui pelayanan yang
dilakukan oleh gereja. Pelayanan oleh gereja adalah cara-cara yang Tuhan
berikan agar kita tidak terjerumus lagi pada sifat-sifat yang lama, sehingga
tetap memelihara iman kepada Tuhan. Kita harus menjadi baik di hadapan Tuhan.
Jangan berusaha untuk menjadikan diri kita baik dengan menjelekkan orang lain.
Dalam kebaktian Minggu Sengsara II kali ini, pada tahapan PENGAKUAN DOSA dilangsungkan sebuah
peran oleh anggota jemaat Rayon 2 yang menggambarkan tentang manusia yang hidup
dalam dosa dan pelanggaran. Adegan ini ditutup dengan lakon penyesalan terhadap dosa dan pelanggran
di hadapan pelayan/pendeta dan datang kepada pertobatan.
“Ia yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang
menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan
segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? (Roma 8:32). Jangan cemas
menjalani kehidupan anugerah Tuhan, karena berkat Tuhan akan senantiasa menyertai
setiap orang yang percaya kepada-Nya.” (Liturgi Minggu Sengsara II GMIT Klasis
Kota Kupang Rayon IV: Pengutusan).
Majelis yang bertugas pada Minggu Sengsara II adalah Majelis Rayon
2. Narator dan Pelaku Peran adalah Jemaat Rayon 2. Organis dan Kantoria: Pietro
Netti dan Schola Cantorum GSN (Mimi dkk).
SELAMAT
HARI MINGGU…!
0 comments:
Posting Komentar