Pdt. Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol. |
Yesus
menjelaskan rahasia Kerajaan Surga (1) dikaitkan dengan kedatangan Anak Manusia
kelak (13) dengan menggunakan perumpamaan. Perumpamaan itu diambilnya dari
peristiwa-peristiwa kehidupan yang nyata. Di antaranya adalah sepuluh gadis
dengan membawa pelita masing-masing pergi menyongsong mempelai laki-laki.
Kedatangan sang pengantin itu tidak dipastikan, sehingga mereka harus siap
menunggu. Di antara kesepuluh gadis itu terdapat lima orang yang disebut
bijaksana dan lima lainnya dikatakan bodoh. Mereka yang bijaksana sudah
memperhitungkan segala kemungkinan yang akan terjadi termasuk kemungkinan
tertundanya kedatangan sang pengantin. Mereka inilah yang membawa cukup
persediaan minyak bagi pelita mereka. Sedangkan kelima gadis lainnya tidak
mempedulikan soal itu.
Sang
pengantin pun tiba. Gadis-gadis itu mempersiapkan pelita mereka. Semua pelita
sudah hampir padam. Ternyata kelima gadis yang tidak punya minya persiapan
harus pergi mencari ke warung. Pada saat itu, pengantin bersama kelima gadis
bijaksana memasuki pesta. Pintu pun ditutup. Kelima gadis yang lain datang
kembali, ternyata pintu sudah tertutup dan mereka tidak diperkenankan masuk.
Mereka berseru dari luar, tapi dijawab oleh sang mempelai: “Aku tidak mengenal
kamu.”
Dengan
memakai cerita tentang pesta perkawinan, Yesus hendak melukiskan suasana
sukacita yang luar biasa dengan kedatangan Kerajaan Surga itu. Kerajaan Surga
membawa sukacita dan kebahagiaan bagi manusia.
Kiasan yang
memakai gambar sepuluh gadis dengan pelita mereka itu mengedepankan sifat “siap
siaga” orang-orang percaya yang menantikan datangnya Kerajaan Surga itu.
Ternyata tidak semua orang percaya menghayati iman mereka dalam tindak tanduk
dan tingkah laku hidup ini. Lima gadis yang disebut bijaksana menghayati iman
mereka secara sungguh-sungguh, penuh dengan kesiapan dalam kerinduan yang
tulus. Mereka menjalani hidup ini dalam orientasi ke hari depan, hari depan
yang penuh harapan.
Bagi kita,
masa depan kita di dalam Kristus yang sedang mendatangi kita. Masa depan ini
member motivasi kepada kita agar tetap waspada dan giat dalam tugas dan kerja
kita bagi kemuliaan Kristus. Tugas kita harus dilandasi dengan Firman Tuhan dan
hikmat yang dari Tuhan. Hanya Firman Tuhan yang mempunyai kekuatan dan hikmat
untuk menguatkan tubuh, jiwa dan roh kita guna mencapai kebahagiaan hidup.
Kerajaan
Surga datang di dalam dan melalui hidup, ajaran dan perbuatan Yesus (lihat
Matius 4:17). Pada kedatangan-Nya kelak, Yesus akan merampungkan perwujudan
Kerajaan Surga dan menentukan siapayang layak berbagian di dalamnya. Orang yang
menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya pasti akan memiliki sikap rindu
berjumpa dengan-Nya. Penharapan tersebut seharusnya mewujud dalam sikap hidup
sehari-hari. Sikap siaga menantikan kedatangan Tuhan yang digambarkan sebagai
membawa minyak cukup, dituntut Tuhan dari orang Kristen. Justru karena masa
kini orang makin tidak peduli terhadap kebenaran dan makin mengabaikan soal
kedatangan Tuhan, maka perumpamaan ini patut mengembalikan kita ke siaga penuh
hikmat dalam menantikan kedatangan Tuhan. ChVL (Warta Pelayanan JGSN, Minggu,
9 Desember 2018).
Kebaktian
Perayaan Minggu Advent II (Minggu, 9 Desember 2018) di Jemaat Gunung Sinai
Naikolan dipimpin oleh Pendeta Ch. S. V. Lada-Messakh, S.Si.Teol. dengan tema:
“Berhikmat Dalam Menantikan Kedatangan Tuhan”. Pembacaan Nats Pembimbing
terambil dari Efesus 5:15-17, dan Firman Tuhan terambil dari Matius 25:1-13.
[Admin: p-nett]
0 comments:
Posting Komentar