Selasa, 11 Desember 2018

“Berhikmat Dalam Menantikan Kedatangan Tuhan”



Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol.


Yesus menjelaskan rahasia Kerajaan Surga (1) dikaitkan dengan kedatangan Anak Manusia kelak (13) dengan menggunakan perumpamaan. Perumpamaan itu diambilnya dari peristiwa-peristiwa kehidupan yang nyata. Di antaranya adalah sepuluh gadis dengan membawa pelita masing-masing pergi menyongsong mempelai laki-laki. Kedatangan sang pengantin itu tidak dipastikan, sehingga mereka harus siap menunggu. Di antara kesepuluh gadis itu terdapat lima orang yang disebut bijaksana dan lima lainnya dikatakan bodoh. Mereka yang bijaksana sudah memperhitungkan segala kemungkinan yang akan terjadi termasuk kemungkinan tertundanya kedatangan sang pengantin. Mereka inilah yang membawa cukup persediaan minyak bagi pelita mereka. Sedangkan kelima gadis lainnya tidak mempedulikan soal itu.

Sang pengantin pun tiba. Gadis-gadis itu mempersiapkan pelita mereka. Semua pelita sudah hampir padam. Ternyata kelima gadis yang tidak punya minya persiapan harus pergi mencari ke warung. Pada saat itu, pengantin bersama kelima gadis bijaksana memasuki pesta. Pintu pun ditutup. Kelima gadis yang lain datang kembali, ternyata pintu sudah tertutup dan mereka tidak diperkenankan masuk. Mereka berseru dari luar, tapi dijawab oleh sang mempelai: “Aku tidak mengenal kamu.”

Dengan memakai cerita tentang pesta perkawinan, Yesus hendak melukiskan suasana sukacita yang luar biasa dengan kedatangan Kerajaan Surga itu. Kerajaan Surga membawa sukacita dan kebahagiaan bagi manusia.

Kiasan yang memakai gambar sepuluh gadis dengan pelita mereka itu mengedepankan sifat “siap siaga” orang-orang percaya yang menantikan datangnya Kerajaan Surga itu. Ternyata tidak semua orang percaya menghayati iman mereka dalam tindak tanduk dan tingkah laku hidup ini. Lima gadis yang disebut bijaksana menghayati iman mereka secara sungguh-sungguh, penuh dengan kesiapan dalam kerinduan yang tulus. Mereka menjalani hidup ini dalam orientasi ke hari depan, hari depan yang penuh harapan.

Bagi kita, masa depan kita di dalam Kristus yang sedang mendatangi kita. Masa depan ini member motivasi kepada kita agar tetap waspada dan giat dalam tugas dan kerja kita bagi kemuliaan Kristus. Tugas kita harus dilandasi dengan Firman Tuhan dan hikmat yang dari Tuhan. Hanya Firman Tuhan yang mempunyai kekuatan dan hikmat untuk menguatkan tubuh, jiwa dan roh kita guna mencapai kebahagiaan hidup.

Kerajaan Surga datang di dalam dan melalui hidup, ajaran dan perbuatan Yesus (lihat Matius 4:17). Pada kedatangan-Nya kelak, Yesus akan merampungkan perwujudan Kerajaan Surga dan menentukan siapayang layak berbagian di dalamnya. Orang yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya pasti akan memiliki sikap rindu berjumpa dengan-Nya. Penharapan tersebut seharusnya mewujud dalam sikap hidup sehari-hari. Sikap siaga menantikan kedatangan Tuhan yang digambarkan sebagai membawa minyak cukup, dituntut Tuhan dari orang Kristen. Justru karena masa kini orang makin tidak peduli terhadap kebenaran dan makin mengabaikan soal kedatangan Tuhan, maka perumpamaan ini patut mengembalikan kita ke siaga penuh hikmat dalam menantikan kedatangan Tuhan. ChVL (Warta Pelayanan JGSN, Minggu, 9 Desember 2018).

Kebaktian Perayaan Minggu Advent II (Minggu, 9 Desember 2018) di Jemaat Gunung Sinai Naikolan dipimpin oleh Pendeta Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol. dengan tema: “Berhikmat Dalam Menantikan Kedatangan Tuhan”. Pembacaan Nats Pembimbing terambil dari Efesus 5:15-17, dan Firman Tuhan terambil dari Matius 25:1-13. [Admin: p-nett]

0 comments:

Posting Komentar