Minggu, 29 Desember 2013

JGSN Minggu, 29 Desember 2013


 JANGAN MENYIA-NYIAKAN KESELAMATAN!

Cavik Messakh Mangngi, S.Th.
Oleh: Cavik. Messakh Mangngi, S.Th.

KHOTBAH MINGGU, 29 Desember 2013, Pembacaan Alkitab: Ibrani 2:1-4              

Ada banyak julukan yang diberikan kepada orang-orang Kristen di akhir zaman ini yang makna faktanya lebih condong ke arah negatif, dan penuh dengan makna yang tidak mendatangkan terang Firman; seperti:
  • Kristen KTP
  • Kristen Modern (serupa dengan “perkembangan dunia”).
 Dari julukan-julukan ini tersirat bahwa tidaklah mudah untuk menjadi orang Kristen yang tulus dan murni menyerahkan hidupnya ke dalam tangan Tuhan. Sebab ternyata masih banyak hal yang kadangkala masih mengikat kejiwaan kita, sehingga seakan-akan kita menjadi orang Kristen yang tak berdaya mengatasi hal yang buruk dari luar dan dari dalam diri kita.

        Dalam kitab Ibrani ini, khususnya pasal 2, tersirat bahwa ALLAH melalui penulis kitab Ibrani ini memperingatkan tentang bahayanya umat-umat Tuhan yang menyia-nyiakan keselamatan yang telah diperoleh. Firman Tuhan ini disampaikan kepada mereka yang sudah menjadi Kristen dalam artian mengenal Tuhan dan telah mendengar tentang kabar keselamatan, bukan kepada mereka yang belum mengenal ALLAH atau kafir.

        Melalui kesempatan ini, mari kita simak bersama-sama apakah yang menjadi suatu peringatan yang termuat dalam satu perikop ini yang ditekankan oleh penulis dalam hikmat ALLAH agar kita tidak termasuk dalam orang-orang yang menyia-nyiakan keselamatan itu.

Harus lebih meneliti dan memperhatikan apa yang kita telah telah dengar (Firman keselamatan). Kita sebagai pengikut Kristus yang hidup di akhir zaman ini harus benar-benar mengambil prinsip untuk mendengar Firman Tuhan dengan penuh perhatian agar Firman Tuhan itu yang menjadi kekuatan dalam hidup ini yang banyak sekali pengaruh-pengaruh negatifnya. Ketika benar-benar telah melakukannya maka dengan sendirinya kita pasti akan terhindar dari arus yang menghanyutkan. Harus memperhatikan Firman Kehidupan yang mendatangkan keselamatan. 

Sebagai umat percaya dalam zaman PB (Perjanjian Baru, red) sekarang ini, apa yang menjadi isi dari pengharapan kita? Sesuai dengan Pengakuan Iman Rasuli kita yang setiap minggu kita ikrarkan bersama, maka kita sedang menanti datangnya Yesus yang terakhir kali ke dalam dunia ini sebagai Hakim yang akan mengadili dunia ini. Bagi kita yang percaya Yesus maka pengadilan-Nya bukan sebuah ancaman, melainkan suatu kesukaan besar karena kita akan menerima hadiah kekal yaitu kehidupan abadi, dimana ada kemerdekaan dari perbudakan dan  kebinasaan untuk masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak ALLAH yakni terwujudnya kehidupan kita sebagai anak-anak ALLAH secara sempurna (Roma 8:19 dst.). 

Namun pengharapan sejati mesti disertai dengan upaya, perjuangan/pergumulan. Demikian pula dengan kita sekarang, kita mesti berupaya, berjuang, bergumul sambil berharap pada pertolongan Tuhan bahwa Ia akan memberkati setiap upaya kita, dan menyertai kita dalam pergumulan-pergumulan kita. Setiap upaya dan pergumulan yang dilaksanakan dalam takut akan Tuhan dan berharap pada-Nya, pastilah akan diberkati. Yesus sudah datang ke dunia ini menawarkan shalom itu, dan sekarang Ia titipkan berita shalom itu bagi kita untuk meneruskannya baik dalam kata maupun dalam karya kita. Hal yang paling mampu kita buat adalah hiduplah sebagai murid-murid Yesus yang terus melaksanakan tanda-tanda KA (Kerajaan ALLAH, red) yaitu perdamaian, cinta kasih, keadilan, kebenaran dsb. Bagi mereka yang dipercayakan untuk menjadi pejabat/pemimpin atau orang-orang kunci di daerah ini baik dalam bidang eksekutif, judikatif, maupun legislatif, baiklah menjalankan tugasnya itu sambil berupaya untuk mewujudkan tanda-tanda KA yang sudah saya katakan tadi. Untuk itu saudara-saudara mesti berupaya agar tidak jatuh dalam godaan zaman ini seperti KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, red), dan kejahatan lainnya.

