Minggu, 23 Februari 2014

JGSN Minggu, 23 Februari 2014

“Jemaat & Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya Bpk. Musa L. Hendrik, SH. (23 Februari 2014)! Kiranya TUHAN senantiasa memberi kekuatan dan penghiburan kepada keluarga yang ditinggalkan!"
Cavik. Messakh Mangngi, S.Th.

HIDUP DALAM KEBERSAMAAN

Kebaktian Utama Minggu, 23 Februari 2014, di Jemaat Gunung Sinai Naikolan dengan jumlah kehadiran jemaat 332 orang (Jemaat L: 102, P:183, Majelis L:24, P:23) mengambil tema: “HIDUP DALAM KEBERSAMAAN”. Kebaktian yang dipimpin oleh Cavik. Messakh Mangngi, S.Th. menggunakan Liturgi Kebaktian Utama Minggu Model 2 dengan Nyanyian Jemaat yang terambil dari Pelengkap Kidung Jemaat (PKJ); Buka: PKJ 4:1, 2; Nats Pembimbing (1 Korintus 3:11): PKJ 129:1, 2; Persembahan: PKJ 145 & 150; Pengutusan: PKJ 136:1, 3.

Khotbah diawali dengan 2 pertanyaan reflektif: “Sebagai orang Kristen, kita lebih memilih beribadah atau sekedar kumpul-kumpul (cerita-cerita, dll)? Dan “Sebagai orang Kristen apa yang menjadi dasar hidup?”

“Sebagaimana pembacaan Firman Tuhan yang terambil dari 1Korintus 3:10-23, ada dua tema yang tersurat dan tersirat, yakni: Dasar & Bangunan! Bangunan bisa berdiri kokoh di atas dasar/fondasi yang kuat!” tegas Cavik Messakh Mangngi, S.Th. diawal khotbahnya.

“Hidup dalam kebersamaan (hidup berjemaat), setiap orang memiliki peran.  Pertama, menurut Paulus, peran kita harus didasari dengan memahami aktifitas ALLAH. ALLAH yang mengambil inisiatif terhadap kehidupan manusia/kita mulai dari awal penciptaan sampai pada pengampunan di dalam Yesus (ayat 11). Maka adalah kewajiban kita untuk terus menerus memeriksa aksi & hasil. Kita harus bisa menghasilkan!” jelasnya.

“Kedua”, lanjutnya, “ALLAH telah menjadikan gereja sebagai sahabat sekerja ALLAH, padahal sebelumnya kita adalah pelawan-pelawan ALLAH (pemberontak, admin). Menjadi sahabat sekerja ALLAH adalah status sangat mulia yang diberikan oleh ALLAH!”

“Dan yang ketiga, ALLAH bekerja/sedang bekerja di dalam setiap aktifitas kita, baik sebagai pendeta, cavik, penatua, diaken, jemaat atau sebagai apapun, dan kita bekerja untuk ALLAH!” 

Cavik Messakh Mangngi, S.Th. juga mengingatkan bahwa dalam hidup berjemaat, seringkali kita tidak bisa menjadi sahabat sekerja ALLAH. Terkadang kita melupakan ALLAH dengan semua kesibukan kita. 

“Bagaimana kita menjadi sahabat sekerja ALLAH sekaligus menjadi sahabat sekerja bagi ALLAH?”

“Kita diharapkan untuk bisa saling mendengarkan & didengarkan, memaafkan & dimaafkan, mengampuni & diampuni agar bisa menjadi sahabat sekerja bagi ALLAH tanpa ada permusuhan dan perselisihan!” himbau Cavik Messakh Mangngi, S.Th. menutup khotbahnya. 

Majelis yang bertugas pada Kebaktian Utama Minggu 23 Februari 2014 adalah Majelis Rayon 6. Organis & Kantoria: Pietro T. M. Netti & Schola Cantorum GSN (Mimi dkk). [Admin]

0 comments:

Posting Komentar