๐๐ผ๐น๐ธ๐๐๐๐ธโ ๐๐๐ธ๐๐ธ ๐๐โ๐พ๐พ๐ - ๐๐๐ค๐ โ๐๐ช๐ ๐๐๐๐๐๐ฆ ๐๐๐๐๐ค๐๐ฃ๐ ๐๐ฆ๐๐๐ ๐๐๐ค๐ฆ๐ค, ๐๐ฆ๐๐๐ฅ ๐ธ๐๐ฆ๐๐ & โ๐๐ค๐๐๐ - ๐๐๐๐๐๐ฆ ๐๐๐๐๐ค๐๐ฃ๐ ๐๐๐ - ๐๐๐๐๐๐ฅ ๐พ๐ฆ๐๐ฆ๐๐ ๐๐๐๐๐ โ๐๐๐๐ ๐๐๐
(Minggu, 13 April 2025)
๐ป๐๐๐๐๐๐ ๐ฑ๐๐๐๐๐:
KUM I: Cavik. Esterinda Nalle, S.Th.
KUM II: Pdt. Afliana Suvia Neno-Pay, S.Si.
๐ป๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ฌ๐๐๐๐๐๐:
Matius 21:1-11 "Yesus dielu-elukan di Yerusalem"
๐ฟ๐๐๐ ๐ญ๐๐๐๐ ๐ธ๐๐๐๐:
"Menghayati sengsara Yesus untuk merengkuh kerapuhan hidup"
๐ฟ๐๐๐ ๐ถ๐๐๐๐๐๐:
"Misi perdamaian yang sejati"
---------------------------------------------------
.... Minggu Sengsara VII....mengingat perjalanan penderitaan yang akan dilalui oleh Tuhan kita. Dalam bacaan Injil Matius 21:1-11, kita melihat sebuah momen yang menggetarkan hati ---Yesus memasuki kota Yerusalem dengan penuh kerendahan hati, mengendarai seekor keledai, bukan kuda perang.
Bukan dengan kekuatan atau kemegahan duniawi, tetapi dengan langkah-langkah penuh damai, Yesus datang membawa pesan yang lebih dalam dari sekedar kemenangan duniawi: "Damai sejahtera bagi umat-Nya." Pada saat yang penuh kegembiraan itu, kita juga diingatkan bahwa jalan perdamaian yang Yesus bawa bukanlah tanpa penderitaan. Ia mengajak kita untuk merangkul jalan salib, jalan yang penuh pengorbanan, namun membawa keselamatan sejati. ...... [Panggilan Beribadat - Liturgi Minggu Sengsara VII - Minggu, 13 April 2025]
---------------------------------------------------
๐ป๐๐๐๐ ๐ฑ๐๐๐๐๐:
Belajar dari Yesus, untuk berada dalam perdamaian:
¹ kita perlu keluar dari zona nyaman untuk mengerjakan keselamatan.
² perlu ada kerendahan hati, namun membebaskan & memberi kehidupan kekal.
³ menyerahkan diri secara total/seutuhnya kepada Tuhan. Hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.
---------------------------------------------------
Sแฟแชแฉแปแฉแถ แผแฉแแฐ แปแฐแแแแ! Sาฝส ฮฑษฑฮฑฦ ษฑาฝษพฮฑแงฮฑฦฮฑษณ Mฮฑสฮฑ
Rฮฑแงฮฑ Mฮนษณษ ษ ฯ Sาฝษณษ สฮฑษพฮฑ Tฯ ิฮฑษณ Yาฝสฯ ส, Jฯ ษฑฮฑฦ Aษ ฯ ษณษ & Pฮฑสฦฮฑิ! แฐแปแฉแแแฟแช!
0 comments:
Posting Komentar