Dengan demikian, pengharapan kita bukanlah pengharapan yang pasif tetapi aktif, dan dalam percaya/berharap pada Tuhan bahwa Ia akan memberkati setiap upaya dan pergumulan kita.

Secara perorangan, kita juga satu per satu punya kesulitan dan pergumulan hidup tertentu. Firman Tuhan hari ini mengajak kita untuk berharap pada pertolongan dan berkat-Nya. Jika kita masih hidup dalm kemiskinan, berjuang dan bergumullah sambil berharap pada pertolongan dan berkat Tuhan. Jika ada di antara kita yang mungkin tidak sadar dikuasai dosa dan kejahatan zaman ini, maka adalah kewajiban kita semua untuk memberitakan damai/shalom bagi mereka. Mereka yang dikuasai dosa tidak sadar bahwa sebenarnya Yesus sudah memerdekakan mereka dari kebinasaan, supaya mereka bisa hidup dalam kemuliaan sebagai anak-anak ALLAH. Kepada mereka mesti diberitakan berita pembebasan yang Yesus sudah kerjakan.

Orang yang berjuang dan berharap pada Tuhan pastilah tidak akan dikecewakan. 

Sebagai gereja, orang-orang yang percaya Yesus, sekarang ini kita merayakan natal. Kita Bersyukur bahwa ALLAH yang kita percaya ternyata adalah ALLAH yang hidup. IA bukan ALLAH yang diam/berpangku tangan. IA adalah ALLAH yang berkarya agar dunia ini bisa diselamatkan. IA berkarya bagi keselamatan umat manusia. Manusia yang selalu hidup dalam dosa dan kejahatan, menjadi pusat perhatian ALLAH. ALLAH telah berupaya dan sekarang melalui gereja-NYA terus berupaya supaya manusia yang terus hidup dalam dosa meninggalkan dosa-dosanya dan menerima keselamatan.

Bagi kita yang sudah menerima Yesus, kita Bersyukur bahwa ALLAH sudah mengaruniakan kepada kita keselamatan itu. Pada peraayaan-perayaan natal kita sekarang ini, kita patut bersyukur karena kasih ALLAH untuk menyelamatkan umat manusia berdosa termasuk kita, itu telah menjadi kenyataan. Yesus telah berkenan datang ke dunia ini, untuk itu Dia sudah meninggalkan kemuliaan sorgawi-Nya demi keselamatan umat manusia. Sekarang ini Tuhan terus berkarya melalui Firman dan Roh Kudus-Nya untuk menyelamatkan umat manusia termasuk kita semua. 

Syukur yang benar itu mendorong kita untuk mengerjakan tugas-tugas kita di dunia ini sebagai hamba-hamba Tuhan yang membawa damai sejahtera bagi dunia ini. Hendaklah sebagai hamba Tuhan, kita terus berkarya sebagai pembawa atau agen-agen damai sejahtera/keselamatan bagi dunia ini atau bagi manusia/sesama saudara kita yang memang sudah percaya Yesus, sudah menjadi anggota sidi, tetapi karena satu dan lain hal membiarkan dirinya dikuasai dosa dan kejahatan zaman ini. Kita ditempatkan dalam bidang kerja dan panggilan kita masing-masing agar kita menjadi agen pembawa damai sejahtera itu di lingkungan kerja kita masing-masing. Atau kita menjadi agen pembawa damai sejahtera bagi tetangga kita, bagi keluarga kita, juga bagi dunia ini. Kita sering berpikir bahwa hanya para pendeta, penatua, dan diaken sebagai agen atau pembawa damai sejahtera, tetapi sebenarnya kita semua yang sudah menerima damai sejahtera itu, bertugas sebagai agen-agen atau pembawa damai sejahtera itu.

