Minggu, 12 Januari 2014

JGSN Minggu, 12 Januari 2014

Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol

KRISTUS HARUS MAKIN BESAR

“Bagaimana tanggapan kita terhadap orang yang lebih berhasil dari kita?”
“Iri hati?”
“Rendah diri?”
“ Meremehkan atau bahkan menjelek-jelekkan orang tersebut?”

Jawabannya: “Mungkin saja!!”

Demikian Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, SSi.Teol. (Ketua Majelis Jemaat Gunung Sinai Naikolan) mengawali khotbahnya pada Kebaktian Utama Minggu, 12 Januari 2014 di Jemaat Gunung Sinai Naikolan. Kebaktian yang dihadiri oleh 335 anggota jemaat dan majelis jemaat (laki-laki: 97 orang, perempuan: 192 orang, majelis laki-laki: 22 orang, dan majelis perempuan: 24 orang) tersebut mengambil tema “Kesaksian Yohanes tentang Yesus” dengan pembacaan Firman Tuhan dari Yohanes 3:22-36.

Dalam khotbahnya, kita disadarkan bagaimana seharusnya kita bersikap di saat orang lain selalu atau lebih berhasil daripada kita, sebagaimana Yohanes menanggapi perdebatan murid-muridnya dengan seorang Yahudi tentang baptisan Yesus dan Yohanes. Dalam bacaan Firman Tuhan, sangat jelas terlihat bahwa Yohanes sedikitpun tidak merasa iri hati, tidak merasa rendah diri, dan sama sekali tidak meremehkan/menjelekkan apa yang dilakukan oleh Yesus. Malah Yohanes berkata: “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.” (Yoh. 3:30).
               
Yohanes menyadari bahwa:
·         Yesus adalah Mesias sedangkan ia bukan. Ia hanya diutus mendahului-NYA (Yoh. 3:28).
·         Yesus adalah mempelai laki-laki sedangkan ia hanyalah sahabat mempelai laki-laki (Yoh. 3:29).
·         Yesus adalah Anak Allah yang datang dari atas sedangkan ia berasal dari bumi (Yoh. 3:31).

“Dimanakah posisi kita dan Yesus saat ini?”

Sebuah pertanyaan korektif dan reflektif yang dilontarkan Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, SSi.Teol. yang sekiranya patut menjadi pertanyaan untuk tiap-tiap kita secara pribadi.

Menjawab akan pertanyaan di atas, ditegaskan bahwa jika di tahun silam posisi kita lebih tinggi dari Yesus, maka di tahun ini kita harus lebih rendah dari Yesus. Sebagaimana Yohanes sadar akan fungsinya, kita pun harus sadar untuk selalu:
·         Meninggikan Yesus,
·         Memuliakan Yesus,
·         Mendorong orang lain untuk mengikut Yesus, bukan untuk mengikut diri kita, dan
·         Mempersembahkan kebesaran dan kemuliaan hanya kepada Tuhan bukan kepada diri kita.

Untuk memiliki kesadaran seperti yang dilakukan Yohanes, kita harus memiliki sikap seperti yang dimiliki oleh Yohanes, yakni:
·         Kerendahan hati.
·         Teguh dalam prinsip, dan
·         Tau menempatkan diri.

Dengan demikian, maka kita dan/atau ego kita harus makin kecil, dan Kristus harus semakin besar. Kristus harus menjadi pusat pemberitaan gereja. Kristus harus disaksikan sebagai Juruselamat dunia.

Kebaktian yang berlangsung dengan menggunakan Liturgi Kebaktian Utama Minggu Model 1 mengambil nyanyian-nyanyian jemaat dari himpunan Pelengkap Kidung Jemaat sebagai berikut:
Buka: PKJ 4:1, 2;
Nats Pembimbing: PKJ 76:1, 4;
Persembahan: PKJ 145 + PKJ 146:1;
Pengutusan: PKJ 285.

Majelis yang bertugas adalah majelis Rayon 6 JGSN. Organis dan Kantoria: Pietro T. M. Netti dan Schola Cantorum Gunung Sinai (Mimi dkk). [Admin]

0 comments:

Posting Komentar