KEBAKTIAN UTAMA MINGGU, 29 JUNI 2014; dipimpin oleh Pdt.
Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol. (Ketua MJ Gunung Sinai Naikolan). Pembacaan
Firman Tuhan menurut Matius 13:21-23 “Perumpamaan tentang seorang penabur”.
“Apakah ada diantara kita yang bersaksi
tentang Firman kepada anggota keluarga?” Sebuah pertanyaan yang mengawali
khotbah.
Firman terdiri dari 3 bentuk:
- Firman yang hidup yaitu Yesus
- Firman yang tertulis yaitu Alkitab
- Firman yang diberitakan yaitu Khotbah
Hidup
sesuai Firman yang bersumber pada Yesus tidaklah mudah, tergantung dari HATI
kita sebagai lokasi/tanah dimana Firman Tuhan ditaburkan. Sesuai denga
pembacaan Firman, ada 4 jenis hati:
- Hati yang keras: mendengar Firman Tuhan tapi tidak menerima atau menolak.
- Hati yang tidak serius atau tidak sungguh-sungguh (masa bodoh): atau menerima Firman Tuhan tapi tidak berusaha untuk mendalami.
- Hati yang dipenuhi banyak hal/super sibuk: Firman Tuhan yang datang tidak mendapat tempat yang layak.
- Hati yang baik: mendengar Firman Tuhan dan melakukan hal-hal sebagai berikut: mendengar dengan penuh perhatian, mencamkan apa yang didengar serta memikirkan secara mendalam sampai menemukan makna Firman Tuhan, dan berbuat/bertindak atas dasar firman Tuhan yang didengar dalam hidup sehari-hari.
Menjadi
penabur bukan hanya tugas pendeta,
penatua, diaken, vikaris atau calon vikaris. Kita semua terpanggil untuk
menjadi Penabur Firman Tuhan dalam
segala aspek kehidupan kita. Adalah tugas kita semua untuk bersaksi kepada
setiap orang. Sebaliknya Firman Tuhan yang datang kepada kita harus diterima,
diresapi, dan dihayati sampai berdampak nyata dalam prilaku hidup kita.