Sekali lagi, saudara-saudara, kita bersyukur bahwa Tuhan sudah memberikan kepada kita damai sejahtera itu. Tetapi tugas kita selanjutnya adalah bagaimana agar kita terus memelihara damai sejahtera yang sudah diberikan kepada kita itu. Agar kita tetap memiliki damai sejahtera itu sampai akhir kehidupan kita di dunia ini. Dan selagi Tuhan memberikan kepada kita kesempatan untuk hidup di dunia ini, hendaknya kita ingat bahwa Tuhan mempercayakan kepada kita suatu tugas mulia yaitu menjadi agen-agen atau alat pembawa damai sejahtera bagi dunia ini. Laksanakanlah itu dengan penuh sukacita, karena saudara sudah memiliki damai sejahtera atau keselamatan itu. AMIN.



ILUSTRASI: BEJANA PILIHAN

                Seorang tuan sedang mencari sebuah bejana. Sambil berjalan sang tuan melihat dan menilai bejana-bejana tersebut.

                BEJANA EMAS berkata: “Pilihlah aku! Aku mengkilap dan bercahaya. Aku sangat berharga dan aku melakukan segala sesuatu dengan benar. Keindahanku akan mengalahkan yang lain. Dan untuk orang seperti tuanku, emas adalah yang terbaik.”

                Tuan itu hanya lewat tanpa mengeluarkan sepatah kata. 

Kemudian ia melihat satu BEJANA PERAK yang ramping dan tinggi. Bejana perak itu berkata: “Aku akan melayani engkau, tuanku. Aku akan menuangkan anggurmu, dan aku akan berada di mejamu di setiap acara jamuan makan. Garisku sangat indah, ukiranku sangat nyata, dan perakku akan selalu memujimu.”

Tuan itu hanya lewat, dan menemukan sebuah BEJANA KACA yang lebar mulutnya dan dipoles seperti kaca. Bejana kaca berkata: “Sini! Sini, tuan! Aku tahu aku akan terpilih. Taruhlah aku di mejamu, maka semua orang akan memandangku.”

Namun tuan itu hanya melewatinya dan melihat BEJANA KRISTAL yang sangat jernih. Bejana kristal berkata: “Lihatlah aku! Aku sangat transparan, menunjukkan betapa baiknya aku. Meskipun aku mudah pecah, aku akan melayani engkau dengan kebanggaanku. Dan aku yakin aku akan bahagia dan senang tinggal dalam rumahmu.”

Tuan itu kemudian menemukan BEJANA KAYU yang berdiri dengan teguh, dipoles dan diukir indah. Bejana kayu berkata: “Engkau dapat memakai aku, tuanku. Tapi aku lebih senang bila engkau memakaiku untuk buah-buahan, bukan untuk roti.”

Kemudian tuan itu melihat ke bawah dan melihat sebuah BEJANA TANAH LIAT, kosong dan hancur, dan tergeletak begitu saja. Bejana tanah liat itu hanya diam, karena tidak ada harapan untuk terpilih sebagai bejana tuan itu. Tuan itu berkata: “Ah! Inilah bejana yang aku cari-cari. Akan aku perbaiki dan kupakai, dan kujadikan sebagai milikku seutuhnya. Aku tidak membutuhkan bejana yang mempunyai kebanggaan. Tidak juga bejana yang terlalu tinggi untuk ditaruh di rak. Tidak juga yang mempunyai mulut lebar dan dalam. Tidak juga yang memamerkan isinya dengan sombong. Tidak juga yang merasa dirinya selalu benar. Tetapi yang kucari adalah bejana yang sederhana yang akan kupenuhi dengan kuasa dan kehendakku.”

Kemudian ia mengangkat bajana tanah liat itu, memperbaiki, membersihkan dan memenuhinya. Ia berbicara dengan lembut kepadanya: “Ada tugas yang perlu engkau kerjakan. Jadilah berkat bagi orang lain seperti apa yang telah kuperbuat bagimu!”

Demikian halnya dengan Tuhan. Ia mencari orang-orang yang rendah hati, dan mau berjalan menurut kehendak dan kemauan Tuhan, yakni orang-orang yang mau dibentuk sekalipun harus melalui hal-hal yang menyakitkan.

SELAMAT HARI MINGGU...!!

0 comments:

Posting Komentar